Suluk.id, Jombang – Mimpi harus dimiliki setiap santri. Kemudian ikhtiar dan doa mewujudkannya. Tugas berikutnya memantaskan diri agar cita-cita tercapai.
Hal itu ditegaskan Dr Nur Rofiah, dosen Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta. Dirinya hadir menyampaikan mauidzah hasanah pada acara Wisuda Pondok, MTs dan MA Salafiyah Syafi’iyah Seblak Diwek, Sabtu (24/5).
Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU ini menambahkan, di pesantren masih terjaga hubungan orang tua dan anak. “Saya dulu ke pondok sini sudah tidak punya orang tua, tapi saya bertemu banyak figur bapak dan ibu di Pesantren Seblak sini,” ujarnya.
Tidak heran jika kemudian dirinya berani bermimpi melanjutkan pendidikan ke IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Hingga akhirnya lanjut S-2 dan S-3 di Turki atas beasiswa,” imbuhnya.
Dirinya mengapresiasi kesungguhan para guru di pesantren. “Karena mereka dengan ketulusannya bisa mengantarkan muridnya meraih kesuksesan,” imbuhnya.
Perempuan asli Pemalang Jawa Tengah ini mendorong para santri untuk terus mewujudkan mimpinya. “Yang penting tidak menggadaikan ketakwaannya untuk meraih apapun,” pesannya.
Dia berpesan agar kesadaran membangun keyakinan sehingga santri bisa bermanfaat bagi yang lain. “Itulah sebaik-baik orang yang mampu bermanfaat bagi manusia lainnya,” jelasnya.
Ketua Yayasan Khoiriyah Hasyim Seblak Rika Fauziyah Andarini mengapresiasi acara wisuda ini. Dirinya merasa bangga dengan torehan prestasi yang sudah diraih.
“Alhamdulillah, tahun ini yang diterima di kampus negeri sebanyak 8 siswa jalur SNBP,” ujarnya. Sedangkan 14 siswa lainnya diterima PTKIN.
Dia menyebut banyak alumni Seblak yang berkiprah di negeri ini. “Salah satu contohnya yang hadir di sini, Doktor Nur Rofiah yang S-3 beasiswa dari Turki,” imbuhnya.
Pesantren, lanjutnya, adalah tempat kawah candradimuka bagi para santri. “Agar di kemudian hari mereka mampu berperan di masyarakat,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Abdurrahman. Salah satu wali murid Aliyah mengaku puas dengan proses pendidikan yang dilakukan di Seblak.
“Tidak heran kelima anak saya semuanya alumni Madrasah Seblak sini,” ujarnya. Dia meyakini para guru Seblak tidak sekedar mengajar. “Tapi juga keikhlasan doa dan batinnya selalu menyertai para muridnya,” ujarnya.
Ditemui setelah acara, sekretaris panitia M Abdul Chakim mengatakan sebanyak 11 wisudawan bilghaib dan binnadzar. “Wisudawan dari jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 109 anak,” ujarnya.
Guru asal Blora Jawa Tengah ini menambahkan, wisudawan untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 47 anak. “Baik dari program ilmu pengetahuan alam (IPA) maupun progran ilmu pengetahuan sosial (IPS),” pungkasnya. (muk)
Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk