Suluk.ID
Tuesday, July 1, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

by Redaksi
May 12, 2025
in Ngilmu
Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam
Share on Facebook

Tadabur alam merupakan bentuk perenungan mendalam terhadap ciptaan Allah SWT yang mengajak manusia untuk menyadari kebesaran dan keagungan-Nya. Dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU), tadabur alam tidak hanya dipahami sebagai aktivitas spiritual, tetapi juga sebagai sarana pendidikan, penguatan keimanan, dan peningkatan kesadaran sosial.

Dalam khutbah Jumat yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Syakir NF, disebutkan bahwa berpikir dan merenungi makhluk Allah adalah bentuk zikir yang mendalam. Syekh Al-‘Izz bin Abdissalam dalam kitab Syajaratul Ma’arif menjelaskan bahwa berpikir atau tadabur atas makhluk-makhluk Allah dapat memberikan petunjuk mengenai kesempurnaan kuasa-Nya, yang pada akhirnya menumbuhkan ketaatan kepada-Nya.

Aktivitas tadabur alam juga tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi di bawah naungan NU. Sebagai contoh, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Rembang mengadakan kegiatan ziarah dan tadabur alam di lokasi bersejarah di Surakarta dan Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, memperluas wawasan keorganisasian, dan meningkatkan solidaritas antaranggota.

Selain itu, Nyai Binti Musyarofah, pengasuh Pondok Pesantren Fathul Ulum, menjadikan hobi merawat bunga sebagai sarana tafakur, merenungi nikmat-nikmat Allah yang melahirkan kecintaan kepada-Nya. Beliau merasakan ketenangan sekaligus dapat mengenal keagungan Allah SWT melalui aktivitas tersebut.

Tadabur alam juga digunakan sebagai metode pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah dan pentingnya menjaga lingkungan. Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ahmad Dahlan Purworejo, mahasiswa diajak untuk melakukan tadabur alam dan bersih-bersih lingkungan di Pantai Dewaruci Jatimalang. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa syukur atas nikmat dan anugerah Allah SWT melalui keindahan alam serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup.

Dalam perspektif NU, tadabur alam bukan sekadar aktivitas kontemplatif, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mengintegrasikan spiritualitas, pendidikan, dan kepedulian sosial. Dengan merenungi ciptaan Allah, individu diajak untuk meningkatkan keimanan, memahami pentingnya menjaga lingkungan, dan memperkuat solidaritas sosial. Dengan demikian, tadabur alam menjadi sarana yang efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Redaksi
Redaksi

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan

Tags: AlamnuPecinta AlamTaddabur Alam
Previous Post

Diwisuda Orangtua, SMA Islam Gelar Haflah Akhirussanah

Next Post

Menjaga Harmoni Peran: Kisah Dr. Luthfi Ulfa Ni’amah dalam Meniti Karier Akademik dan Peran Domestik

Related Posts

1 Muharram dan 1 Suro:  Harmoni Budaya Jawa dan Islam dalam Refleksi Zaman

1 Muharram dan 1 Suro: Harmoni Budaya Jawa dan Islam dalam Refleksi Zaman

by Redaksi
June 25, 2025
0

Dua warisan besar yang saling merangkul, bukan bertentangan. Setiap datangnya 1 Muharram atau 1 Suro dalam penanggalan Jawa-Islam, masyarakat di...

Tradisi 1 Muharram: Simbol Spiritualitas Islam Dan Budaya Jawa

Tradisi 1 Muharram: Simbol Spiritualitas Islam Dan Budaya Jawa

by Jumari
June 20, 2025
0

1 Muharram diperingati sebagai tahun baru Islam. Tahun baru yang memiliki ragam versi dalam memeringati dan memeriahkannya. Pada kalangan masyarakat...

Urgensi Pesantren Bagi Generasi Milenial

Urgensi Pesantren Bagi Generasi Milenial

by Mukani
June 12, 2025
0

Sejarah pendidikan Islam berkembang seiring perkembangan peradaban Islam itu sendiri. Lembaga-lembaga pendidikan Islam merupakan hasil pemikiran setempat yang dicetuskan oleh...

Dibalik Lensa Bias : Apakah Orientalis Selalu Berdampak Negatif ?

Dibalik Lensa Bias : Apakah Orientalis Selalu Berdampak Negatif ?

by elhimmah
June 8, 2025
0

Al- Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang berhasil menarik perhatian umat manusia di planet ini. Tidak hanya dunia Timur yang menjadikan...

Next Post
Menjaga Harmoni Peran: Kisah Dr. Luthfi Ulfa Ni’amah dalam Meniti Karier Akademik dan Peran Domestik

Menjaga Harmoni Peran: Kisah Dr. Luthfi Ulfa Ni’amah dalam Meniti Karier Akademik dan Peran Domestik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Keteladanan Etika Dakwah KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy Dalam Perspektif Qaulan dalam Al-Qur’an

Keteladanan Etika Dakwah KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy Dalam Perspektif Qaulan dalam Al-Qur’an

July 1, 2025
Bijak Bermedia, Sehat Bermental: Mahasiswa UIN SATU Didorong Jaga Kesehatan Mental Melalui Seminar Nasional

Bijak Bermedia, Sehat Bermental: Mahasiswa UIN SATU Didorong Jaga Kesehatan Mental Melalui Seminar Nasional

July 1, 2025
Biografi R.KH. Muhammad Saiful Anam

Biografi R.KH. Muhammad Saiful Anam

June 29, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025