Suluk.ID
Sunday, June 1, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Berkah Itu…

by Nurul Fahmi
May 9, 2020
in Ngilmu
Berkah Itu…
Share on Facebook

Sebagian orang ada yang tidak percaya adanya berkah. Berkah ilmu, berkah rezeki, berkah umur dan berkah-berkah lainnya. Saya yakin, jika kita pernah nyantri di pesantren, kita akan percaya adanya berkah, bahkan berkah inilah yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para santri. Santri yang sering dita’zir (dihukum) dan agak bebal, biasanya sangat besar harapannya mendapat berkah. Karena ia merasa tidak PD pada apa yang didapatnya di pesantren.

Sebenarnya apa makna “berkah” itu sendiri? Secara bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab yang berarti kebaikan atau keuntungan. Dalam KBBI, berkah diartikan sebagai karunia Tuhan yg mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Jadi, berkah itu sesuatu, baik benda atau keadaan, yang bisa mendatangkan kebaikan.

Dalam kamus Arab al-Muhith atau Lisan al-Arab, berkah juga diartikan al-nama’ wa al-ziyadah (bertambah banyak). Hal ini misalnya dipakai dalam istilah perdagangan. Jika ada orang mengatakan dagangannya berkah, artinya dagangannya bertambah banyak dan pastinya menjadikan untungnya bertambah.

Berkah ini bisa dijumpai dalam kisah Abu Tholhah dan istrinya yang melihat Nabi Muhammad lemas dan mereka mengundang Nabi untuk makan di rumah mereka. Ternyata Nabi mengajak serta 70-80 sahabat untuk makan bersama. Menurut ukuran normal, makanan itu hanya cukup untuk segelintir orang saja, akan tetapi setelah didoakan oleh Nabi, ternyata makanan itu cukup untuk semua orang yang ada di situ. Dan mereka kenyang semua. Inilah yang dinamakan makanan yang penuh berkah. Tambah banyak dan pasti menjadikan kebaikan bagi banyak orang.

Saya pernah mendengar, ada salah seorang anggota keluarga yang latar belakang pendidikannya tidak pernah masuk pesantren, ia bilang ke salah seorang lainnya yang sedang belajar di pesantren; tamat dari madrasah dan pesantren, besok bisa kerja apa? Pertanyaan ini tujuannya untuk menyindir. Ternyata setelah alumni pesantren ini pulang ke rumah dan bekerja. Ia menjadi yang paling kaya melebihi keluarga lain yang tidak pernah masuk pesantren. Saya tidak mengatakan kalau alumni pesantren harus kaya. Akan tetapi ini merupakan salah satu contoh keberkahan yang didapat dari pesantren.

Coba perhatikan kisah Ibrahim bin Adham berikut. Ia pernah berdebat dengan seseorang yang tidak percaya adanya berkah. Ibrahim bertanya kepada orang itu; “manakah yang lebih banyak melahirkan anak, antara anjing dan kambing?”. Orang itu menjawab, anjing. Anjing bahkan bisa melahirkan 6 atau 7 anak sekaligus. Sedangkan kambing hanya bisa melahirkan 2 atau 3 anak saja.

Ibrahim bin Adham melanjutkan kalau ternyata populasi kambing di kampung lebih banyak daripada anjing. Bahkan tiap hari kambing disembelih untuk jamuan makan bagi banyak orang. Selain untuk kurban Idul Adha dan aqiqah, sangat banyak orang yang menyukai daging kambing. Terutama kalau disate. Hehe. Akan tetapi anehnya, populasi kambing seakan tidak ada punahnya atau berkurang dan bahkan melebihi populasi anjing. Inilah permisalan adanya berkah yang ada pada kambing menurut Ibrahim bin Adham.

Itulah sekelumit catatan tentang adanya berkah dalam kehidupan ini. Kita bisa menelusuri dan mencari berkah-berkah lainnya dalam kehidupan kita. Cuma terkadang kita masih banyak yang tidak menyadari atau bahkan tidak mempercayai adanya berkah yang diberikan oleh Allah tersebut. Kalau saya sendiri, sangat percaya akan adanya berkah dan senantiasa mengharap adanya berkah-berkah lain dalam kehidupan yang saya jalani. Bagaimana dengan Anda? Masih tidak percaya adanya berkah?

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: BerkahManfaat
Previous Post

Kisah Ramadan: Belajar Adat Baru di Pondok Pesantren Langitan

Next Post

Puasa Bareng Non Muslim

Related Posts

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

by Ahmad Misbakhul Amin
May 28, 2025
0

Dalam rangka meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an sekaligus menyiapkan generasi pengajar yang kompeten di bidang tahsin dan tajwid, Komunitas Hanifa Darul...

Feminisme Dalam Bingkai Syariat: Mencari Titik Temu di Tengah Ketegangan

Feminisme Dalam Bingkai Syariat: Mencari Titik Temu di Tengah Ketegangan

by Ahmad Nur Fadhil
May 27, 2025
0

Suluk.id - Narasi feminisme dan agama sering kali bersinggungan di titik yang penuh ketegangan, terutama menyangkut isu-isu terkait hak perempuan...

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

by Redaksi
May 12, 2025
0

Tadabur alam merupakan bentuk perenungan mendalam terhadap ciptaan Allah SWT yang mengajak manusia untuk menyadari kebesaran dan keagungan-Nya. Dalam tradisi...

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

by suluk
May 4, 2025
0

Pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu atau mengisi kepala anak dengan pengetahuan. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia....

Next Post
Puasa Bareng Non Muslim

Puasa Bareng Non Muslim

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Dibuka Pendaftaran Graduate Forum: Hadirkan Ilmuan Dalam dan Luar Negeri

Dibuka Pendaftaran Graduate Forum: Hadirkan Ilmuan Dalam dan Luar Negeri

May 29, 2025
Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

May 28, 2025
Prabowo Subianto Dan Gagasan Kepemimpinan Islam : Dari Salahudin Al Ayubi Hingga Muhammad Al Fatih

Prabowo Subianto Dan Gagasan Kepemimpinan Islam : Dari Salahudin Al Ayubi Hingga Muhammad Al Fatih

May 26, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025