Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban
Saturday, May 28, 2022
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

by Refki Rusyadi
May 28, 2019
in Pitutur
0 0
Makna Ngaji dan Alasan Tepat untuk Memilih Pesantren

Saya ngantuk berat. Tapi diskusi siang itu membuat saya harus melawan rasan kantuk. Bagi saya, diskusi memang lebih berharga ketimbang urusan tidur. Saya berangkat. Diskusi pun mulai. Saya duduk di pojokan.

Diskusi telah selesai. Namun, pembahasan di ruang diskusi masih terus berlanjut. Dari diskusi itu saya sadar ada perluasan makna bagi sebuah diksi yang kini hadir di tengah-tengah kita dan mungkin tanpa kita sadari.

NGAJI. Sengaja saya cetak besar dan tebal agar tidak “kecil”. Di beberapa informasi baik ilmiah maupun yang belum ilmiah istilah ini awalnya lebih condong pada proses tradisi keagamaan saja. Contoh ngaji Alquran, ngaji kitab, ngaji Fikih dan semua hal yang beraroma wacana agama.

Tapi untuk saat ini istilah itu meluas ke ruang-ruang yang lebih bebas dan santai. Sering saya dan mungkin anda menemui tema atau judul seperti ngaji kebudayaan, ngaji ekonomi, ngaji filsafat, ngaji politik dan ngaji-ngaji lainnya.

Ini artinya menurut pengamatan saya yang sederhana ini, diksi ngaji sudah tidak sakral dan sempit lagi. Orang beramai-ramai menggaulinya dengan suka dan sadar.

Dahulu, mungkin diksi ngaji hanya dimiliki oleh kalangan pesantren. Apapun proses pembelajaran kitab di pesantren dialamatkan pada istilah ngaji.

Teringat keterangan dari guru yang pertama kali mengenalkan saya pada sebuah kitab kuning atau gundul yang bernama Ta’limu al-mutaallim sekitaran 2002-2006.

Mbah Khasun begitu para santri menyebutnya. Mungkin semua santri Njoresan Ponorogo pasti akrab dengan kyai sepuh yang satu ini. Saat itu, beliau sedang ngajar di Masjid. Kitab yang dipegang dibaca dengan khas suaranya.

Para santri dengan tekun memaknai kitab kuning itu. Ada yang tertatih-tatih, ada yang sudah lihai.

“Le…ngaji kui asal katane Kaji/mengkaji. Maksutipun, dalam ngelampahi ngaji kui enek proses nelaah teks/kalimat ingkang sedang di perbincangkan. Mulo kui aktifitas ngaji enek proses maknani sekaligus ngarokati,” kata Mbah Khasun.

Kurang lebih begitu tuturnya soal mengaji.

Lantas apakah kita harus mengembalikan diksi ngaji ke tempat semula? Saya rasa tidak harus segenting itu permasalhannya. Luasnya istilah mengaji saat ini semestinya kita syukuri.

Dengan begitu khalayak ramai akan mencari tahu dari mana awal bahasa ini terbentuk. Pesantren akan dikenal lebih akrab oleh khalayak umum walau tidak harus berharap semua yang mengenal tadi akan berbondong-bondong masuk pesantren.

Setidaknya pesantren punya banyak alasan sebagai peletak dasar tradisi-tradisi positif dan kekayaan khasanah lainnya yang berlangsung di sekitaran kita selama ini tanpa kita sadari atau belum.

Kamu, yang pernah hidup di pesantren pasti menikmatinya. Dan, bagi orang tua yang masih ragu dengan pesantren ini adalah salah satu khazanah keilmuannya. (*)

Refki Rusyadi

Dosen IAIN Tulungagung.

Tags: NGAJIPESANTREN
Previous Post

Banyak Petilasan, Benarkah Syech Subakir Seorang Penjelajah?

Next Post

Ini Penjelasannya, Mengapa Saat Ngaji Gus Baha Tidak Live Youtube

Related Posts

PNS yang NU Tak Perlu Sedih Jika Jabatanmu Hilang

PNS yang NU Tak Perlu Sedih Jika Jabatanmu Hilang

by Amrullah Ali Moebin
January 10, 2022
0

Seorang kawan bercerita ada PNS di instansi pemerintah salah satu kabupaten di Jawa Timur harus meletakkan jabatannya. Dia termasuk orang...

intelektualitas dan cinta

Tentang Medsos, Perempuan dan Ruang Privat

by Lia Hilyatul Masrifah
July 31, 2021
0

Suluk.id -  Jagad media sosial sedang ramai dengan skandal video singkat artis dan mantan suami selebgram Indonesia. Ceritanya Berawal dari...

Tentang Bervaksin, Ilmu Pengetahuan dan Sebuah Kepasrahan

Tentang Bervaksin, Ilmu Pengetahuan dan Sebuah Kepasrahan

by Amrullah Ali Moebin
May 18, 2021
0

Suluk.id – Kesempatan itu akhirnya tiba. Undangan untuk bervaksin covid-19 di sebuah rumah sakit terpampang jelas nama saya. Tempat saya...

Sulitnya Meniru Multitasking Perempuan

Sulitnya Meniru Multitasking Perempuan

by Ahmad Natsir
May 17, 2021
0

suluk.id - Saya sering melihat meme yang kurang lebih menggambarkan perempuan ibu rumah tangga yang mempunyai empat tangan layaknya dewa....

Next Post
Pesan Gus Baha’ Kepada Para Lelaki yang Tidak Punya Uang

Ini Penjelasannya, Mengapa Saat Ngaji Gus Baha Tidak Live Youtube

Comments 1

  1. Hidayat dukkun says:
    3 years ago

    Kesederhanaan pada beliau yang mestinya jadi panutan, sama sekali tidak berbalut kemewahan, dan tidak ada ingin di anggap wah oleh jamaah.

    Dan dengan tulisan ini, didapati info yang sangat manfaat.
    Makasih kang

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

ABOUT ME

FOLLOW & SUBSCRIBE

Terkait

Manakib Mbah Sabil, Mertua Mbah Sambu dan Mbah Jabbar

Manakib Mbah Sabil, Mertua Mbah Sambu dan Mbah Jabbar

May 8, 2022
Sumpah Pemuda(k) dan Pemudi(k)

LEBARAN, LABURAN, LUBERAN, LEBURAN, DAN LIBURAN

May 8, 2022
Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

May 2, 2022
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In