Suluk.ID
Monday, July 7, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
in Ngilmu
Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha
Share on Facebook

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan disalah satu acara di Mojokerjo pada 2 Agustus 2020 lalu.

Dalam acara tersebut sangat menyenangkan pesan dari Kiai asal Narukan, Rembang ini. Pesan yang diberikan Gus Baha untuk pengantin baru ini sangat mengena. Tentu ini menjadi pesan untuk setiap pasangan rumah tangga juga. Khusunya bagi calon pengantin atau pengantin baru.

Beliau menasehatkan, dalam berumah tangga jangan membahas hal yang serius. Rileks saja. Gus Baha menyebut pesan tersebut merupakan pesan langsung dari Nabi Muhammad.

Salah satu anjuran Rosulillah SAW, rumus nikah itu harus Mula’abah yang artinya rileks membicarakan hal yang tidak serius. Sehingga pasangan suami istri dalam berumah tangga tidak perlu serius, dan tidak perlu saling memaksakan.

Gus Baha mencontohkan, suami istri tidak perlu membahas soal tinggal dimana, kerja dimana. ”Pokoknya yang ruwet-ruwet itu dihilangkan. Pokoknya beli bakso, kalau kuota habis ya beli, gitu saja,’’ pesan Gus Baha.

Lebih lanjut Gus Baha mengatakan, dalam dawuh nabi nikah itu ya mula’abah. Bahkan menurut Gus Baha, sangking mula’abahnya rosul, dengan istri-istrinya, nabi itu benar-benar rileks santai. Jadi kalau memanggil Aisyah itu Humaira, orang yang kemerah-merahan. Bahkan saat Aisyah meminta melihat tontonan oleh nabi juga dituruti. 

“Jadi, ciri utama pernikahan yang di ridloi Allah itu yang mula’abah,”

Gus Baha juga menyampaikan bagaimana, beliau dulu didawuhi Mbah Moen. Yang mana tak boleh menikahi musyrikah atau muslimah tidak boleh menikahi laki-laki musyrik.

Karena nikah yang salah itu mengajak ke neraka. Tapi sekali menikah dengan muslimah, sekali nikah itu benar maka akan surga. Karena orang yang menikahi mu’min atau mu’minah itu ada surga. ‘’Nah, makna surga itu apa? Ya rileks gak bahas warisan,  gak bahas dunia, syukur-syukur tak punya hutang,’’ujar Gus Baha.

Karena dengan rumah tangga yang santai itu akan jauh dari pertengkaran.

Lebih lanjut lagi pesan Gus baha, menikah itu adalah magfirah banyak ampunan.(*)

Mahfudz Muntaha
Mahfudz Muntaha

Alumni Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Kini menekuni dunia menulis dan peliputan berita.

Tags: Gus Baha
Previous Post

Bedah Buku Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Oleh MWC NU Kecamatan Widang Tuban

Next Post

Mengunjungi Pesarean Kiai Shiddiq, Penyebar Islam di Jember

Related Posts

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

by Muchamad Rudi C
July 4, 2025
0

Suluk.id - Menarik memang untuk membahas tentang fenomena pondok, barokah, dan wacana keislaman yang dibangun saat ini. Ada yang bertanya...

1 Muharram dan 1 Suro:  Harmoni Budaya Jawa dan Islam dalam Refleksi Zaman

1 Muharram dan 1 Suro: Harmoni Budaya Jawa dan Islam dalam Refleksi Zaman

by Redaksi
June 25, 2025
0

Dua warisan besar yang saling merangkul, bukan bertentangan. Setiap datangnya 1 Muharram atau 1 Suro dalam penanggalan Jawa-Islam, masyarakat di...

Tradisi 1 Muharram: Simbol Spiritualitas Islam Dan Budaya Jawa

Tradisi 1 Muharram: Simbol Spiritualitas Islam Dan Budaya Jawa

by Jumari
June 20, 2025
0

1 Muharram diperingati sebagai tahun baru Islam. Tahun baru yang memiliki ragam versi dalam memeringati dan memeriahkannya. Pada kalangan masyarakat...

Urgensi Pesantren Bagi Generasi Milenial

Urgensi Pesantren Bagi Generasi Milenial

by Mukani
June 12, 2025
0

Sejarah pendidikan Islam berkembang seiring perkembangan peradaban Islam itu sendiri. Lembaga-lembaga pendidikan Islam merupakan hasil pemikiran setempat yang dicetuskan oleh...

Next Post

Mengunjungi Pesarean Kiai Shiddiq, Penyebar Islam di Jember

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Membawa Semangat Indonesia Mini: Delegasi UIN SATU Tulungagung Siap Mengabdi dalam KKN Nusantara 2025

Membawa Semangat Indonesia Mini: Delegasi UIN SATU Tulungagung Siap Mengabdi dalam KKN Nusantara 2025

July 6, 2025
Dari Ruang Kelas ke Ruang Publik: UAS Mahasiswa KPI UIN Tulungagung Gelar Festival Jurnalistik

Dari Ruang Kelas ke Ruang Publik: UAS Mahasiswa KPI UIN Tulungagung Gelar Festival Jurnalistik

July 6, 2025
Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

Membahas Tentang Fenomena Pondok, Barokah, dan Wacananya

July 4, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025