Suluk.id, NGANJUK – Sedikitnya 40 kader muda NU mengikuti pelatihan menulis berita, Minggu (14/9). Kegiatan digelar Lembaga Talif wan Nasyr (LTN) MWCNU Rejoso dan bertempat di kantor sekretariat LTN. Acara menghadirkan Abdul Haris sebagai narasumber.
Selain diikuti semua pengurus LTN, kegiatan diikuti perwakilan lembaga dan organisasi badan otonom (banom) NU di kecamatan Rejoso. Tampak hadir Watijo, wakil ketua MWCNU Rejoso bersama jajaran pengurus.
Rangkaian agenda dimulai dengan kirim doa yang dipimpin oleh Ustadz Ta’lim Muta’allim, ketua ranting NU Desa Mlorah Selama rangkaian acara, para peserta mengikuti secara cermat dan tertib.
Hery Purwanto, penasihat LTN Rejoso, menyampaikan apresiasi atas kiprah nyata LTN yang sudah diberikan bagi MWCNU Rejoso. “Meski baru berusia sekitar sembilan bulan,” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya dukungan moril dan materiil dari MWCNU Rejoso. “Ini agar program-program LTN dapat terus berkembang,” harapnya.
Pesan ini mendapat respon positif dari jajaran pengurus organisasi banom yang hadir. Wakil Tanfidziyah MWCNU Rejoso, Watijo, berpesan agar pengurus LTN mampu menjaga keseimbangan. “Terutama dengan berbagai organisasi lainnya,” katanya.
Hal senada disampaikan Ketua Ansor PAC Rejoso, Syamsul Arifin. Dia mengajak agar LTN untuk berkolaborasi dengan Cyber Ansor. “Terutama dalam penguatan literasi digital dan media dakwah,” ujarnya.
Saat memaparkan materi, Abdul Haris menjelaskan pentingnya pemberitaan bagi sebuah organisasi. “Orang di luar sana tidak tahu ada kegiatan organisasi ini jika tidak ditulis beritanya,” katanya.
Alumni STIT Urwatul Wutsqo Jombang ini melanjutkan dengan trik-trik khusus menulis berita secara singkat dan mudah. “Kekuatan berita ada di lead, yang terletak di awal tulisan,” paparnya.
Guru SDN Jintel ini juga berpesan harus ada judul berita yang menarik. “Sehingga pembaca tertarik membaca berita kita, judulnya tidak datar-datar saja,” imbuhnya.
Bapak satu anak ini menambahkan, setidaknya suatu berita menjawab 5W1H. “Harus jelas apa, dimana, siapa, kapan, mengapa dan bagaimana peristiwa itu terjadi,” jelasnya.
Saat sesi praktik menulis berita, dia mendampingi peserta dengan sabar. Ini dilakukan agar berita yang ditulis bisa runtut dan sesuai kaidah jurnalistik. (her)
Kontributor: Heri Purwanto, penasihat LTN Rejoso Kab Nganjuk
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan