Suluk.ID
Wednesday, August 20, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Tidak Perlu Cari Dalil Mudik, Jika Mudik itu Sungguh bermanfaat

by Agus Mulyono
June 4, 2019
in Ngilmu
Tidak Perlu Cari Dalil Mudik, Jika Mudik itu Sungguh bermanfaat
Share on Facebook

Jalanan sedang memadat. Terminal bus berjubel orang. Pelabuhan pun demikian. Bandara tidak ketinggalan padatnya. Kini orang-orang tengah mudik.

Mudik itu kegiatan perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran.

Soal urusan mudik, tidak perlu mencari dalil untuk mudik hari raya ke kampung halaman. Tapi, justru kita harus berterimakasih kepada para pendahulu yang telah menciptakan tradisi mudik.

Karena dengan tradisi mudik hari raya. Dengan pulang ke kampung halaman, pulang ke desa. Maka akan terjadi aliran uang dari kota ke desa. Sehingga dapat membantu memutar ekonomi di pedesaan.

Jadi akan ada perputaran uang yang cukup besar, ada uang yang berpindah tangan dari orang orang kota ke perkampungan perkampungan kecil.

Terjadi redistribusi ekonomi dari kota besar ke kampung-kampung sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian desa.

Tradisi mudik dapat meningkatkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Jalan darat, jalur kereta api, pelabuhan, bandara, dan sarana transportasi secara berkala menjadi perhatian pemerintah demi kelancaran dan demi memberi pelayanan kepada masyarakat berkaitan dengan tradisi mudik.

Ada perasaan tidak enak jika pada hari raya tidak melakukan ritual mudik untuk silaturrahim dengan keluarga dan sanak kerabat di tempat kelahiran. Dengan begitu, hubungan tetap selalu terjaga. Minimal setahun sekali bisa bertemu sanak keluarga.

Ada semangat yang luar biasa untuk bekerja dan mencari uang buat ongkos, sangu dan oleh oleh untuk bisa menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman.

Perintah agama untuk bersilaturrahim menjadi lebih mudah dilakukan dengan adanya tradisi mudik. Atau mungkin tradisi mudik adalah sebuah cara yang diciptakan atau ditradisikan dalam rangka membumikan ajaran bersilaturrahim.

Andai tidak ada tradisi mudik orang orang yang berada dikl kota-kota besar sebagai perantau dan mencari penghidupan mungkin tidak akan ada perasaan yang kuat untuk bisa bertemu minimal setiap tahun (pada waktu hari raya) dengan sanak keluarga dan kerabat.

Andai tidak ada tradisi mudik, mungkin akan sangat jarang para perantau untuk menemui sanak keluarga dikampung halamannya. Dehingga hubungan kekeluargaan menjadi kurang hangat.

Sebagai generasi muda penting untuk menjaga ide-ide cerdas para tetua atau nenek moyang dalam berbagai bentuk tradisi. Yang kadangkala bertujuan untuk membumikan ajaran agama. Kadang juga bertujuan untuk kelestarian alam. Kadang juga bertujuan untuk pendidikan bagi generasi selanjutnya.

Ini semua membuktikan bahwa para pendahulu sangat cerdas dan kreatif dalam dakwah, dalam metode pendidikan, dalam membumikan ajaran agama dan juga dalam menjaga kelestarian alam.

Oleh karena itulah, kita ini sebagai generasi setelahnya diharapkan untuk tetap melestarikan tradisi baik yang merupakan hasil kecerdasan dan kreatifitas para pendahulu. Wallahu a’lam.

Agus Mulyono
Tags: LebaranMudik
Previous Post

Upaya Meramahkan Islam: dari Kekhawatiran bersama Amrullah Ali hingga Pertemuan dengan Dedik Priyanto

Next Post

Idul Fitri, Perilaku Konsumtif dan Esensi Puasa

Related Posts

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

by Nur Aziz Muslim
August 9, 2025
0

Kemerdekaan bukan sekadar hanya bebas dari penjajahan secara fisik, akan tetapi harus dimaknai sebagai suatu keadaan yang disitu bebas dari...

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

by Mukani
July 29, 2025
0

Tradisi literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena masih jauh dibanding negara-negara lainnya. United Nations Education, Scientific and Cultural Organization...

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

by elhimmah
July 18, 2025
0

Kehidupan masyarakat yang majemuk, perjumpaan budaya dan agama menjadi realitas yang tidak bisa dihindari. Sebut saja di Indonesia. Sebuah negeri...

Next Post
Idul Fitri, Perilaku Konsumtif dan Esensi Puasa

Idul Fitri, Perilaku Konsumtif dan Esensi Puasa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

August 20, 2025
Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

Tampilkan Dua Tumpeng Raksasa, Pawai Budaya Etnik Indonesia SMA Negeri 1 Jombang

August 20, 2025
Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

Sugeng Tindak KH Muhammad Thoifur Mawardi, Senyumnya Menyejukkan Ucapannya Menenangkan

August 19, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025