Suluk.ID
Thursday, May 15, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit

by Halimi Zuhdy
June 11, 2020
in Pitutur
Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit
Share on Facebook

Tanah itu lambang keindahan. Tumbuh di atasnya berbagai macam pepohonan dan tetumbuhan. Di dalamnya, akar-akar menyerap air. Air-air bersemayam subur. Api mengeram, membarakan bumi dengan cerobong gunung.

Ketika manusia bersujud pada hakekatnya ia berada di tempat yang paling tinggi. Meninggikan hati dan pikirannya. Ia letakkan pada Penguasa jagat yang sesungguhnya. Tubuhnya hanyalah alat yang dilekatkan pada asal terciptanya agar dia menyatu pada penghambaan dirinya.

Manusia berasal dari tanah. Makan hasil tanah. Berinteraksi di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Tanah tidaklah terpisah dengan langit, ia satu yang saling merindu. Ia bercinta dengan langit. Ketika langit rindu, ia turunkan pesan hujan, ia tumbuhkan segala pepohonan di atasnya. Bumi mengirim pesan dikandung awan yang suatu saat, ia kan menyatu.

Sujud merendahkan diri untuk melangitkan hati. Menemui hakekat diri yang tercipta. Berbisik ke Bumi, menggema di langit.

Bila seseorang merendah dalam sujud, ia lagi mencari kejayaan dan keistemwaan diri. Laksana Ka’bah berada di tempat yang rendah, tapi hakekatnya ia sesuatu yang paling tinggi.

Sujud posisi dan kondisi terendah, tapi ia sangat dekat dengan Tuhannya. “Wasjud waqtarib” penutup surat Al Alaq.

Sungguh membahana, betapa sujud akan mampu berdekatan dengan Allah. Ia campakkan segalanya. Kepala tempat menampung kebanggaan pikirannya, tangan kekuasaanya, hidung penciuman aroma dunia, dahi kehormatannya, kaki langkah menoreh prestasinya, lutut penggerak seluruh ototnya. Ia rendahkan seluruhnya, hanya untukNya.

ما من مسلم يسجد لله سجدة الا رفعه الله بها درجة وحط عنه بها سيئة

“Tiadalah seorang muslim yang sujud kepada Allah, kecuali Allah angkat derajadnya dan dihapuskan keburukannya”.

Tanah, bukan hanya tanah yang diinjak, ia adalah masjid. Tempat mewujudkan dirinya menemui Wujud Yang Sesungguhnya, seperti Umar bin Abdul Aziz yang selalu melekatkan dahinya di hamparan tanah, agar ada kesatuan antara jidat dengan tanah, dan agar dia dapat mencium bau buminya.

Allah ‘alam bishawab

Halimi Zuhdy
Halimi Zuhdy

Alumni Annuqoyah Guluk Guluk Sumenep

Tags: Sujud
Previous Post

Mengapa Harus Membaca Buku Atlas Walisongo

Next Post

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Related Posts

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

by Redaksi
May 14, 2025
0

Suluk.id - Seseorang akan pergi jauh, namun hatinya akan tetap tertaut pada orang yang dikasihinya. Hingga suatu saat dia akan...

Resolusi Pasca Lebaran : Minimal Berniat Lebih Baik Lagi

Resolusi Pasca Lebaran : Minimal Berniat Lebih Baik Lagi

by Muchamad Rudi C
April 9, 2025
0

Sepertinya tidak hanya tahun baru yang menjadi titik refleksi seseorang. Entah itu tahun - tahun Masehi, Hijriah, Saka, Jawa dan...

Perjalanan Cinta di Hari Mulia

Perjalanan Cinta di Hari Mulia

by jamal ghofir
March 31, 2025
0

Genap lah sudah perjalanan spiritual, selama 30 hari mendendangkan lantunan syair mahabah disetiap bangunan suci seantero Nusantara bahkan dunia. Ayat-ayat...

Keteladanan dalam Kepemimpinan: Belajar dari Sikap Bijak Prof. Nasaruddin Umar

Keteladanan dalam Kepemimpinan: Belajar dari Sikap Bijak Prof. Nasaruddin Umar

by Redaksi
March 30, 2025
0

Penulis : Prof. Abd Aziz (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung) Dalam kepemimpinan, dua hal selalu diuji: kebijaksanaan dan keteladanan....

Next Post
Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

May 15, 2025
Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

May 14, 2025
Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

May 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2025