Suluk.ID
Saturday, May 17, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Kekabar

Keberuntungan Adalah Kesempatan Bertemu Kemampuan, Rudi Cahyono Bagikan Perjalanan Inspiratif Raih Beasiswa Unggulan Kemendikbud

by Muchamad Rudi C
May 7, 2025
in Kekabar
Keberuntungan Adalah Kesempatan Bertemu Kemampuan, Rudi Cahyono Bagikan Perjalanan Inspiratif Raih Beasiswa Unggulan Kemendikbud
Share on Facebook

Suluk.di, Tulungagung, – Keberuntungan adalah kesempatan bertemu kemampuan, sebuah kutipan tokoh yang disampaikan oleh M. Rudi Cahyono, S.Sos., M.I.Kom penerima Beasiswa Unggulan dalam acara Scholarship Station Jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Jumat, 2 Mei 2025 disiarkan langsung melalui kanal YouTube SATU TV. 

Kisah perjalanan pendidikan pascasarjana Rudi, dimulai setelah menyelesaikan studi S1, Rudi mencoba peruntungannya di dunia kerja, berpindah dari satu kota ke kota lain. Dalam masa adaptasi bekerja inilah, ia justru menemukan peluang yang mengubah arah hidupnya.

“Setelah berkeliling mencari pekerjaan ke luar kota, ternyata rezekinya tetap kembali ke Tulungagung,” ungkapnya sembari tertawa kecil.

Saat ini ia mengaku sebagai generasi Z (Gen Z) dengan usia yang masih belia, menceritakan kebiasaan yang sering melakukan scrolling timeline media sosial. Secara tidak sengaja, kisanya, ia menemukan sebuah unggahan yang memuat informasi tentang beasiswa. 

“saya juga sering rebahan dan scroll TikTok atau reels. Nah, waktu itu secara tidak sengaja saya menemukan informasi tentang beasiswa Kemendikbud, ada Beasiswa Pendidikan Indonesia dan Beasiswa Unggulan,” kisah Rudi.

Menariknya, menurut alumni Prodi KPI UIN SATU ini adalah persyaratan yang tidak mewajibkan sertifikat bahasa inggris (TOEFL) bagi pendaftar dalam negeri. “Itu yang bikin saya semangat. Karena TOEP saya cuma tiga ratusan (dulu waktu ikut tes bahasa inggris di kampus -red), sudah remidi, ikut kelas sebulan, dites lagi tetap tiga ratusan,” ceritanya jujur sambil tertawa lepas.

Selain itu, persyaratan lainnya yakni mendapatkan keterangan diterima pada sebuah kampus tujuan studi. Rudi menyebut dirinya sebagai “penyeberang” karena melanjutkan studi pascasarjana di kampus di bawah Kemendikbud, namun tetap menjaga relasi hangat dengan dosen dan almamater KPI UIN SATU.

“Salah satu syaratnya adalah sudah diterima di kampus tujuan, jadi saya menjalin komunikasi dengan para dosen KPI UIN SATU untuk mencari referensi kampus yang bisa saya akses,” terangnya. 

Kemudian Rudi memberanikan diri mencoba peruntungan dengan mendaftar beasiswa menggunakan sertifikat dari UIN, nyatanya berhasil lolos tahap administrasi. Sayangnya, pada tahap wawancara, baik untuk Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) maupun Beasiswa Unggulan, ia belum berhasil.

Kegagalan pertama justru menjadi titik tolak. Ia belajar dari kesalahan dan memperbaiki kekurangan. Saat Beasiswa Unggulan dibuka kembali untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan atau ongoing, ia tak menyia-nyiakan kesempatan kedua. Ia juga menemukan kekuatan dari komunitas pelamar beasiswa yang tergabung dalam grup WhatsApp dan Telegram. Di sinilah ia banyak berdiskusi dan mengevaluasi kegagalan sebelumnya. Salah satu temuan pentingnya adalah pentingnya kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

“Walaupun tidak diwajibkan, ternyata kemampuan bahasa menjadi nilai lebih. Saya kemudian belajar TOEFL lebih serius dan juga ikut tes UKBI (Uji Kompetensi Bahasa Indonesia). Alhamdulillah hasil UKBI saya masuk peringkat ‘unggul’,” jelasnya.

Rudi kemudian mengikuti ujian TOEFL ITP lagi, dan hasilnya naik signifikan menjadi sekitar 470 poin. Ia pun kembali mengajukan beasiswa di semester tiga program pascasarjana dan akhirnya berhasil lolos Beasiswa Unggulan Kemendikbud hingga lulus.

Kisah Rudi menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah hambatan selama ada semangat untuk belajar dan memperbaiki diri. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga relasi baik dengan para dosen dan komunitas kampus, serta keberanian untuk mencari informasi dan tidak malu bertanya.

Program Scholarship Station yang diinisiasi oleh Jurusan Dakwah FUAD ini kembali membuktikan perannya sebagai ruang motivasi, tempat berbagi pengalaman, sekaligus peta jalan bagi mahasiswa yang ingin menembus dunia beasiswa. 

Melalui sosok seperti Rudi Cahyono, mahasiswa UIN SATU diajak untuk percaya bahwa keberhasilannya tidak luput dari do’a dan restu dari orang tua, guru-guru dan teman-temannya. “Saya meyakini bahwa adanya barokah, barokah dari guru-guru saya, khususnya dari orang tua saya yang selalu mendoakan akan kesuksesan anak-anaknya. Sehingga mendapatkan sebuah keberuntungan. Akan tetapi, sebuah keberuntungan adalah pertemuan antara sebuah kesempatan dan kemampuan” ungkapnya.(mrc).

Muchamad Rudi C
Muchamad Rudi C

Islamic digital activist. Mugi Barokah Manfaat

Tags: BeasiswaSurabayaTulungagungUIN SATUUIN TulungagungUNITOMO
Previous Post

Scholarship Station FUAD UIN SATU Hadirkan Cerita Inspiratif Syahril Siddik, Alumni Leiden University

Next Post

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

Related Posts

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

by Redaksi
May 15, 2025
0

Suluk.id, Tulungagung –  Di tengah derasnya arus modernitas dan tuntutan produktivitas zaman, perbincangan seputar posisi dan pilihan perempuan dalam kehidupan...

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

by Redaksi
May 14, 2025
0

Suluk.id Tulungagung, – Menjadi wanita karier bukan sekadar tentang ruang kerja, jabatan, atau penghasilan. Bagi Dr. Mutrofin, M.Fil.I, Koordinator Program...

Lailatul Ijtima MWCNU Diwek, Sarana Pererat Tali Silaturahmi Warga NU

Lailatul Ijtima MWCNU Diwek, Sarana Pererat Tali Silaturahmi Warga NU

by Redaksi
May 14, 2025
0

Suluk.id, Jombang - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Diwek menggelar Lailatul Ijtima, Selasa (13/5) malam. Kegiatan ini...

Menjaga Harmoni Peran: Kisah Dr. Luthfi Ulfa Ni’amah dalam Meniti Karier Akademik dan Peran Domestik

Menjaga Harmoni Peran: Kisah Dr. Luthfi Ulfa Ni’amah dalam Meniti Karier Akademik dan Peran Domestik

by Redaksi
May 13, 2025
0

Suluk.id, Tulungagung, — Acara berjudul “Bincang-Bincang Wanita Karir” yang digelar secara live melalui YouTube SATU TV, Jum’at (9/5/2025), Dr. Luthfi...

Next Post
Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

Khoirul Malik: Bahasa dan Proposal Riset adalah Kunci Menembus Beasiswa Studi Internasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

May 15, 2025
Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

May 14, 2025
Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

May 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025