Suluk.ID
Thursday, June 12, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Wahabi dalam Pandangan Syaikh Muhammad Faqih Maskumambang

by Jamal Ma'mur Asmani
May 31, 2020
in Pitutur
Wahabi dalam Pandangan Syaikh Muhammad Faqih Maskumambang
Share on Facebook

Alhamdulillah saya mendapatkan kitab yang luar biasa ini, yaitu:

تقليد الوهابية للنصاري البرستنتية لاجل محو المذاهب السنية

Wahabi Ikut Agenda Nasrani Bristania Untuk Menghapus Sistem Madzhab Sunni

Kitab ini ditulis oleh Syaikh Muhammad Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang Sedayu Gresik Jawa Timur, guru dari KH Zubair Dahlan, ayah KH Maimoen Zubair.

Saya tidak pernah mondok di Sarang, tapi saya nyantri kepada dua ulama yang menjadi santri KH Zubair Dahlan, yaitu KH Ahmad Fayumi Munji yang mondok di Sarang sekitar 9 bulan, belajar kepada KH Zubair Dahlan, dan KH MA Sahal Mahfudh yang lama belajar kepada KH Zubair Dahlan, kurang lebih sekitar 4 tahun.

Jika KH Zubair Dahlan adalah شيخ مشايخي kiai dari kiai-kiai kami, maka Syaikh Faqih adalah شيخ شيخ مشايخي kiai dari kiainya kiai-kiai kami.

Oleh sebab itu saya yakin punya sanad ilmu kepada Syaikh Faqih ini dari dua guru penulis di atas, yaitu KH Ahmad Fayumi Munji dan KH MA Sahal Mahfudh.

Dalam kitab ini, Syaikh Faqih Maskumambang menjelaskan geneologi gerakan Wahabi yang dimulai dari akarnya, yaitu Ibnu Taimiyyah, muridnya Ibnu Qayyim, dan Muhammad bin Abdul Wahhab.

Sebenarnya Muhammad bin Abdul Wahhab ini berguru kepada ulama Sunni, yaitu Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Kurdi, penulis kitab Hawasyi Syarah Bafadlal dalam madzhab Syafii Dan Syaikh Muhammad Hayat A-Sanadi, ulama besar madzhab Hanafi, yang keduanya di Madinah.

Namun, Muhammad bin Abdul Wahab kemudian melenceng dari ajaran kedua gurunya tersebut. Ia menyebut pengikutnya yang dari negaranya dengan Anshar dan dari negara lain dengan Muhajirin.

Jika ada orang masuk dalam kelompoknya, maka disuruh haji lagi meskipun ia sudah menunaikan haji. Ia berkata:

“حج ثانيا فإن حجك الاولي فعلتها وانت مشرك فلا تقبل ولا تسقط عنك الفرض”

Hajilah untuk kedua kali karena sesungguhya ibadah hajimu yang pertama kamu lakukan dalam keadaan musyrik, maka tidak diterima dan kewajiban haji tidak gugur darimu

Ia juga berkata :

“اشهد علي نفسك انك كنت كافرا واشهد علي والديك انهما ماتا كافرين واشهد علي فلان وفلان”

Bacalah syahadat atas dirimu sesungguhnya kamu kafir, dan bacalah syahadat atas kedua orangtuamu sesungguhnya keduanya mati kafir, dan bacalah syahadat kepada seseorang dan seseorang

Wahabi ini mengkafirkan umat sejak tahun 600 dan mengkafirkan orang yang tidak mengikuti jalannya, meskipun dari golongan orang yang paling takwa dan menamakan mereka musyrik yang halal darahnya serta hartanya. Mereka juga menetapkan iman orang yang mengikutinya meskipun orang yang paling jelek-fasiq.

Bahkan Wahabi ini menjelekkan Nabi, sebuah tindakan yang sangat tidak bermartabat. Memang menurut Syaikh Faqih, Muhammad bin Abdul Wahhab menyimpan ambisi mengaku sebagai Nabi. Jika ada peluang mendeklarasikan diri sebagai Nabi pasti ia akan mendeklarasikannya, sebagaimana Musailamah al-Kadzdzab, dan lain-lain.

Cermati tulisan Syaikh Faqih:

“وكان في أول أمره مولعا بمطالعة أخبار من ادعي النبوة كاذبا كمسيلمة الكذاب وسجاج والاسود العنسي وطلحة الاسدي وأضرابهم 
فكان يضمر في نفسه دعوي النبوة ولو أمكنه اظهار هذه الدعوي لاظهرها وكان يسمي جماعته من أهل بلده الأنصار ويسمي من اتبعه من الخارج المهاجرين”

Renungkan terusannya:

“وكان ينتقص النبي صلي الله عليه وسلم كثيرا بعبارات مختلفة ويزعم أن قصده المحافظة علي التوحيد فمنها أن يقول : أنه طارش

ومنها أنه يقول: “نظرت في قصة الحديبية كذا وكذا كذبة” الي غير ذلك

حتي أن بعض اتباعه كان يقول : عصايا هذه خير من محمد لأنها ينتفع بها في قتل الحية ونحوها ومحمد قد مات ولم يبق فيه نفع اصلا وانما هو طارش ومضي”

Saya tidak kuasa menerjemahkan paragraf akhir ini Karena sebuah penghinaan besar kepada pemimpin agung kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Salam. نعوذ بالله من ذلك

Maka para ulama berkata: ucapan ini adalah kufur dalam pandangan madzhab empat, bahkan kufur menurut semua umat Islam.

Wahabi ini membenci bacaan shalawat kepada Nabi, merasa sakit mendengar bacaan shalawat. Melarang orang membaca shalawat pada malam jumat dan melarang mengeraskannya di menara, menyiksa orang yang melakukannya, bahkan membunuh orang buta yang baik dengan suara merdu sebagai tukang adzan yang dilarang membaca shalawat di menara setelah adzan tapi ia tidak berhenti dan terus menerus membaca shalawat, maka ia kemudian dibunuh, mereka membakar kitab Dalailul Khairat dan lainnya dari kitab-kitab shalawat Nabi dan mereka mengatakan “sesungguhnya itu bid’ah” dan sesungguhnya ia menghendaki menjaga tauhid.

Masih banyak kesesatan Wahabi yang dijelaskan Syaikh Faqih Maskumambang dalam kitab ini.

Khusus warga NU, hati-hati dengan kelompok Wahabi ini, mereka sudah masuk dalam jantung kehidupan kita lewat lembaga pendidikan “unggulan”.

Jika kita tidak hati-hati, maka anak-anak kita akan terseret dalam doktrin mereka, lalu anak-anak akan bilang “tahlil bid’ah, berjanjenan bid’ah, manakiban bid’ah, ziarah kubur bid’ah, Dan lain-lain”.

Ingat !!!

Tujuan utama berdirinya Nahdlatul Ulama adalah tegaknya ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. Jadi waspada kepada Wahabi.

والله اعلم بالصواب

Jamal Ma'mur Asmani
Jamal Ma'mur Asmani

Wakil Ketua PCNU Pati, Direktur LESKA, Dosen IPMAFA

Tags: Kiai Faqih MaskumambangWahabi
Previous Post

Membedah Polemik Puasa Syawal

Next Post

Memahami Pancasila secara Ukhrowi

Related Posts

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

by elhimmah
June 8, 2025
0

Mengalami permasalahan mental adalah hal yang manusiawi dan perlu untuk ditangani. Dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan mental khususnya diri sendiri...

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

by elhimmah
June 8, 2025
0

Rilis pada tahun 1956 Que sera sera merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh Jay Livingston dan Rey Evans dengan penyanyi...

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

by Redaksi
June 2, 2025
0

Suluk.id - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai momen penting untuk kembali meneguhkan jati diri...

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

by Redaksi
May 14, 2025
0

Suluk.id - Seseorang akan pergi jauh, namun hatinya akan tetap tertaut pada orang yang dikasihinya. Hingga suatu saat dia akan...

Next Post
Memahami Pancasila secara Ukhrowi

Memahami Pancasila secara Ukhrowi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pelatihan Penulisan Buku Ajar: Dorong Dosen Menulis Berdasarkan Keilmuan dan Pengalaman Empiris

Pelatihan Penulisan Buku Ajar: Dorong Dosen Menulis Berdasarkan Keilmuan dan Pengalaman Empiris

June 11, 2025
Fatayat NU Rejoso Gelar Rutin, Solidkan Anggota dan Istikomah Cari Ilmu

Fatayat NU Rejoso Gelar Rutin, Solidkan Anggota dan Istikomah Cari Ilmu

June 8, 2025
Dibalik Lensa Bias : Apakah Orientalis Selalu Berdampak Negatif ?

Dibalik Lensa Bias : Apakah Orientalis Selalu Berdampak Negatif ?

June 8, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025