suluk.id – NU Care-LAZISNU Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban melaksanakan kegiatan Safari Ramadan Taaruf dan Diskusi Inklusi Sosial bertempat di Halaman PCNU Tuban, Selasa (18/04/2023).
Kurang lebih 300 orang turut hadir pula Lembaga NU, Upzisnu Kecamatan se-Kabupaten Tuban, penyandang disabilitas, entitas bisnis, aghnia, para pengambilan kebijakan pemerintah dan partai politik.
Kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai bentuk taaruf untuk mengenalkan Lazisnu PCNU Tuban kepada internal jajaran Lazisnu tingkat Cabang sampai MWCNU se-Kabupaten Tuban.
“Ini kegiatan perdana Lazisnu PCNU Tuban periode 2023-2028 untuk mengenalkan Lazisnu kepada internal dan eksternal,” ujar Ketua Lazisnu PCNU Tuban, Joko Hadi Purnomo.
Menurut Joko, sapaan akrabnya, pengenalan ke eksternal tersebut bertujuan tidak lain untuk syiar. Bahwa Lazisnu PCNU Tuban kepanjangan tanganya sampai ke ranting, dan punya kegiatan yang eksis di masyarakat.
“Kegiatan ini kita lakukan untuk meningkatkan kepercayaan Lazisnu, sehingga sasaran kegiatan ini kita mengundang entitas bisnis, aghnia, pengambilan kebijakan pemerintah dan partai politik karena mereka yang punya stempel kebijakan,” tambahnya.
Lebih Joko, ada tujuan lain dari kegiatan tersebut dengan melakukan kolaborasi bersama beberapa pihak, internal kepada lembaga-lembaga NU, dan eksternal kepada Lingkar Sosial.
Dalam kolaborasi internal sendiri, telah melakukan kemarin saat melakukan satu kegiatan yang melibatkan lembaga LKKNU, LPBINU dan lembaga-lembaga lain. Sementara saat ini dengan eksternal
“Kolaborasi dengan eksternal ya ini kegiatan disokong bareng, kita mau mengajak para pihak di bulan ramadan ini untuk mendiskusikan inklusi sosial, bahwa ada orang-orang di sana tidak memiliki akses yang cukup seperti halnya para penyandang disabilitas, yang kekurangan akses, mislanya mau ke masjid masih susah,” tuturnya.
Sementara itu keterlibatan perusahaan terhadap kegiatan tersebut sifatnya berinfaq, dan zakat maal bagi para aghnia.
Di akhir kegiatan safari ramadan juga dilakukan santunan kepada para duafa dan juga 75 anak yatim.
Di waktu yang sama, Ketua Tanfidziyah PCNU Tuban, Kiai Ahmad Damanhuri menyampaikan kepada hadirin untuk melakukan kerja-kerja secara kolaborasi, baik dari lembaga maupun Syuriah itu sendiri.
“Di NU itu sama penyandang disabilitas di stigma, maka kami menginginkan lembaga-lembaga kerjanya jangan sektoral, para syuriah kerjanya jangan kultural, harus dikolaborasikan antara kerja kultural dan struktural,” ungkapnya.
Kiai Damanhuri, menyebut ketika Rois Syuriah atau lembaga PCNU Tuban menghadiri kegiatan. Maka perlu kiranya untuk menyisipi tentang kelimuan yang sesuai dengan pokok pembahasan dalam kegiatan yang dihadiri.
“Rois Syuriah, LDNU sering menghadiri undangan pribadi, maka silakan disisipi, bagaimana NU yang besar ini konsen dan punya ihtimal yang luas,” pungkasnya. (*)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan