Suluk.ID
Thursday, August 28, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Sudah Sering Ucap Takbir Tapi Kok Masih Sok Kuasa, Situ Sehat?

by Muhammad Makhdum
April 27, 2020
in Ngilmu
Kesalahan Tata Bahasa Arab Dasar di Masyarakat

Muslim people at conference vector illustration of Saudi Arabian man and woman in khaliji and hijab. Audience at business interview presentation and speaker on stage with infographic background

Share on Facebook

Allahu Akbar, Allah Maha Besar. Entah berapa juta kali kalimat itu kita ucapkan hingga detik ini, baik di dalam shalat atau di luar shalat.

Saat mengucap kalimat Allahu Akbar itu, apa yang kita bayangkan? Sebesar apakah Tuhan? Apakah sebesar gunung, sebesar bumi, atau matahari?

Dalam galaksi bima sakti saja, bumi tak lebih besar dari sebutir debu. Ada miliaran benda langit, planet, dan gugusan bintang yang besarnya ratusan atau bahkan ribuan kali lebih besar dibanding matahari.

Jika bumi sedemikian kecilnya dibandingkan jagat raya, lalu di manakah letak Indonesia, Jakarta, Tuban, Candi Borobudur, apalagi sepetak tempat pemungutan suara? Terlihatkah makhluk yang bernama manusia?

Di sisi lain, ada kehidupan lingkup mikrokosmos dan molekuler yang ratusan bahkan jutaan kali lebih kecil dibandingkan sebutir debu. Hebatnya, semua makrokosmos dan mikrokosmos itu tidak luput dalam kekuasaan Tuhan.

Artinya, Tuhan memang benar-benar Maha Besar, sebaliknya manusia amatlah sangat kecil. Dalam beberapa kitab klasik disebutkan, para wali Allah sering mengulang shalat beberapa kali, karena setiap mengucap kalimat Allahu Akbar saat takbiratul ihram, ia mendadak pingsan, tak kuasa membayangkan kebesaran Tuhan dibandingkan dirinya yang begitu kecil.

Sayangnya, kebanyakan manusia, termasuk kita sendiri, sering merasa lebih besar ketimbang Tuhan. Di saat mengucap takbir, bukan diri kita yang mengecil di hadapan Tuhan, tetapi justru diri kita yang merasa lebih besar, ego dan keakuan kita makin besar, hawa nafsu ikut membesar.

Karena merasa lebih besar dari Tuhan, maka manusia semakin sewenang-wenang, seolah mewakili kuasa Tuhan. Bibirnya bertakbir, tapi hatinya takabbur. Kurang iman apa iblis kepada Allah? Tetapi karena takabbur dan merendahkan Nabi Adam, iblis dilaknat oleh Allah.

Merasa paling pintar, paling tahu, mengkapling kebenaran, adalah contoh takabbur. Merasa paling mulia, kemudian dengan mudah menghina atau melecehkan orang lain, siapapun itu, adalah bentuk merasa diri lebih besar dari Tuhan.

Tak heran jika kemudian muncul perilaku memaksakan kebenaran versinya sendiri kepada orang lain. Jika perlu, sambil mengancam dan membawa pentungan. Mengajak bersabar, tetapi mata melotot sebesar telur dadar. Menyeru berakhlak, tetapi sambil berteriak-teriak.

“Bertaqwalah kamu kepada Allah, jika tidak, awas”.

“Ikutilah ajaran Nabi, jika tidak mau, awas.”

Lha, ini ustadz apa ndanramil?

Disarikan dari pengantar ngaji online Gus Mus, Kitab Akhlaqul Muslim: Alaqatuhu bil Mujtama’, dengan beberapa penyesuaian redaksi.

Muhammad Makhdum
Muhammad Makhdum

Anggota Lajnah Ta’lif Wan Nasyr PCNU Kabupeten Tuban

Tags: Takbir
Previous Post

Cerita Anak Rantau Asal Lamongan: Ramadan Tahun Lalu dan Sekarang di Thailand

Next Post

Merenungkan Munculnya Wabah Covid-19 dalam Perspektif Fiqh Sosial KH. Sahal Mahfudz

Related Posts

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

by Nur Aziz Muslim
August 9, 2025
0

Kemerdekaan bukan sekadar hanya bebas dari penjajahan secara fisik, akan tetapi harus dimaknai sebagai suatu keadaan yang disitu bebas dari...

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

Merangsang Guru PAI Gairah Berliterasi

by Mukani
July 29, 2025
0

Tradisi literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena masih jauh dibanding negara-negara lainnya. United Nations Education, Scientific and Cultural Organization...

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

AKULTURASI BUDAYA SEBAGAI PILAR MODERASI DI LINGKUNGAN SOSIAL

by elhimmah
July 18, 2025
0

Kehidupan masyarakat yang majemuk, perjumpaan budaya dan agama menjadi realitas yang tidak bisa dihindari. Sebut saja di Indonesia. Sebuah negeri...

Next Post
Begini Sebaiknya Sikap Kita dan Corona

Merenungkan Munculnya Wabah Covid-19 dalam Perspektif Fiqh Sosial KH. Sahal Mahfudz

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

SDN Kayangan 2 Gelar Jalan Sehat, Meriahkan Rangkaian HUT RI ke-80

August 27, 2025
Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

Rutinan Lailatul Ijtima’ MWCNU Diwek Kaji Makna Kemerdekaan

August 26, 2025
Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

Pengurus Ikatan Sarjana NU Jombang Hari Ini Dilantik, Diharap Kolabarasi Demi Kemajuan Jombang

August 26, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025