Suluk.ID
Wednesday, October 15, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit

by Halimi Zuhdy
June 11, 2020
in Pitutur
Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit
Share on Facebook

Tanah itu lambang keindahan. Tumbuh di atasnya berbagai macam pepohonan dan tetumbuhan. Di dalamnya, akar-akar menyerap air. Air-air bersemayam subur. Api mengeram, membarakan bumi dengan cerobong gunung.

Ketika manusia bersujud pada hakekatnya ia berada di tempat yang paling tinggi. Meninggikan hati dan pikirannya. Ia letakkan pada Penguasa jagat yang sesungguhnya. Tubuhnya hanyalah alat yang dilekatkan pada asal terciptanya agar dia menyatu pada penghambaan dirinya.

Manusia berasal dari tanah. Makan hasil tanah. Berinteraksi di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Tanah tidaklah terpisah dengan langit, ia satu yang saling merindu. Ia bercinta dengan langit. Ketika langit rindu, ia turunkan pesan hujan, ia tumbuhkan segala pepohonan di atasnya. Bumi mengirim pesan dikandung awan yang suatu saat, ia kan menyatu.

Sujud merendahkan diri untuk melangitkan hati. Menemui hakekat diri yang tercipta. Berbisik ke Bumi, menggema di langit.

Bila seseorang merendah dalam sujud, ia lagi mencari kejayaan dan keistemwaan diri. Laksana Ka’bah berada di tempat yang rendah, tapi hakekatnya ia sesuatu yang paling tinggi.

Sujud posisi dan kondisi terendah, tapi ia sangat dekat dengan Tuhannya. “Wasjud waqtarib” penutup surat Al Alaq.

Sungguh membahana, betapa sujud akan mampu berdekatan dengan Allah. Ia campakkan segalanya. Kepala tempat menampung kebanggaan pikirannya, tangan kekuasaanya, hidung penciuman aroma dunia, dahi kehormatannya, kaki langkah menoreh prestasinya, lutut penggerak seluruh ototnya. Ia rendahkan seluruhnya, hanya untukNya.

ما من مسلم يسجد لله سجدة الا رفعه الله بها درجة وحط عنه بها سيئة

“Tiadalah seorang muslim yang sujud kepada Allah, kecuali Allah angkat derajadnya dan dihapuskan keburukannya”.

Tanah, bukan hanya tanah yang diinjak, ia adalah masjid. Tempat mewujudkan dirinya menemui Wujud Yang Sesungguhnya, seperti Umar bin Abdul Aziz yang selalu melekatkan dahinya di hamparan tanah, agar ada kesatuan antara jidat dengan tanah, dan agar dia dapat mencium bau buminya.

Allah ‘alam bishawab

Halimi Zuhdy
Halimi Zuhdy

Alumni Annuqoyah Guluk Guluk Sumenep

Tags: Sujud
Previous Post

Mengapa Harus Membaca Buku Atlas Walisongo

Next Post

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Related Posts

Sampai Pada Do’a Paling Tulus   Dipanjatkan

Sampai Pada Do’a Paling Tulus Dipanjatkan

by Muchamad Rudi C
September 28, 2025
0

Menghadapi hiruk pikuk dunia ternyata sangat melelahkan. Mungkin tidak bagi sebagian orang. Akan tetapi setiap orang punya waktunya masing-masing menghadapi...

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

by Annisa Nayla Ichyaiddina
September 10, 2025
0

Tidak melulu hati. Kadang orang kalau sudah suka, sampai menutup semua fakta. Meskipun banyak yang mendefinisikan itulah cinta. Tapi menurut...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Next Post
Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

October 12, 2025
Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

October 11, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025