Suluk.ID
Friday, February 26, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Sudah Sering Ucap Takbir Tapi Kok Masih Sok Kuasa, Situ Sehat?

by Muhammad Makhdum
April 27, 2020
in Ngilmu
Reading Time: 2min read
0 0
0
Kesalahan Tata Bahasa Arab Dasar di Masyarakat

Muslim people at conference vector illustration of Saudi Arabian man and woman in khaliji and hijab. Audience at business interview presentation and speaker on stage with infographic background

Share on Facebook

Allahu Akbar, Allah Maha Besar. Entah berapa juta kali kalimat itu kita ucapkan hingga detik ini, baik di dalam shalat atau di luar shalat.

Saat mengucap kalimat Allahu Akbar itu, apa yang kita bayangkan? Sebesar apakah Tuhan? Apakah sebesar gunung, sebesar bumi, atau matahari?

Dalam galaksi bima sakti saja, bumi tak lebih besar dari sebutir debu. Ada miliaran benda langit, planet, dan gugusan bintang yang besarnya ratusan atau bahkan ribuan kali lebih besar dibanding matahari.

Jika bumi sedemikian kecilnya dibandingkan jagat raya, lalu di manakah letak Indonesia, Jakarta, Tuban, Candi Borobudur, apalagi sepetak tempat pemungutan suara? Terlihatkah makhluk yang bernama manusia?

BacaArtikel

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

Aidil Adha atau Idul Adha

Di sisi lain, ada kehidupan lingkup mikrokosmos dan molekuler yang ratusan bahkan jutaan kali lebih kecil dibandingkan sebutir debu. Hebatnya, semua makrokosmos dan mikrokosmos itu tidak luput dalam kekuasaan Tuhan.

Artinya, Tuhan memang benar-benar Maha Besar, sebaliknya manusia amatlah sangat kecil. Dalam beberapa kitab klasik disebutkan, para wali Allah sering mengulang shalat beberapa kali, karena setiap mengucap kalimat Allahu Akbar saat takbiratul ihram, ia mendadak pingsan, tak kuasa membayangkan kebesaran Tuhan dibandingkan dirinya yang begitu kecil.

Sayangnya, kebanyakan manusia, termasuk kita sendiri, sering merasa lebih besar ketimbang Tuhan. Di saat mengucap takbir, bukan diri kita yang mengecil di hadapan Tuhan, tetapi justru diri kita yang merasa lebih besar, ego dan keakuan kita makin besar, hawa nafsu ikut membesar.

Karena merasa lebih besar dari Tuhan, maka manusia semakin sewenang-wenang, seolah mewakili kuasa Tuhan. Bibirnya bertakbir, tapi hatinya takabbur. Kurang iman apa iblis kepada Allah? Tetapi karena takabbur dan merendahkan Nabi Adam, iblis dilaknat oleh Allah.

Merasa paling pintar, paling tahu, mengkapling kebenaran, adalah contoh takabbur. Merasa paling mulia, kemudian dengan mudah menghina atau melecehkan orang lain, siapapun itu, adalah bentuk merasa diri lebih besar dari Tuhan.

Tak heran jika kemudian muncul perilaku memaksakan kebenaran versinya sendiri kepada orang lain. Jika perlu, sambil mengancam dan membawa pentungan. Mengajak bersabar, tetapi mata melotot sebesar telur dadar. Menyeru berakhlak, tetapi sambil berteriak-teriak.

“Bertaqwalah kamu kepada Allah, jika tidak, awas”.

“Ikutilah ajaran Nabi, jika tidak mau, awas.”

Lha, ini ustadz apa ndanramil?

Disarikan dari pengantar ngaji online Gus Mus, Kitab Akhlaqul Muslim: Alaqatuhu bil Mujtama’, dengan beberapa penyesuaian redaksi.

Muhammad Makhdum
Muhammad Makhdum

Anggota Lajnah Ta’lif Wan Nasyr PCNU Kabupeten Tuban

Tags: Takbir
Previous Post

Cerita Anak Rantau Asal Lamongan: Ramadan Tahun Lalu dan Sekarang di Thailand

Next Post

Merenungkan Munculnya Wabah Covid-19 dalam Perspektif Fiqh Sosial KH. Sahal Mahfudz

Related Posts

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
0

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan...

aswaja

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

by Muhammad Rouf
November 2, 2020
0

Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau yang lebih dikenal dalam kalangan NU (Nahdlatul Ulama’) dengan singkatan “aswaja” atau “sunni” adalah salah...

Aidil Adha atau Idul Adha

Aidil Adha atau Idul Adha

by Nurul Fahmi
July 31, 2020
0

Kami sering membaca ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab yang tertulis dengan kata "aidul / aidil" dan "idul", baik...

Fenomena Artis Hijrah Jadi Pendakwah, Memotret Islam dan Budaya Populer

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

by Redaksi
July 20, 2020
0

Keragaman adat, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia hingga saat ini masih lestari dengan segenap kompleksitas permasalahannya. Satu sisi,...

Next Post
Begini Sebaiknya Sikap Kita dan Corona

Merenungkan Munculnya Wabah Covid-19 dalam Perspektif Fiqh Sosial KH. Sahal Mahfudz

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

February 11, 2021
BAGANA NU, Gambar nu.or.id

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

February 11, 2021

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In