Suluk.ID
Thursday, August 21, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit

by Halimi Zuhdy
June 11, 2020
in Pitutur
Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit
Share on Facebook

Tanah itu lambang keindahan. Tumbuh di atasnya berbagai macam pepohonan dan tetumbuhan. Di dalamnya, akar-akar menyerap air. Air-air bersemayam subur. Api mengeram, membarakan bumi dengan cerobong gunung.

Ketika manusia bersujud pada hakekatnya ia berada di tempat yang paling tinggi. Meninggikan hati dan pikirannya. Ia letakkan pada Penguasa jagat yang sesungguhnya. Tubuhnya hanyalah alat yang dilekatkan pada asal terciptanya agar dia menyatu pada penghambaan dirinya.

Manusia berasal dari tanah. Makan hasil tanah. Berinteraksi di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Tanah tidaklah terpisah dengan langit, ia satu yang saling merindu. Ia bercinta dengan langit. Ketika langit rindu, ia turunkan pesan hujan, ia tumbuhkan segala pepohonan di atasnya. Bumi mengirim pesan dikandung awan yang suatu saat, ia kan menyatu.

Sujud merendahkan diri untuk melangitkan hati. Menemui hakekat diri yang tercipta. Berbisik ke Bumi, menggema di langit.

Bila seseorang merendah dalam sujud, ia lagi mencari kejayaan dan keistemwaan diri. Laksana Ka’bah berada di tempat yang rendah, tapi hakekatnya ia sesuatu yang paling tinggi.

Sujud posisi dan kondisi terendah, tapi ia sangat dekat dengan Tuhannya. “Wasjud waqtarib” penutup surat Al Alaq.

Sungguh membahana, betapa sujud akan mampu berdekatan dengan Allah. Ia campakkan segalanya. Kepala tempat menampung kebanggaan pikirannya, tangan kekuasaanya, hidung penciuman aroma dunia, dahi kehormatannya, kaki langkah menoreh prestasinya, lutut penggerak seluruh ototnya. Ia rendahkan seluruhnya, hanya untukNya.

ما من مسلم يسجد لله سجدة الا رفعه الله بها درجة وحط عنه بها سيئة

“Tiadalah seorang muslim yang sujud kepada Allah, kecuali Allah angkat derajadnya dan dihapuskan keburukannya”.

Tanah, bukan hanya tanah yang diinjak, ia adalah masjid. Tempat mewujudkan dirinya menemui Wujud Yang Sesungguhnya, seperti Umar bin Abdul Aziz yang selalu melekatkan dahinya di hamparan tanah, agar ada kesatuan antara jidat dengan tanah, dan agar dia dapat mencium bau buminya.

Allah ‘alam bishawab

Halimi Zuhdy
Halimi Zuhdy

Alumni Annuqoyah Guluk Guluk Sumenep

Tags: Sujud
Previous Post

Mengapa Harus Membaca Buku Atlas Walisongo

Next Post

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Related Posts

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

by Syahrul
August 20, 2025
0

Suluk.id - Lampu merah menyala. Deru kendaraan memenuhi udara, bercampur dengan suara klakson yang bersahut sahutan. Asap knalpot menebal, menusuk...

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

by Ahmad Misbakhul Amin
August 9, 2025
0

Kulon Progo, 09 Agustus 2025_ KKN selayaknya dilakukan dengan riang gembira. Riang gembira itu bisa datang dari dalam diri secara...

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

by Ahmad Misbakhul Amin
July 30, 2025
0

Kulon Progo, 27 Juli 2025. Pagi itu, tidak seperti biasanya aku bangun lebih siang ketimbang beberapa hari lalu. Aku bangun...

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

by Araffah
June 17, 2025
0

Mentadabburi Al-Qur'an sebagai sebuah proses merenungkan, memikirkan dengan seksama, atau memperhatikan dengan mendalam tentang apa yang ada dalam sebuah ayat...

Next Post
Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

August 20, 2025
Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

August 20, 2025
Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

August 19, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025