Suluk.ID
Thursday, August 28, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Tentang Medsos, Perempuan dan Ruang Privat

by Lia Hilyatul Masrifah
July 31, 2021
in Pitutur
intelektualitas dan cinta
Share on Facebook

Suluk.id –  Jagad media sosial sedang ramai dengan skandal video singkat artis dan mantan suami selebgram Indonesia. Ceritanya Berawal dari salah satu akun instagram perempuan yang membagikan story video singkat aktivitas keintiman untuk teman terdekat “close friend”. 

It’s mean, dia hanya membagikan pada teman yang dianggap “dekat” dan bisa menjaga privasi dia. Eh ternyata malah tidak bisa dipercaya, hiks! Karena dia masih tergolong remaja, maka dia identik dengan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi, dan psikis.

Pada umumnya memang para remaja ini memasuki masa remaja tanpa pengetahuan yang memadai tentang seksualitas. Hal ini disebabkan sebagian orang tua merasa tabu membicarakan seks dengan anaknya dan hubungan orangtua dan anak sudah terlanjur jauh, sehingga anak berpaling ke sumber-sumber lain, yang tidak semuanya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Pengetahuan yang terbatas, perubahan emosional yang membutuhkan bimbingan orang dewasa, remaja butuh aktifitas-aktifitas yang mendukung dia mengetahui dan belajar tentang dunia sosial.

Media sosial kita dikuasai oleh remaja yang tergolong pada generasi milenial yang menjadi generasi dominan kurang lebih 27,94 persen  dan 25,87 persen. Artinya 143 juta dari 270 juta diisi oleh gen Z dan milenial yang akrab dengan dunia internet, media sosial.

Mereka familiar dengan fitur-fitur media sosial seperti close friend. Mereka centang atau pilih teman-teman yang mereka anggap dekat, dan otomatis mereka akan lebih bisa bebas posting sesuatu yang sifatnya tidak ingin diketahui publik dan cukup orang terdekat. 

Lalu, Ketika ada dari salah satu close friend yang tidak amanah, maka kasusnya akan sama dengan publik figur yang saat ini sedang trending dan videonya tersebar, banyak akun-akun gosip memposting video tersebut sekaligus menyebarkan demi keuntungan komersial, meski yang begituan sudah lumrah ya sis.. namun, menjadi prihatin ketika postingan itu memicu ribuan komentar netizen pengguna sosmed. 

Mulai dari bentuk hujatan sampai pembiaran atas sikap tersebut. Mereka menuliskan komentar dengan bebas cenderung menjudge negatif prilaku dari orang yang ada dalam video tersebut, Jika Dalam bahasa Mansoer Faqih persoalan ini, masuk dalam kategori sexual and emotional harassment, berkedok nasihat atau perhatian, netizen dengan mudah menulis lelucon secara vulgar bahkan mengeluarkan kata-kata kotor pada seseorang dengan cara yang dirasakan sangat ofensif. 

Tidak sedikit juga yang mencari tahu kehidupan seksualitas atau kegiatan seksualitas pribadinya. Lalu menghasilkan persepsi baru atau penghakiman baru pada objek. Hal ini tidak bisa dibenarkan secara sosial.

Privatisasi ruang publik dengan menggunakan fitur close friend sangat riskan karena pemilik akun tidak bisa mengontrol penuh tindakan apa yang akan dilakukan oleh close friend. Aktifitas-aktifitas yang membentuk personal space adalah ragam aktivitas tambahan yang terbentuk akibat adanya aktivitas mayor dan minor pada ruang publik. 

Secara karakteristik ruang publik (public sphere) tetap akan dimanfaatkan sebagai ruang sosial untuk berekspresi dan menyatakan pendapat secara bebas dengan dan atau tanpa restriksi politik dan ideologis. 

Maka jika kita hubungkan dengan berita trending saat ini, maka kita akan memahami bentuk transformasi keintiman akan tampak segregasi vertikal antara ruang privat dan ruang publik. Artinya, ada hubungan antara ruang, aktivitas, dan konstruksi identitas.

Close Friend Bukan Jalan Ninja Kalian untuk Memprivatisasikan Ruang Publik

Sederhananya dapat dikatakan bahwa perubahan sosial yang menyangkut budaya praktik keintiman atau aktivitas seksualitas yang awalnya cukup menjadi konsumsi pribadi atau private menjadi konsumsi publik atau close friend telah mengalami pergeseran sesuai perkembangan zaman, melalui apa?

Melalui modernisasi, konsumerisme, dan budaya populer saat ini. Meski sebagian orang mengatakan ini akibat dari sisi buruk globalisasi, mengapa kita tidak coba mempelajari ulang pengetahuan-pengetahuan lokal, wawasan perempuan Indonesia yang identik dengan semangat berkemajuan dan menjaga value perempuan tanpa intimidasi budaya patriarki. 

Arus globalisasi yang tak terbendung, Maka yang bisa kita lakukan adalah kita para perempuan pengguna media sosial lebih bijak lagi dalam memanfaatkannya. Terlepas dari prinsip hidup kita yang memiliki orientasi berbeda. Ketika kita memfilter media sosial kita, benteng pertahanan value kita sebagai perempuan bisa dilihat dari cara kita memposting sesuatu, apa yang kita tulis, apa yang kita bagikan ke orang lain.

Lia Hilyatul Masrifah

Ibu Muda pegiat Sosiologi dan Ilmu Sosial

Tags: Close friendmedsos
Previous Post

Mengenang Haji Mukhlas

Next Post

Mengenang Bapak Sudirman dan Ibu Supiah

Related Posts

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

Di Balik Tisu Murah, Ada Harga Sebuah Kehidupan

by Syahrul
August 20, 2025
0

Suluk.id - Lampu merah menyala. Deru kendaraan memenuhi udara, bercampur dengan suara klakson yang bersahut sahutan. Asap knalpot menebal, menusuk...

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

KKN, Persahabatan, dan Keluarga

by Ahmad Misbakhul Amin
August 9, 2025
0

Kulon Progo, 09 Agustus 2025_ KKN selayaknya dilakukan dengan riang gembira. Riang gembira itu bisa datang dari dalam diri secara...

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

Menyejukkan Hati Nurani dengan Pengajian Ahad Pagi

by Ahmad Misbakhul Amin
July 30, 2025
0

Kulon Progo, 27 Juli 2025. Pagi itu, tidak seperti biasanya aku bangun lebih siang ketimbang beberapa hari lalu. Aku bangun...

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

Mencintai Tuhan Saat Mentadabburi Al-Qur’an

by Araffah
June 17, 2025
0

Mentadabburi Al-Qur'an sebagai sebuah proses merenungkan, memikirkan dengan seksama, atau memperhatikan dengan mendalam tentang apa yang ada dalam sebuah ayat...

Next Post
Mengenang Bapak Sudirman dan Ibu Supiah

Mengenang Bapak Sudirman dan Ibu Supiah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

August 27, 2025
Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

August 26, 2025
Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

August 26, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025