Suluk.ID
Sunday, November 2, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Pitutur

Tidak Perlu Malu Belajar dari Murid, Kiai Kholil Bangkalan Pernah Jadi Murid Kiai Hasyim

by Amrullah Ali Moebin
June 18, 2019
in Pitutur
Tidak Perlu Malu Belajar dari Murid, Kiai Kholil Bangkalan Pernah Jadi Murid Kiai Hasyim
Share on Facebook

Saat ini sudah tidak ada lagi guru paling hebat. Bahkan, guru bukan lagi satu satunya sumber belajar. Sebab, sumber belajar kali ini bisa didapat dari manapun. Harus, diakui jika tak mengikuti zaman guru akan tertinggal jauh dengan kemampuan murid.

Kini murid yang hanya duduk diam di kelas bisa jadi dia sedang belajar sendiri. Bahkan, senakal apapun murid justru dia punya banyak segudang ilmu.

Sebenarnya ini sudah menjadi rerasan umum. Guru bukan lagi aktor utama di kelas. Melainkan, dia adalah para fasilitator.

Guru yang memang kurang sempurna dalam sisi keilmuan sebaiknya tidak perlu menutup diri untuk belajar. Dari mana belajarnya. Murid. Sesungguhnya, guru bisa lebih banyak belajar dari para murid-muridnya. Ini terkesan aneh memang. Tapi, sejatinya perlu dicoba.

Misalkan saja, jika ada guru yang tertinggal informaso akan kajian yang didapat. Maka, bisa saja meminta muridnya yang sudah membaca wacana itu untuk mengajaknya diskusi. Memang, kadang guru gengsinya tinggi. Hanya untuk sekedar bertanya terhadap murid.

Bahkan, jika ada guru salah dan dibenarkan atau bahkan dikritik maka guru tersebut akan marah. Inilah kondisi yang umum. Padahal, sekali lagi. Apa salahnya kita belajar dari para murid.

Ada beberapa hal yang menarik jika seorang guru belajar dari seorang muridnya. Selain informasi terbaru hingga teknologi yang ndak nutut dikejar guru. Murid akan dengan mudah menjelaskan ke guru tersebut. Nah, enaknya guru akan mendapatkan dan mendengarkan pengalaman murid. Justru, inilah pelajaran mahal yang harus didapat oleh guru.

Menjadi murid dari seorang murid. Bisa menambah wawasan karakter anak. Sebab, ego guru selalu saja besar. Merasa paling tahu dan bisa segalanya. Mengaku paling di atas murid. Sudahlah, itu dulu bagi murid yang memang tak banyak alternatif sumber belajar. Kini eranya berbeda.

Manfaat belajar dari murid selain memahami dunianya. Proses pembelajaran jadi lebih renyah. Seperti tidak ada sekat antara seorang guru dan murid. Kelas akan menjadi seperti sebuah keluarga. Dan, murid tidak menganggap guru sebagai momok yang menakutkan serta memberi beban.

Kisah seorang guru yang belajar dari seorang muridnya muncul dari cerita Kiai Hasyim Asyari dan Kiai Kholil Bangkalan. Semua orang tahu, Kiai Kholil adalah gurunya para kiai di Nusantara. Semua kiai pernah menjadi murid Kiai yang ada di Bangkalan ini. Termasuk Kiai Hasyim itu sendiri.

Suatu ketika, Kiai Kholil datang ke pesantren Tebuireng Jombang. Kiai Kholil enggan diistimewakan sebagai seorang guru. Beliau dawuh jika di Jombang saat itu dirinya adalah santri dari Kiao Hasyim. Jadi, tidak ingin dibedakan dengan santri lainnya.

Karena pakewuh, Kiai Hasyim pun bersiasat. Berbicara pada Kiai Kholil dengan memposisikan sebagai guru. Lalu, meminta Kiai Kholil pindah kamar yang telah disediakan. Begitulah Kiai Kholil, beliau tetap saja nurut dengan Kiai Hasyim.

Kisah ini memberi pelajaran, meski ada seorang guru yang dengan senang hati belajar pada muridnya. Namun, adab seorang murid tetap saja akan memuliakan gurunya.

Lalu, mengapa harus malu belajar dengan murid. Jika itu, kepentingannya untuk sebuah ilmu. (*)

Amrullah Ali Moebin

Redaktur suluk.id

Tags: GuruKiai HasyimKiai KholilMurid
Previous Post

Turots Sebuah Tradisi Literasi yang Dimiliki Peradaban Islam

Next Post

Muhasabah Kebangsaan, Catatan Perjalan Ki Ageng Ganjur ke Belanda

Related Posts

Sampai Pada Do’a Paling Tulus   Dipanjatkan

Sampai Pada Do’a Paling Tulus Dipanjatkan

by Muchamad Rudi C
September 28, 2025
0

Menghadapi hiruk pikuk dunia ternyata sangat melelahkan. Mungkin tidak bagi sebagian orang. Akan tetapi setiap orang punya waktunya masing-masing menghadapi...

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

Bukan Sekedar Perasaan, Tapi Juga Menjaga Kewarasan

by Annisa Nayla Ichyaiddina
September 10, 2025
0

Tidak melulu hati. Kadang orang kalau sudah suka, sampai menutup semua fakta. Meskipun banyak yang mendefinisikan itulah cinta. Tapi menurut...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Next Post

Muhasabah Kebangsaan, Catatan Perjalan Ki Ageng Ganjur ke Belanda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Majelis Sema’an al-Qur’an, Mendekatkan Diri Pada Orang-Orang Yang Dekat Allah SWT

Majelis Sema’an al-Qur’an, Mendekatkan Diri Pada Orang-Orang Yang Dekat Allah SWT

November 2, 2025
Galang Donasi Pembangunan Masjid Cara Unik, Panitia Tanam Jagung

Galang Donasi Pembangunan Masjid Cara Unik, Panitia Tanam Jagung

November 1, 2025
Lailatul Ijtima: Semangat Kebersamaan, Keilmuan dan Pengabdian Sosial Terus Tumbuh

Lailatul Ijtima: Semangat Kebersamaan, Keilmuan dan Pengabdian Sosial Terus Tumbuh

November 1, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025