Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban
Saturday, May 28, 2022
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Refleksi Singkat Komitmen Kebangsaan Mbah Moen

by Joyo Juwoto
August 7, 2019
in Pitutur
0 0
mbah moen dan bangsa indonesia

Langit NUsantara tersaput mendung duka cita, kabar dari tanah suci mengguncang hati para santri di seluruh penjuru tanah air. Hari ini tanggal 6 Agustus 2019 M yang bertepatan dengan tanggal 5 Dzulhijjah 1440 H Syaikhona KH. Maimun Zubair atau biasa dipanggil Mbah Moen sowan ke hadirat Sang Kholiq, Tuhan Yang Maha Kuasa. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un, semoga beliau diampuni segala dosanya dan amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Aamin.

Mbah Moen adalah ulama besar, Kiainya kiai, dan menjadi rujukan berbagai permasalahan dari berbagai kalangan masyarakat, tidak hanya masyarakat di sekitar beliau tinggal, namun juga bagi jutaan umat Islam yang ada di Indonesia. Mbah Moen adalah salah satu dari ulama yang menjadi punjering jagad Nusantara.

Jika bumi memiliki matahari yang terbit dan bersinar setiap pagi dari timur, maka Mbah Moen ibarat matahari yang berpendar di hati para santri dan kiai di Indonesia. Beliau adalah ulama yang menjadi panutan bagi kita semua. Mbah Moen memberikan nasehat dan keteladanan yang luar biasa dalam kehidupan beragama, dalam berbangsa, dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di setiap pidato kebangsaannya Mbah Moen selalu mengingatkan dan menyerukan umat Islam untuk selalu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau sering mengingatkan agar umat Islam mengenal dengan benar apa itu PBNU. Jika orang NU menyebut PBNU sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, maka mbah Moen memiliki penafsiran tersendiri mengenai PBNU.

Menurut Mbah Moen, PBNU adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 45 disingkat PBNU. Jadi PBNU adalah empat pilar kebangsaan yang perlu dijaga, dipelajari, dilestarikan, dan dicintai oleh umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia. Jika umat Islam memegang teguh empat pilar ini, insya’allah Indonesia akan menjadi Negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, negeri yang baik dan diberkati oleh Allah swt.

Mbah Moen tidak hanya beretorika dengan konsep kebangsaan yang beliau pidatokan, namun beliau berkomiten dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mbah Moen selalu hadir di setiap apel kebangsaan, dan beliau selalu terdepan menyerukan umat untuk mencintai NKRI.

Jadi Negara Kesatuan Negara Indonesia harus dijaga bersama oleh seluruh elemen bangsa, jangan sampai Negara yang didirikan oleh para ulama ini hancur karena ulah anak bangsa yang tidak mencintai negerinya. Ingatlah bahwa “hubbul wathon minal iman”.

Joyo Juwoto
Joyo Juwoto

Santri Pondok Pesantren ASSALAM Bangilan Tuban Indonesia.

Tags: Kiai Maimun Zubair
Previous Post

Dawuh Kiai Maimun Zubair tentang Kiai dan Dunia Saat ini

Next Post

Biografi KH Maimun Zubair: Tentang Cinta dan Ilmu yang Tak Bertepi

Related Posts

PNS yang NU Tak Perlu Sedih Jika Jabatanmu Hilang

PNS yang NU Tak Perlu Sedih Jika Jabatanmu Hilang

by Amrullah Ali Moebin
January 10, 2022
0

Seorang kawan bercerita ada PNS di instansi pemerintah salah satu kabupaten di Jawa Timur harus meletakkan jabatannya. Dia termasuk orang...

intelektualitas dan cinta

Tentang Medsos, Perempuan dan Ruang Privat

by Lia Hilyatul Masrifah
July 31, 2021
0

Suluk.id -  Jagad media sosial sedang ramai dengan skandal video singkat artis dan mantan suami selebgram Indonesia. Ceritanya Berawal dari...

Tentang Bervaksin, Ilmu Pengetahuan dan Sebuah Kepasrahan

Tentang Bervaksin, Ilmu Pengetahuan dan Sebuah Kepasrahan

by Amrullah Ali Moebin
May 18, 2021
0

Suluk.id – Kesempatan itu akhirnya tiba. Undangan untuk bervaksin covid-19 di sebuah rumah sakit terpampang jelas nama saya. Tempat saya...

Sulitnya Meniru Multitasking Perempuan

Sulitnya Meniru Multitasking Perempuan

by Ahmad Natsir
May 17, 2021
0

suluk.id - Saya sering melihat meme yang kurang lebih menggambarkan perempuan ibu rumah tangga yang mempunyai empat tangan layaknya dewa....

Next Post
obituari mbah moen

Biografi KH Maimun Zubair: Tentang Cinta dan Ilmu yang Tak Bertepi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

ABOUT ME

FOLLOW & SUBSCRIBE

Terkait

Manakib Mbah Sabil, Mertua Mbah Sambu dan Mbah Jabbar

Manakib Mbah Sabil, Mertua Mbah Sambu dan Mbah Jabbar

May 8, 2022
Sumpah Pemuda(k) dan Pemudi(k)

LEBARAN, LABURAN, LUBERAN, LEBURAN, DAN LIBURAN

May 8, 2022
Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

May 2, 2022
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In