Suluk.ID
Sunday, December 7, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Tidak Perlu Cari Dalil Mudik, Jika Mudik itu Sungguh bermanfaat

Agus Mulyono by Agus Mulyono
June 4, 2019
in Ngilmu
Share on Facebook

Jalanan sedang memadat. Terminal bus berjubel orang. Pelabuhan pun demikian. Bandara tidak ketinggalan padatnya. Kini orang-orang tengah mudik.

Mudik itu kegiatan perantau atau pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran.

Soal urusan mudik, tidak perlu mencari dalil untuk mudik hari raya ke kampung halaman. Tapi, justru kita harus berterimakasih kepada para pendahulu yang telah menciptakan tradisi mudik.

Karena dengan tradisi mudik hari raya. Dengan pulang ke kampung halaman, pulang ke desa. Maka akan terjadi aliran uang dari kota ke desa. Sehingga dapat membantu memutar ekonomi di pedesaan.

Jadi akan ada perputaran uang yang cukup besar, ada uang yang berpindah tangan dari orang orang kota ke perkampungan perkampungan kecil.

Terjadi redistribusi ekonomi dari kota besar ke kampung-kampung sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian desa.

Tradisi mudik dapat meningkatkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Jalan darat, jalur kereta api, pelabuhan, bandara, dan sarana transportasi secara berkala menjadi perhatian pemerintah demi kelancaran dan demi memberi pelayanan kepada masyarakat berkaitan dengan tradisi mudik.

Ada perasaan tidak enak jika pada hari raya tidak melakukan ritual mudik untuk silaturrahim dengan keluarga dan sanak kerabat di tempat kelahiran. Dengan begitu, hubungan tetap selalu terjaga. Minimal setahun sekali bisa bertemu sanak keluarga.

Ada semangat yang luar biasa untuk bekerja dan mencari uang buat ongkos, sangu dan oleh oleh untuk bisa menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman.

Perintah agama untuk bersilaturrahim menjadi lebih mudah dilakukan dengan adanya tradisi mudik. Atau mungkin tradisi mudik adalah sebuah cara yang diciptakan atau ditradisikan dalam rangka membumikan ajaran bersilaturrahim.

Andai tidak ada tradisi mudik orang orang yang berada dikl kota-kota besar sebagai perantau dan mencari penghidupan mungkin tidak akan ada perasaan yang kuat untuk bisa bertemu minimal setiap tahun (pada waktu hari raya) dengan sanak keluarga dan kerabat.

Andai tidak ada tradisi mudik, mungkin akan sangat jarang para perantau untuk menemui sanak keluarga dikampung halamannya. Dehingga hubungan kekeluargaan menjadi kurang hangat.

Sebagai generasi muda penting untuk menjaga ide-ide cerdas para tetua atau nenek moyang dalam berbagai bentuk tradisi. Yang kadangkala bertujuan untuk membumikan ajaran agama. Kadang juga bertujuan untuk kelestarian alam. Kadang juga bertujuan untuk pendidikan bagi generasi selanjutnya.

Ini semua membuktikan bahwa para pendahulu sangat cerdas dan kreatif dalam dakwah, dalam metode pendidikan, dalam membumikan ajaran agama dan juga dalam menjaga kelestarian alam.

Oleh karena itulah, kita ini sebagai generasi setelahnya diharapkan untuk tetap melestarikan tradisi baik yang merupakan hasil kecerdasan dan kreatifitas para pendahulu. Wallahu a’lam.

Agus Mulyono
Tags: LebaranMudik
Previous Post

Upaya Meramahkan Islam: dari Kekhawatiran bersama Amrullah Ali hingga Pertemuan dengan Dedik Priyanto

Next Post

Idul Fitri, Perilaku Konsumtif dan Esensi Puasa

Related Posts

Menyebarkan Cahaya Dakwah Dalam Dunia Serba Digital

Menyebarkan Cahaya Dakwah Dalam Dunia Serba Digital

December 4, 2025
Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

November 30, 2025
Guru dan Bayang-Bayang Kritik Orang Tua

Guru dan Bayang-Bayang Kritik Orang Tua

November 24, 2025
seminar pendidikan indonesia

Guru: Arsitek Masa Depan Pendidikan Indonesia

November 23, 2025
Next Post
Idul Fitri, Perilaku Konsumtif dan Esensi Puasa

Idul Fitri, Perilaku Konsumtif dan Esensi Puasa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

December 6, 2025
Muktamar & Milad Perdana Komunitas El Himmah: Konsolidasi, Regenerasi, dan Harapan Baru

Muktamar & Milad Perdana Komunitas El Himmah: Konsolidasi, Regenerasi, dan Harapan Baru

December 5, 2025
Penerapan Psikologi Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Strategi

Penerapan Psikologi Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Strategi

December 4, 2025
Load More

MORE ON TWITTER

ADVERTISEMENT

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025