Suluk.ID
Friday, January 22, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Benarkah Nabi Orang Arab?

by Nurul Fahmi
May 13, 2020
in Ngilmu
Reading Time: 2min read
0 0
0
Benarkah Nabi Orang Arab?
Share on Facebook

BacaArtikel

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

Aidil Adha atau Idul Adha

Pertanyaan seperti ini sebenarnya sudah tidak perlu adanya jawaban. Hal itu seperti menanyakan apakah Gus Dur orang Jawa atau orang Bugis? Padahal kita tahu kalau Gus Dur lahir di Jombang, ayah dan ibunya orang Jombang. Kakeknya juga orang Jombang dan dimakamkan di Jombang. Berarti ia orang Jawa. Lantas apa maksudnya pertanyaan tersebut? Simak saja catatan ringan saya berikut.

Semua orang memang sudah banyak yang tahu kalau Nabi kita Muhammad Saw. lahir di Makkah. Ibu dan ayahnya, Sayidah Aminah dan Sayid Abdullah juga orang Arab. Nasab keduanya bertemu pada kakek moyang yang bernama Kilab, ia juga orang Arab. Maka dari itu Nabi Muhammad juga orang Arab. Kalau sekarang lebih tepatnya negara Arab Saudi.

Di sisi lain, Nabi Muhammad pernah bersabda:
“أحبوا العرب لثلاث: لأني عربي، والقرءان عربي، وكلام أهل الجنة عربي”
Artinya: “cintailah Arab karena tiga hal; karena aku orang Arab, al-Qur’an bahasa Arab dan perkataan ahli surga berbahasa Arab.”
Sabda Nabi tersebut menunjukkan bahwa beliau adalah orang Arab. Hal ini sangat mudah dicerna dan tidak usah didebat. Akan tetapi, kalau kita mau menelusuri silsilah Nabi hingga ke atas, kita akan menemukan kisah yang menarik dan lebih luas.

Sependek pengetahuan saya, Bani Israil sebenarnya berharap kalau Nabi terakhir itu dari Bani mereka. Tapi ternyata Nabi terakhir tidak dari keturunan Bani Israil. Lantas siapa saja yang dianggap keturunan Bani Israil? Israil adalah nama lain dari Nabi Ya’qub bin Ishaq. Nabi Ishaq merupakan putra Nabi Ibrahim dari istri Siti Sarah. Kaitannya apa dengan kisah kearaban Nabi Muhammad?

Kalau menyandarkan bahwa Nabi Muhammad bukan keturunan dari Bani Israil, maka yang lebih dekat yaitu mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah keturunan dari Nabi Ismail. Tidak mengatakan bahwa Nabi Muhammad keturunan Bani Hasyim atau Quraisy. Maka, kalau dilihat dari atas ini (Nabi Ismail), kita bisa mengatakan bahwa Nabi Muhammad bukan keturunan orang Arab. Lho kok jadi begini? Begini ceritanya.

Nabi Ismail itu putra Nabi Ibrahim dari istri yang bernama Siti Hajar. Siti Hajar ini adalah hadiah dari Raja Fir’aun Mesir yang diberikan kepada Nabi Ibrahim kemudian dinikah. Dan Siti Hajar adalah orang Mesir. Sedangkan Nabi Ibrahim sendiri berasal dari Babilon atau Irak. Nabi Ibrahim datang ke Makkah sebagai pendatang. Tidak asli dari Makkah atau Arab. Dari sini diketahui bahwa Nabi Ismail merupakan keturunan campuran antara Babilon dan Mesir. Dari Nabi Ismail inilah kelak menurunkan Nabi dan Rasul terakhir yang bernama Muhammad.

Sudah jelas kan sekarang kalau Nabi Muhammad bukan asli keturunan bangsa Arab. Terus bagaimana dengan sabda Nabi di atas? Apakah salah? Tidak ada yang salah dengan sabda Nabi. Karena yang jelas beliau merujuk keturunan dekat, yakni Suku Quraisy atau Bani Hasyim. Beliau tidak merujuk pada keturunan jauh ke atas hingga Nabi Ismail.

Jadi, keduanya benar, baik yang mengatakan Nabi Muhammad berasal dari bangsa Arab atau dari bangsa Babilonia. Tinggal melihat keturunan mana yang dituju. Kita tidak usah terlalu ngotot dan fanatik. Lagipula beliau juga bersabda:
أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى
“Ingatlah, tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang Ajam (non Arab) dan sebaliknya, tidak juga orang kulit merah atas kulit hitam dan sebaliknya, kecuali dengan takwa (kepada Allah).”

Alhasil, takwa adalah segalanya. Termasuk puasa Ramadlan ini kan tujuannya takwa itu. La’allakum tattaquun. Supaya kita tidak beda dengan orang Arab. Wallahu a’lam.

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: NabiRasulullah
Previous Post

Puasa Bareng Non Muslim

Next Post

Kenikmatan Membaca Alquran saat Ramadan

Related Posts

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
0

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan...

aswaja

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

by Muhammad Rouf
November 2, 2020
0

Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau yang lebih dikenal dalam kalangan NU (Nahdlatul Ulama’) dengan singkatan “aswaja” atau “sunni” adalah salah...

Aidil Adha atau Idul Adha

Aidil Adha atau Idul Adha

by Nurul Fahmi
July 31, 2020
0

Kami sering membaca ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab yang tertulis dengan kata "aidul / aidil" dan "idul", baik...

Fenomena Artis Hijrah Jadi Pendakwah, Memotret Islam dan Budaya Populer

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

by Redaksi
July 20, 2020
0

Keragaman adat, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia hingga saat ini masih lestari dengan segenap kompleksitas permasalahannya. Satu sisi,...

Next Post
Kenikmatan Membaca Alquran saat Ramadan

Kenikmatan Membaca Alquran saat Ramadan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Mengembalikan Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Pasca Pilkada

December 10, 2020
Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

November 29, 2020
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In