Suluk.id, Jombang – Era digitalisasi berpengaruh besar terhadap kecepatan arus persebaran informasi. Saking cepatnya, sebagian netizen ada yang sempat mencerna informasi dengan utuh dan ada yang tidak. Ada yang terburu-buru memberi komentar dan ada yang bijak dalam berkomentar.
Ketidakbijakan dalam bersosmed ini berakibat buruk di banyak aspek. Hal ini tentunya meresahkan. Agar tidak semakin memperbesar akibat dari ketidakbijakansanaan sebagian orang di era digitalisasi, maka perlu adanya solusi yang jitu untuk menangani hal tersebut.
Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Kabupaten Jombang menggelar pelatihan dan workshop digitalisasi informasi, Sabtu-Minggu (11-12/10). Tema yang diusung dalam kegiatan ini Santri Melek Digital. Rangkaian kegiatan digelar di Kantor PCNU Jombang.
Pelatihan digelar dalam rangkaian peringatan hari santri nasional tahun 2025. Dengan pelatihan ini diharapkan mampu mencetak para konten kreator dari kaum nahdliyin yang siap berperan dan memberikan dampak positif di era digital.
Adapun sambutan pertama dari Ketua LTN PCNU Jombang dan sambutan kedua dari Gus Azmi, wakil ketua PC NU Jombang. Dalam cara tersebut dihadirkan dia narasumber, yaitu Kak Anik Wulansari lulusan pasca sarjana media komunikasi Unair dan Cak Ukil Konten Kreator asal Jombang.
Gus Azmi dalam sambutannya menyampaikan harapan dari diadakannya pelatihan, yaitu santri dapat membuat konten-konten yang menyejukkan. “Sehingga khalayak umum dapat mengerti seperti apa wajah pesantren yang sebenarnya, menghidupkan sosial media banom-banom dan lembaga NU, dan mengisi media sosial sebaik mungkin,” ujarnya.
Dalam paparan materi Kak Anik menjelaskan, literasi digital bukan sekedar main handphone. “Tetapi kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan dan membuat informasi secara bijak melalui teknologi digital,” ujarnya.
Muhammad Suluhil Amin, akrab dipanggil Cak Ukil, menjadi narasumber kedua. Sosok ini komedian yang bukan hanya entertainment saja dalam kontennya. Namun juga selalu menyisipkan pelajaran-pelajaran bermakna yang diangkat dari kehidupannya sendiri. Kisah itu lalu diolah sebaik mungkin hingga menjadi konten menarik.
Dia menyampaikan beberapa tips untuk menghasilkan konten-konten bermutu. “Tidak perlu bertele-tele, kuasai konten yang dibuat, selalu lakukan riset sebelum membuat konten,” ujarnya. (ani)
kontributor: peserta dari LTN MWCNU Diwek, Ani Tazkiyatum Muammaroh
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan