Suluk.id, Surabaya – Seminar bertema Literasi Digital dan Artificial lntellegence (Al) digelar di aula KH Bisri Syansuri, Sabtu (10/5) Kantor PWNU Jawa Timur. Acara digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PWNU Jawa Timur.
Hadir sebagai narasumber KH Ishaq Zubaedi Raqib (Ketua LTN PBNU), Sherlita Ratna Dewi Agustin (Kepala Dinas Kominfo Jatim) dan Tiat S Suwarsudi (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim). Kegiatan dihadiri perwakilan LTN dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Ketua LTN PWNU Jatim Helmy M Noor mengatakan kegiatan ini sebagai rangkaian Rakorwil LTN NU Jatim. “Diharapkan ada kerja sama dengan para penggerak literasi di daerah-daerah setelah seminar ini,” ujarnya.
Wakil Ketua PWNU Jatim KH Hakim Jayli mengakui NU sebagai organisasi gagasan. “Tidak hanya duniawi, tapi juga ukhrawi,” ujarnya.
Dirinya berharap LTN terus menjaga NU melalui program kerjanya. Khusus di Jawa Timur, lanjutnya, program kerja menindaklanjuti hasil Konferwil NU Jatim yang diamanatkan kepada kepengurusan sekarang.
“Fokus hasil Konferwil NU Jatim itu meliputi empat hal,” imbuhnya. Yaitu penguatan Aswaja, pengembangan SDM, pendampingan ekonomi warga dan percepatan kinerja organisasi.
Tiat S Suwarsudi menjelaskan menulis dan mempublikasikan sebagai unsur penting dalam literasi.
“Termasuk dokumen naskah kuno yang berisi keislaman disebut turats , minimal berusia 50 tahun,” ujarnya.
Jumlahnya di Jawa Timur ada 1.055 naskah. “Tidak sedikit masih ada yang di luar negeri,” tambahnya.
Dia mengakui Dinas Perpustakaan bertugas melestarikannya lewat digitalisasi. Di samping melakukan transformasi informasi berbasis sosial. “Terutama meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran sepanjang hayat,” imbuhnya.
Sherlita Ratna Dewi mengakui perkembangan digitalisasi di Jawa Timur sangat tinggi. “Termasuk posisi lndonesia di level dunia,” ujarnya.
Perempuan berkacamata ini menambahkan kemajuan Al yang akan menghilangkan beberapa pekerjaan. “Seperti tenaga produksi, digital marketing, tenaga administrasi, keamanan dan sebagainya,” imbuhnya.
Ketergantungan pada Al, lanjutnya, menyebabkan otak makin tumpul. “Orang akan jadi lebih malas, karena sudah dijawab semua oleh Al,” ujarnya.
Dirinya berpesan agar warga Jawa Timur makin cerdas dalam penggunaan AI. “Terutama terkait etika dan privasi data,” pungkasnya.
Ditemui di lokasi acara, ketua panitia Ahmad Karomi menuturkan, peserta berasal dari 30 pengurus LTN kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur. “Mulai dari Magetan sampai Sumenep,” pungkasnya. (muk)
Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk