Suluk.ID
Wednesday, August 20, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Kekabar

Ngaji Rutin Kitab Al-Muqtathofat, lkhtiar Kuatkan Pemahaman Amaliyah Nahdliyin

by Hari Prasetia
July 3, 2025
in Kekabar
Ngaji Rutin Kitab Al-Muqtathofat, lkhtiar Kuatkan Pemahaman Amaliyah Nahdliyin
Share on Facebook

Suluk.id, Jombang – Puluhan pengurus NU memadati kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Diwek. Mereka hendak mengikuti pengajian rutin kitab Al- _Muqtathofat_ karya KH Marzuqi Mustamar, Rabu (2/7) malam.

Acara ini gelar oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Diwek. Peserta yang hadir berasal dari pengurus MWCNU Diwek, lembaga, banom dan perwakilan ranting NU.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Diwek KH Hamdi Sholeh. Hadir sebagai pembaca kitab Ustadz Muhyiddin dari Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Diwek.

Rangkaian kegiatan dimulai setelah shalat Isya dengan pembacaan istighotsah. Sesi ini dipimpin langsung oleh Ketua LDNU MWCNU Diwek Kiai Muhammad Rofiq.

Pada kesempatan kali ini, pengajian membahas bab mengenai puasa sunnah dan amalan-amalan Nahdliyin. KH. Hamdi Sholeh mengaku memilih materi yang berbobot ini dan narasumber yang jelas kompeten. “Hal-hal inilah yang menjadi amaliyah sehari-hari kita dan tuduhan-tuduhan anti NU itulah yang akan dihadapi oleh para ketua ranting NU,” jelasnya.

Ustadz Muhyiddin menjelaskan bahwa puasa sunnah tidak mewajibkan niat di malam hari seperti puasa Ramadhan. “Berbeda dengan puasa Ramadhan, harus ada niat terlebih dahulu pada malam hari,” tuturnya.

Dia menjelaskan para ulama berbeda pendapat mengenai batas maksimal waktu niat puasa sunnah. Namun, mayoritas memperbolehkan niat dilakukan di pagi hari, dengan syarat belum melewati waktu Dhuhur dan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Terkait peringatan maulid Nabi Muhamad Saw, lanjutnya, dia menegaskan bahwa tidak perlu mempertanyakan dalil kesunnahan memperingati kelahiran Nabi. “Ketika Nabi ditanya dalil puasa hari Senin saja, Nabi menjawab karena pada hari itulah beliau dilahirkan,” jelasnya.

Dirinya menyayangkan sikap sebagian orang yang mempertanyakan peringatan Maulid. Sementara mereka sendiri biasa merayakan ulang tahun keluarga.

Dia merasakan keanehan saat Nabi ‘merayakan’ kelahirannya dengan puasa sunnah, bahkan manusia sekarang biasa merayakan ulang tahun anak-anaknya. “Tetapi kita malah mempertanyakan dalil ketika merayakan hari lahir (maulud) Nabi Muhammad Saw,” ujarnya penuh heran.

“Nahdliyin jangan sampai ikut-ikutan orang-orang yang membid’ahkan maulid Nabi,” tegasnya.

Dalam suasana yang santai namun penuh makna, Ustadz Muhyiddin juga menyampaikan pentingnya menjauhi maksiat dalam keseharian. “Sampeyan mau ngopa-ngopi, tura-turu ya ora opo-opo, asal tidak maksiat,” candanya, disambut tawa hadirin.

Mengenai hukum ziarah kubur, dia menegaskan bahwa larangan Nabi pada masa awal lebih karena konteks waktu itu yang rawan penyimpangan. Saat ini, menurutnya, ziarah kubur justru dianjurkan sebagai bentuk pengingat kematian dan penghormatan kepada orang saleh.

Terkait ziarah kubur, Nabi juga pernah melarangnya, tetapi itu karena dahulu ada indikasi adanya maksiat oleh para peziarah. “Tetapi sekarang sudah tidak, bahkan Nabi pun pernah mencontohkan ziarah kubur,” pungkasnya. (har)

Hari Prasetia
Hari Prasetia

Pengurus LTN MWCNU Diwek Jombang

Tags: JombangJombang NULDNUMWC NU Diwek
Previous Post

Keteladanan Etika Dakwah KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy Dalam Perspektif Qaulan dalam Al-Qur’an

Next Post

Workshop Fotografi dan Videografi Angkat Tema Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KPI UIN SATU Bekali Diri Hadapi Dunia Industri

Related Posts

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

by Mukani
August 20, 2025
0

Suluk.id, Jombang - Pawai budaya digelar menampilkan dua tumpeng raksasa dan berbagai keragaman etnis di Indonesia, Rabu (20/8). Mereka melakukan...

Pawai Budaya Rejoso Nganjuk, Warga Empat Dusun Tumpah Ruah

Pawai Budaya Rejoso Nganjuk, Warga Empat Dusun Tumpah Ruah

by Mukani
August 19, 2025
0

Suluk.id, Nganjuk – Pawai Budaya disaksikan ribuan warga memadati jalan-jalan di Desa Jintel Kecamatan Rejoso, Senin (18/8). Acara ini digelar...

Diundang Gubernur Jatim, Tiga Guru Jombang Ikuti Upacara HUT Rl di Gedung Negara Grahadi

Diundang Gubernur Jatim, Tiga Guru Jombang Ikuti Upacara HUT Rl di Gedung Negara Grahadi

by Mukani
August 17, 2025
0

Suluk.id, Jombang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar upacara HUT Ke-80 Rl di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (17/8). Sebanyak...

Semarak Kemerdekaan di Mojosongo Jombang: Warga Rayakan HUT ke-80 RI dengan Upacara dan Jalan Gembira

Semarak Kemerdekaan di Mojosongo Jombang: Warga Rayakan HUT ke-80 RI dengan Upacara dan Jalan Gembira

by Hari Prasetia
August 17, 2025
0

Suluk.id, Jombang – Semarak kemerdekaan terasa meriah di RW 08 Mojosongo, Jombang. Sekitar 200 warga dari RT 01 hingga RT...

Next Post
Workshop Fotografi dan Videografi Angkat Tema Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KPI UIN SATU Bekali Diri Hadapi Dunia Industri

Workshop Fotografi dan Videografi Angkat Tema Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KPI UIN SATU Bekali Diri Hadapi Dunia Industri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

August 20, 2025
Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

August 20, 2025
Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

August 19, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025