Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban
Tuesday, April 13, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban
Home Pitutur

Mengapa Orang Lebih Terenyuh Mendengar Motivator Ketimbang Bacaan Alquraan?

by Refki Rusyadi
August 31, 2019
in Pitutur
Reading Time: 2 mins read
0 0
0
Mengapa Orang Lebih Terenyuh Mendengar Motivator Ketimbang Bacaan Alquraan?
Share on Facebook

Sering kita dengar di beberapa riwayat, para sahabat Nabi Muhammad kedapatan menangis tersedu-sedu, ketika ayat al-Qur’an di lantunkan, baik oleh Nabi sendiri maupun sahabat yang lainnya.

Tamsilan yang paling masyhur kita ketahui pada riwayat sahabat Umar bin Khattab ketika mendengar adiknya membacakan surat Al-Thoha kepadanya maka terjatuhlah seketika pedang yang sedang terhunus dibawanya. Hatinya tersentuh jatuh semacam tercabik haru.

Bahkan kerongkongannya semacam tersedak menahan tangis mengakui keluhuran bahasa maha dahsyat yang mungkin baru kali itu ia dengar. Dan puncaknya sahabat Umar bin khattab mennyatakan Syahadat dan masuk Islam

Dari beberapa riwayat tadi sering saya renungkan, mengapa sedikitpun saya tidak pernah tersentuh hati kemudian merasa haru ketika mendengar maupun sedang melantunkan ayat-ayat Qur’an yang saya baca sendiri.

BacaArtikel

Ramadan dan Reposisi Orientasi Keimanan Kita

Tentang Hasil Kongres PMII Dan Hangatnya MU Vs Liverpool

Aku, NU dan Renungan Kala Itu

Load More

Jikalau ada rasa nyaman di hati, itupun ketika lantunan ayat tadi dilantunkan oleh Qori’ ternama dan saya pun hanya khusyuk menikmati untaian nada dari sang Qori tapi bukan pada kandungan ayatnya.

Dan baru saja, mungkin tepatnya 10 menit sebelum saya mengetik curhatan ini, saya mendengarkan Kang Maman seorang yang piawai membuat epilog ternama yang sering hadir di beberapa acara talkshow di TV.

Saat itu kang Maman membacakan epilog tentang indahnya akhlak Nabi Muhammad yang menebar Islam rahmatan lil almain. Tak tahu kenapa seketika rasa haru dan tetesan airmata saya hadir di saat yang bersamaan. Ini bukan soal piawainya Kang Maman membacakan Epilog, karena memang disetiap kesempatan beliau sering membacakan epilognya di tema-tema yang lain.

Toh, terkadang saya biasa-biasa saja menikmati epilog kang Maman pada tema yang lain tadi. Tapi ini semacam magic. Mungkin karna saya paham bahasanya, sebab kang Maman membahasakan epilognya dengan bahasa Indonesia hingga saya bisa paham arti dan kandungan epilognya secara detail.

Kembali menyoal kenapa ketika lantunan Ayat suci tadi belum bisa menyentuh hati saya secara total, karena saya pribadi tidak menguasai bahasa yang indah ini dengan utuh dan sempurna.

Saya menganalogikannya dengan beberapa kisah sahabat tadi, mereka seketika menangis dan semakin kuat iman dan islamnya setiap mendengar maupun membaca lantunan ayat. Karena Alquran sendiri berasal dari bahasa “ibu” mereka. Saya mengandaikan jika saja saya seorang native arabic, mungkin saja saya akan menangis dan mengharu ketika mendengar maupun membaca lantunan ayat Alqr’an di tiap harinya.

Ini hanya pengalaman kecil dan terkhususkan buat saya yang selalu berharap kepada Tuhan agar hidayah dan iman selalu tetap dicurahkan olehNYA
Amien..

Refki Rusyadi

Dosen IAIN Tulungagung.

Previous Post

Kenduren, Fiqh Dakwah Sunan Bonang

Next Post

Corak dan Metode Dakwah Pesantren Sunan Bonang

Related Posts

Ramadan dan Reposisi Orientasi Keimanan Kita

Ramadan dan Reposisi Orientasi Keimanan Kita

by Wahyu Eka Setyawan
April 13, 2021
0

Sesuatu yang fana pasti akan rusak, harta, tahta dan aneka sifatnya dunia. Sama halnya perilaku eksploitatif lebih dekat dengan kerusakan...

Tentang Hasil Kongres PMII Dan Hangatnya MU Vs Liverpool

Tentang Hasil Kongres PMII Dan Hangatnya MU Vs Liverpool

by Amrullah Ali Moebin
April 8, 2021
0

Degup jantung para kandidat ketua PB PMII pasti tidak karuan malam itu. Setelah ditunda sekian hari barulah pemilihan terjadi. Rabu,...

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Aku, NU dan Renungan Kala Itu

by Redaksi
March 16, 2021
0

Saya lahir dan besar di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dengan kultur NU. Kakek, saudara, dan kerabat saya lain banyak yang...

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Mengembalikan Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Pasca Pilkada

by Redaksi
December 10, 2020
0

Setiap momen kontestasi politik pasti ada yang kalah dan menang. Pemandangan seperti ini merupakan hal biasa yang harus dilewati oleh...

Next Post
gamelan mbonang

Corak dan Metode Dakwah Pesantren Sunan Bonang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

ABOUT ME

FOLLOW & SUBSCRIBE

Terkait

Ramadan dan Reposisi Orientasi Keimanan Kita

Ramadan dan Reposisi Orientasi Keimanan Kita

April 13, 2021
Puasa Ramadan bagi orang kaya

Tentang Puasa Ramadan Bagi Orang yang Mampu

April 13, 2021
Melihat Jejak Gempa Bumi di Tuban dari Prasasti Warunggahan

Melihat Jejak Gempa Bumi di Tuban dari Prasasti Warunggahan

April 11, 2021
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In