Suluk.ID
Thursday, February 25, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Panutan

Ulil Abshar, Pendekar Barat Bergeser ke Timur

by Refki Rusyadi
June 10, 2019
in Panutan
Reading Time: 2min read
0 0
0
Ulil Abshar, Pendekar Barat Bergeser ke Timur
Share on Facebook

Mungkin terbilang langka, untuk saat ini seorang sarjana muslim asli Nusantara mampu menyerap dengan baik keluhuran dua kutub pemikiran Barat dan Timur di Usia yang masih muda.

Saya sebut Barat, karena frame nalar liberalnya beliau dapati sejak kuliah di Amerika, dan saya ambil diksi Timur, karena Beliau adalah seorang santri pondok salaf tulen, itu terlihat dari lancarnya beliau nyarehi kitab gundul ihya dengan maknanan Pegon Jawiy.

Cak Ulil, begitu nama awal yang saya pertama kali dengar dan kenal lewat tulisan-tulisannya di media massa kala itu. Mungkin sekitar tahun 2004-an, perkenalan saya dengan beliau lewat kolomnya yang saya baca saat masih mondok.

Sebagai seorang santri yang polos, tulisan Cak Ulil terlalu berani dan membahayakan, meskipun diam-diam saya mengamini kejujuran nalar beliau. Corak berpikirnya kala itu dianggap orang ramai telah menabrak nilai-nilai tabu keagamaan yang profan dan sakral.

BacaArtikel

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

Abah Isun, Kyai Kampung

Lewat tulisannya, Cak Ulil gemar dan berani membakar dinginnya tembok kejumudan nalar sebagian muslim perihal “kontemporer” yang belum di sentuh dan di jawab oleh bijaknya “nilai” keagamaan.

Beliau berkeyakinan, ukuran sebuah agama sebagai rahmat bagi semesta alam haruslah relevan terhadap problem-problem sosial. Satu essainya yang kuat diingatan saya dengan judul “Membakar Rumah Tuhan”, sontak saja, kelancangan berpikirnya di kecam oleh sebagian kalangan dan dianggap sesat.

Hal itu sudah berlangsung lama, sekitar 3 tahunan ini, saya temui beliau aktif kembali berwacana di medsos lewat ngaji live-nya. Tidak gemen-gemen, kitab yang beliau balah adalah “ihya Ulumuddin” masterpiece-nya pemikir Islam termasyhur Imam Ghozali.

Pasti kita akan tepok jidad melihat manuver pilihannya saat ini. Dari bebasnya nalar galak beliau menyoal jumudnya pikiran, kini terjun bebas ke ruang yang lebih terjaga dan hati-hati menyoal agama lewat “rasa dan hati”

Apa yang kita lihat pada sosok Cak Ulil saat ini, tak akan ada yang pernah mampu memprediksi. Mungkin bisa saja kita beranggapan beliau akan istiqomah dengan nalar liberalnya hingga di usia senja, namun siapa yang menyangka prediksi itu justeru tidak “begitu”.

Saya meyakini ini bagian dari perjalanan nalar seorang cendekiawan muslim yang telah merasakan manisnya buah pikiran Barat dan Timur secara “sadar”.

Malam itu saya nderek beliau ngaos di pendopo Islam Nusantarannya IKAPMII Blitar dan disaksikan oleh sejumlah kader dan sahabat yang haus akan ilmu makrifat.

Mumtaz. Istilah Bahasa Arab yang alih padanannya berarti sempurna. Ungkapan ini yang pasti akan disematkan ke seseorang luar biasa keilmuannya.

Matur sembah nuwun kerawuhane “Gus” Ulil.

Refki Rusyadi

Dosen IAIN Tulungagung.

Tags: LiberalSufiUlil Abshar
Previous Post

Makam Guru Menjadi Penanda Identitas Asal Keilmuan

Next Post

Menantu Terbaik itu Seorang Santri

Related Posts

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

by suwanto
February 11, 2021
0

Kalau kita telaah sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW telah memberikan keteladanan kepada kita mengenai konsep-konsep dakwah moderat. Bendera yang diusung...

BAGANA NU, Gambar nu.or.id

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

by Wahyu Eka Setyawan
February 11, 2021
0

Bencana yang terjadi akhir-akhir ini sontak semakin menambah beban kehidupan manusia, sudah dikoyak-koyak oleh Pandemi, sebagian saudara kita harus berjibaku...

Abah Isun, Kyai Kampung

by Refki Rusyadi
January 6, 2021
0

Jika dilihat sekilas lewat perawakan fisiknya, siapa yang menyangka Yai Makhsun atau orang biasa memanggilnya dengan nama mbah isun itu...

Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

by Amrullah Ali Moebin
November 29, 2020
0

Entah kapan saya pernah membaca kabar dari grup whatsapp tentang meninggalnya kerabat Mbah Imam. Karena saya bangun tidur saya berpikir...

Next Post
Menantu Terbaik itu Seorang Santri

Menantu Terbaik itu Seorang Santri

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

February 11, 2021
BAGANA NU, Gambar nu.or.id

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

February 11, 2021

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In