R.KH. Muhammad Saiful Anam adalah pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lubabul Fattah yang berlokasi di Tanggulsari, Kedungwaru, Tulungagung. Beliau lahir pada 11 Agustus 1975 dari pasangan H. Husnin dan Hj. Siti Khodijah. Sosoknya dikenal luas sebagai ulama yang tidak hanya mutqin dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki keluasan dan kedalaman ilmu keislaman yang tak diragukan lagi. Di bawah bimbingan beliau, pesantren ini berkembang menjadi pusat pendidikan Al-Qur’an dan kajian keilmuan yang mengakar kuat pada tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah.
Perjalanan menuntut ilmu beliau dimulai sejak muda dengan belajar di berbagai pesantren terkemuka. Di Pondok Pesantren Darul Huda Wonodadi, Blitar, beliau belajar selama tiga tahun dan mendalami ilmu nahwu dan sharaf bersama Ustadz Muhsin. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Abul Faidh Blitar selama tujuh tahun di bawah asuhan KH. Ihsan Abdul Mu’ti, di mana beliau mempelajari berbagai kitab dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Selanjutnya, beliau menimba ilmu selama empat tahun di Pondok Pesantren Fathul Ulum Wonodadi, Blitar, dan mengkaji kitab Jam’ul Jawami’ bersama KH. Asmuni.
Perjalanan ilmiah beliau dilanjutkan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, selama 40 hari, berguru kepada ulama besar seperti KH. Zainuddin Djazuli (Yai Din), KH. Nurul Huda (Yai Dah), dan KH. Fuad Mun’im Djazuli (Yai Fu’). Kemudian, beliau belajar membaca Al-Qur’an secara bin-nadzor di Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum Kudus selama 40 hari bersama KH. Nur Muttaqin. Pengembaraan ilmunya mencapai puncaknya di Pondok Pesantren Putra Menara Al-Fattah Mangunsari, di mana beliau menghafal Al-Qur’an secara intensif dan tuntas di bawah bimbingan KH. Abdul Khobir Siroj.
Pada tahun 2002, beliau menikah dengan Hj. Arina Syarifah Hidayati, putri dari KH. Da’in Sofwan dan Hj. Karomah, dimana Hj. Karomah sendiri merupakan saudari dari KH. Abdul Khobir Siroj, hal tersebut menjadikan hubungan beliau dengan Pondok Pesantren Putra Menara Al-Fattah semakin erat, baik secara keilmuan maupun kekeluargaan. Dari pernikahan tersebut, beliau dikaruniai dua orang anak, yaitu Agus Ahmad Fuad Nur Said dan Ning Dhiya’ Mihnatul ‘Ulya. Pasca menikah, beliau tinggal dan mengabdi di Mangunsari hingga tahun 2019, ikut mendidik para santri dan memperkuat basis pendidikan Al-Qur’an di pesantren tersebut.
Dengan bekal pengalaman dan pengabdian panjang itu, beliau mendirikan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lubabul Fattah pada tanggal 26 April 2018 M (1439 H). Nama Lubabul Fattah sendiri memiliki makna “intisari dari Al-Fattah”, mencerminkan harapan besar agar pesantren ini melahirkan para penghafal Qur’an dan pencinta ilmu yang menjadi kunci pembuka keberkahan bagi umat.
Di samping aktivitas kepesantrenan, R.KH. Saiful Anam juga aktif mengisi kajian kuliah subuh setiap Jumat di pesantren dengan membahas kitab Fathul Qarib dan Mukhtar al-hadis. Kajian Tafsir Al-Ibriz juga rutin beliau sampaikan, baik di pondoknya bersama wali santri maupun saat mengisi pengajian kuliah shubuh di Pondok Putra Menara Al-Fattah.
Salah satu kegiatan istimewa yang beliau pimpin adalah rutinan Rotibul Ḥaddād, sebuah wirid dzikir yang disusun oleh Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, ulama sufi besar asal Hadramaut. Dzikir ini mengandung doa-doa, ayat Al-Qur’an, dan shalawat yang menjadi sarana spiritual untuk menguatkan hati, menjaga keistiqamahan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rutinan ini diselenggarakan secara bergilir di masjid-masjid seluruh Tulungagung setiap Rabu malam Kamis, satu kali dalam sebulan. Tidak hanya memimpin dzikir, dalam kesempatan ini beliau juga menyampaikan kajian tasawuf dari kitab Al-Ḥikam karya Ibnu ‘Athaillah as-Sakandari, memperkaya ruhani para jamaah dengan hikmah-hikmah kebijaksanaan sufistik yang mendalam.
Dengan dedikasi, ketekunan, dan akhlak yang luhur, R.KH. Muhammad Saiful Anam telah menjadi figur teladan bagi masyarakat. Beliau tidak hanya mendidik para santri menjadi penghafal Qur’an, tetapi juga membimbing umat menuju jalan ilmu, adab, dan kemuliaan akhlak Islam.
Penulis
Nabila Rahma Al Aghna