Alam kubur adalah alam barzah. Barzah artinya batas. Alam pembatas antara dunia dengan alam akhirat.
Allah SWT berfirman:
wa miw warā`ihim barzakhun ilā yaumi yub’aṡụn..
Artinya: “Dan di hadapan mereka ada dinding pembatas hingga hari kiamat saat mereka dibangkitkan”. (QS. Al-Mukminun 23:100).
Maksudnya, mereka orang telah wafat itu sekarang telah menjalani kehidupan baru. Yakni, kehidupan dalam kubur. Sebuah kehidupan yang berada di antara dunia dan akhirat.
Alam barzah merupakan titik awal alam akhirat. Di sini, sudah ada siksa dan nikmat sebagai buah amal yang diperbuat di dunia. Yang disebut dengan siksa kubur dan nikmat kubur.
Sejak orang meninggal, putuslah amalnya. Ia tidak bisa menambah amal lagi. Akan tetapi, setidaknya masih ada tiga jalur dari dunia yang efektif memberi manfaat baru baginya. Pertama adalah amal yang pernah dirintis di dunia. Amal yang memberikan manfaat pada orang banyak. Seperti halnya membuat sumur. Ketika sumur itu dimanfaatkan banyak orang maka akan menjadi amal jariyah bagi seseorang yang sudah meninggal.
Kedua, jalur amal yang tidak akan ada kaitannya dengan perbuatan si mayit sewaktu hidup di dunia. Namun ternyata bermanfaat bagi si mayit di alam kubur. Yakni ilmu yang bermanfaat.
Ketiga adalah doa anak shaleh. Amal ini tentu saja berasal dari orang lain. Seperti halnya kiriman doa dari anaknya. Saudaranya dan dari sesama muslim. Bacaan Alquran dan sedakah yang ditunjukan khusus kepada ahli kubur tertentu atau secara umum.
Orang yang berada dalam alam barzah sangat mengharapkan doa dari orang-orang yang masih berada di dunia.
Imam Ibnu Abid meriwayatkan hadis yang artinya:
“Apabila seseorang hamba Allah berdoa untuk saudara sesama muslim yang telah meninggal, maka malaikat membawa doa itu ke kubur orang yang dikirimi doa, lalu berkata: hai penghuni kubur yang sendirian, terimalah. Ini hadiah dari saudaramu yang belas kasih kepadamu,”
Seperti halnya lagu Kiai Kanjeng menegaskan bahwa setiap orang di alam kubur menunggu kiriman doa sanak famili yang masih hidup. Apalagi kalau malam Jumat pasti ahli kubur sangat menunggu kiriman doa dari keluarga.
Saben malem jum’at
Ahli kubur muleh nang omah
Kanggo njaluk dungo
Wacan Alqur’an najan sak kalimat
Lamun ora dikirimi
Banjur balik mbrebes mili
Bali nang kuburan
Mangku tangan tetangisan
Kebacut temenan ngger anak turunku
Kowe ora wirang podo mangan tinggalanku
Lamun aku biso bali nang alam ndunyo
Bakal tak ringkesi dunyoku sing isih ono
Mari kita doakan keluarga kita yang telah tiada. Alfatehah.
Pendidik, Pejuang Keluarga