Suluk.ID
Tuesday, July 1, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Menikmati Lebaran di Jalan

by Amrullah Ali Moebin
April 22, 2023
in Pitutur
Menikmati Lebaran di Jalan
Share on Facebook

Suluk.id – Saya bukan perantau yang profesional sebab jarak tempuh dari lokasi kerja ke tempat asal tidak sejauh teman-teman perantau lainnya. Saat akan pulang, cukup naik kereta atau bus sudah sampai di kota kelahiran. Bahkan, sebulan bisa dua kali untuk ngopi bareng dengan kawan-kawan yang ada di rumah. Jadi, saat lebaran tiba ya lika-liku mudiknya hanya sak sret sudah sampai di lokasi tujuan.

Tahun ini, saya mencoba hal lain. Mencoba menikmati riuhnya suasana jalanan saat hari H lebaran. Saya meluncur dari kota kelahiran ke kota Kakek. Di jalan, tidak seramai biasanya. Hanya ada bus dan beberapa kendaraan roda empat. Sisanya adalah motor.

Bersama para pemotor inilah saya menikmati lebaran. Kami berhenti sejenak di minimarket untuk melepas lelah. Oh bukan hanya melepas lelah. Seorang kawan sengajar berhenti karena sudah masuk waktu memberi makan kucingnya. Dia mengeluarkan tas berisikan kucing. Lalu menyiapkan makan, dengan lahap kucing berbulu abu-abu itu menikmatinya.

Para pemotor lainnya, memilih menyulut rokok. Sambil klepas-klepus, tangan kirinya masih tetap stand by dengan gawainya. Sepertinya dia sedang berburu chip. Ah, mereka benar-benar menikmati sekali perjalanan kali ini. Selow pol. Tidak ada beban.

“Sing wis nikmati riyoyo ya ben menikmati. Awakdewe isih kudu semangat ngalanjutke perjalanan,” ujar pria yang sedang berburu chip dengan senyum sumringah.

Lebaran di jalan memang telah menjadi pilihan bagi orang-orang rumahnya jauh sedangkan jadwal libur kerja yang terlalu mepet. Mungkin ada pula yang memang sengaja ingin menikmati indahnya lebaran di jalan. Seperti yang kawan saya lakukan. Dia adalah perantau kelas wahid. Rumahnya di Jawa Barat tempat kerjanya di Jawa Timur.

Dia baru ngabari ke saya jika Jumat sore baru akan naik kereta menuju Jawa Barat. Jujur, saya kaget mengapa dia senekat itu melakukan perjalanan yang cukup mepet sekali dengan jadwal Sholat Id. Namun, dari ceritanya saya baru sadar ternyata itu bukan sebuah perencanaan yang matang. Hal itu disebabkan dia salah membeli tiket hingga akhirnya tersisa jadwal tiket yang sangat mepet dengan lebaran.

Para penikmat lebaran di jalan bagi saya adalah orang-orang tangguh. Dia memiliki jiwa petualang yang patut diapresiasi. Tidak sembarang orang bisa kuat melakoni thoriqoh ini. Di saat semua orang sudah ber ha ha hi hi dengan keluarganya para penikmat lebaran di jalan masih harus berpeluh dengan desingan mesin motor.

Saya selalu salut dengan para pemudik yang menggunakan motor. Mereka sungguh terlihat gagah dan keren. Dengan seambreg bawaan dia masih bisa melaju dengan tenang dan santai.

Wahai para pemotor yang beriman. Jalanilah prosesmu ini dengan riang gembira. Niscaya boyokmu akan tetap linu pada waktunya. Ini bukan hadist. (*)

 

 

 

 

 

Amrullah Ali Moebin

Redaktur suluk.id

Tags: Lebaran
Previous Post

Lebaran bersama Muhammadiyah dan NU

Next Post

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

Related Posts

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

by Araffah
June 17, 2025
0

Mentadabburi Al-Qur'an sebagai sebuah proses merenungkan, memikirkan dengan seksama, atau memperhatikan dengan mendalam tentang apa yang ada dalam sebuah ayat...

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

Permasalahan Mental Bukan Hanya Soal Ibadah

by elhimmah
June 8, 2025
0

Mengalami permasalahan mental adalah hal yang manusiawi dan perlu untuk ditangani. Dengan memiliki pengetahuan tentang kesehatan mental khususnya diri sendiri...

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

Menemukan Tawakal Dibalik Que Sera Sera

by elhimmah
June 8, 2025
0

Rilis pada tahun 1956 Que sera sera merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh Jay Livingston dan Rey Evans dengan penyanyi...

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

Mari Bersama Merawat Semangat Kebangsaan dengan Nilai-Nilai Agama dan Budaya

by Redaksi
June 2, 2025
0

Suluk.id - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila sebagai momen penting untuk kembali meneguhkan jati diri...

Next Post
AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Keteladanan Etika Dakwah KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy Dalam Perspektif Qaulan dalam Al-Qur’an

Keteladanan Etika Dakwah KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqy Dalam Perspektif Qaulan dalam Al-Qur’an

July 1, 2025
Bijak Bermedia, Sehat Bermental: Mahasiswa UIN SATU Didorong Jaga Kesehatan Mental Melalui Seminar Nasional

Bijak Bermedia, Sehat Bermental: Mahasiswa UIN SATU Didorong Jaga Kesehatan Mental Melalui Seminar Nasional

July 1, 2025
Biografi R.KH. Muhammad Saiful Anam

Biografi R.KH. Muhammad Saiful Anam

June 29, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025