Suluk.id, Kediri – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Pondok Pesantren Mamba’ul Huda, Pelas, Kras, Kediri pada Ahad malam (25/5/2025) saat digelarnya rangkaian acara haul muassis sekaligus peringatan 83 tahun berdirinya pondok pesantren tersebut. Kegiatan dimulai selepas shalat Isya, dihadiri oleh para santri, alumni, masyarakat sekitar, serta ikhwan dan akhwat Thoriqoh.
Dalam wawancara yang dilakukan kepada Ustadz M. Ni’am F. A, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa acara ini merupakan hasil musyawarah yang dilaksanakan secara bertahap selama dua bulan terakhir. “Persiapannya cukup singkat, tapi alhamdulillah lancar sampai akhir. Semua panitia dari berbagai bagian seperti sound system, parkir, dan lainnya bekerja dengan baik,” tuturnya.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para muassis dan dzuriyah, tahlil bersama, sambutan panitia, sambutan dari pengasuh, dan ditutup dengan mauidhoh hasanah. Dua tokoh yang mengisi tausiyah malam itu adalah Raden Mas Hadi Prawiro Negoro (Gus Hadi) dan KH. Dhiya’uddin Az Zamzami.
Dalam sambutannya, pengasuh pondok, KH. Nur Chamim, mengulas sejarah berdirinya Pondok Pesantren Mamba’ul Huda yang telah berdiri sejak tahun 1942. “Kini, pondok telah menginjak usia 83 tahun. Ini semua berkat perjuangan dan keikhlasan para muassis,” ungkap beliau.
Sementara itu, dalam sesi mauidhoh hasanah, para penceramah mengisahkan tentang KH. Bahar Abdul Ghofur, muassis pondok yang masih satu sanad keilmuan dan saudara dengan pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam Mantenan dan Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Baran.
Ustadz M. Ni’am juga menyampaikan harapannya, agar seluruh rangkaian acara membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Khususnya ikhwan thoriqoh. “Semoga Pondok Pesantren Mamba’ul Huda terus berkembang, istiqomah dalam pengajaran dan thoriqoh sesuai tuntunan para guru mursyid, khususnya Syekh Maulana Bahauddin Naqsyabandiy.”
Peringatan haul dan milad menjadi momentum spiritual sekaligus penguatan ikatan kebersamaan antarwarga pesantren dan masyarakat sekitar, yang terus berupaya menjaga warisan keilmuan dan spiritual para ulama pendahulu.*
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan