Suluk.ID
Saturday, December 6, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Puasa dan Komunikasi Transendental

Kholid by Kholid
June 8, 2019
in Ngilmu
Share on Facebook

PUASA itu pengosongan diri dari sifat-sifat hewani agar diri menjadi ruang bagi sifat-sifat insani. Apabila sifat-sifat hewani telah hilang dari diri orang yang berpuasa, maka yang tersisa dalam dirinya adalah sifat-sifat insani.

Seperti menjadi orang jujur, sabar, peduli sosial, dermawan, ramah, dan toleran. Sifat insani yang muncul juga mampu menjaga seseorang untuk tidak melakukan penipuan dan mengambil yang bukan haknya.

Tidak akan membiarkan orang-orang yang terpinggirkan menderita kelaparan, tidak akan mencaci-maki agama lain atau aliran lain karena itu akan menyakiti para penganutnya, dan tidak akan melakukan kekerasan, meskipun atas nama kebenaran dan Tuhan.

Komunikasi transendental atau komunikasi yang terjadi antara manusia dan Tuhannya melalui ibadah yang dilakukan oleh manusia, ketika beribadah sesunggunhnya manusia sudah melakukakan komunikasi dengan penciptanya sebagai perwujudan hablum minaallah sebagaimana disabdakan Rasul dalam konsep ihsan, yaitu ‘an takbuduallah kaannaka tarahu fainlam takun tarahu fainnahu yaroka (HR Bukhori-Muslim)’ yang artinya beribadahlah kamu seakan akan kamu melihat Allah dan jika tidak bisa sesungguhnya Allah melihat kamu.

Maka ketika manusia melakukan ibadah, sesungguhnya manusia sudah berkomunikasi dengan Tuhannya, termasuk ketika manusia menjalankan ibadah puasa di Ramadan juga bagian dari komunikasi transendental.

Berkaitan dengan ibadah puasa, komunikasi transendentalnya dimulai dari turunnya surat Al-Baqarah: 183. Perintah puasa ini menggunakan kata ‘kutiba’ bukan menggunakan kata ‘furidho’ atau ‘wujiba’ yang di dalam kata ‘kutiba’ mesti terdapat pengorbanan yang tidak biasa dalam menjalankannya di mana dalam puasa orang tidak boleh makan, minum, dan sebagainya, padahal hal tersebut menjadi perilaku manusia sehari-hari.

Dengan kata lain, perintah puasa itu sangat berat bagi manusia untuk menjalannkannya. Akan tetapi manusia meyakini bahwa perintah Allah melalui malaikat jibril kepada Rasullullah Muhammad SAW merupakan bagian komunikasi transendental yang meliputi Allah dengan Malaikat Jibril sebagai saluran komunikasinya dan Rasul Muhammad SAW menjadi komunikannya.

Pesan dalam komunikasi transendental yang terjadi antara Allah, Malaikat Jibril, dan Rasul Muhammad SAW kemudian diteruskan oleh Rasul Muhammad kepada manusia-manusia yang beriman, maka terjadi proses penyampaian pesan transendental kepada manusia yang beriman.

Maka jenis komunikasinya bergeser menjadi komunikasi spiritual agama. Nabi Muhammad SAW dalam komunikasi ini berperan sebagai komunikator dan orang-orang yang beriman menjadi komunikannya.

Sedangkan pesan yang disampaikan ini masih pesan dari komunikasi transendental. Hal ini bisa dilihat dari dampak komunikasinya di mana manusia yakin akan kebenaran pesan dalam komunikasi transendental tersebut manusia dengan ikhlas dan riang gembira menyambut puasa Ramadan dan sedih saat Ramadan telah berakhir. (*)

Kholid

Dosen Ilmu Komunikasi Unirow Tuban

Tags: KomunikasiPuasa
Previous Post

Belajar Sabar dari Kiai Aziz Khoiri Lamongan

Next Post

Makam Guru Menjadi Penanda Identitas Asal Keilmuan

Related Posts

Menyebarkan Cahaya Dakwah Dalam Dunia Serba Digital

Menyebarkan Cahaya Dakwah Dalam Dunia Serba Digital

December 4, 2025
Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

November 30, 2025
Guru dan Bayang-Bayang Kritik Orang Tua

Guru dan Bayang-Bayang Kritik Orang Tua

November 24, 2025
seminar pendidikan indonesia

Guru: Arsitek Masa Depan Pendidikan Indonesia

November 23, 2025
Next Post
Makam Guru Menjadi Penanda Identitas Asal Keilmuan

Makam Guru Menjadi Penanda Identitas Asal Keilmuan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

December 6, 2025
Muktamar & Milad Perdana Komunitas El Himmah: Konsolidasi, Regenerasi, dan Harapan Baru

Muktamar & Milad Perdana Komunitas El Himmah: Konsolidasi, Regenerasi, dan Harapan Baru

December 5, 2025
Penerapan Psikologi Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Strategi

Penerapan Psikologi Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Strategi

December 4, 2025
Load More

MORE ON TWITTER

ADVERTISEMENT

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025