Suluk.id – Semua cerita whatsapp milik jamiiyah NU didominasi dengan ungkapan duka atas meninggalnya KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan. Minggu, 13 Juni 2021 menjadi penanda, ulama yang kharismatik ini menghadap kepada Sang Khalik.
KH Nawawi Abdul Jalil putra dari KH Abdul Jalil Bin Fadil. Kita semua tahu KH. Abdul Jalil adalah sosok kiai kharismatik di zamannya. Beliau juga pengasuh di Ponpes Sidogiri. Ibu dari KH Nawawi yakni Nyai Hanifah. Nyai Hanifah sendiri adalah putri dari KH Nawawi bin Noerhasan Sidogiri yang juga salah satu pendiri NU.
Dari jalur neneknya, KH Nawawi Abdul Jalil masih sambung dengan Sayyid Abu Bakar Syatha muallif I’anatuth Thalibin. Dengan silsilah KH Nawawi bin KH Abdul Jalil bin Nyai Syaikhah binti Syarifah Lulu’ binti Sayyid Abu Bakar Asy-Syatha Ad-Dhimyathi.
Dari jalur ayah, nasab Kiai Nawawi bersambung dengan Sunan Ampel. Karena Kiai Abd Djalil, ayah beliau, adalah putra Kiai Fadlil bin Sulaiman bin Ahsan bin Sayid Zainal Abidin (Bujuk Cendana/R. Senopati Pranujoyo, Kwanyar Bangkalan) bin Sayid Muhammad Khatib bin Sayid Muhammad Qosim (Sunan Drajat) bin Raden Rahmat (Sunan Ampel).
KH Ahmad Nawawi ini memimpin Ponpes Sidogiri setelah KH Abdul Alim bin Abdul Jalil wafat pada 2005. Para santri yang pernah bertemu dengan KH Ahmad Nawawi pasti merasakan keteduhannya.
Banyak cerita yang beredar di kalangan santri jika KH Ahmad Nawawi ini sudah tidak lagi terlalu cinta dengan dunia. Seperti kisah saat lupa jika membawa mobil lalu pulang dengan bus.
Ini menandakan, dunia bukan tentang tumpukan sebab harta tidak akan pernah abadi. Kisah kezuhudan KH Ahmad Nawawi lainnya adalah rasa hormat dengan mereka yang berilmu. Termasuk para ulama-ulama sepuh dan para habaib.
Kiai Nawawi juga dikenal sebagai pengasuh Pesantren Sidogiri yang sangat dekat dengan para santrinya. Beliau kerap mengontrol sendiri ke kamar-kamar santri di malam hari. Beliau menginginkan para santri beribadah dan memuthala’ah (mempelajari) pelajaran di malam hari.
Dalam hal keilmuan, KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil pernah mengarang kitab tauhid Al-ma’man Mina Adh-Dhalalah. Selain itu, ada beberapa buku yang diberikan tanya jawab yang membahas tentang akidah. Bagi, KH Ahmad Nawawi akidah ini penting dan harus kuat.
Kini KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil telah tiada. Bukan hanya santri dan alumni Ponpes Sidogiri yang khawatir, namun semua kaum muslim di dunia merasakan duka yang mendalam. Sugeng tindak kiai. Alfatehah. (*)
Diolah dari berbagai sumber.
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan