Suluk.id – Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah nama yang paling populer dan paling akrab di masyarakat kita bangsa Indonesia bahkan di dunia Internasional khususnya bidang politik dan militer sejak zaman penjajahan sampai sekarang. Oleh karena itu banyak orang membanggakan beliau dan untuk itu banyak juga anaknya memiliki sifat dan semangat serta kebesaran beliau sehingga menamakan anaknya dengan Sudirman seperti halnya berikut ini.
Sudirman adalah sosok orang pendiam, santunan dan supel pergaulannya. Saya kenal sejak kecil karena saya sering diajak ibu dolan ke sana. Lebih akrab lagi setelah saya sekolah di Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri Bojonegoro yang sekarang menjadi MAN l Bojonegoro.
Saat itu gedung yang ada di lingkungan Masjid Agung Bojonegoro. Sekolahnya masuk sakit khusus pelajaran olahraga dilaksanakan jam ke-nol yaitu jam 5 pagi usai Subuh.
Kalau masuk biasa kami mbajak naik sepeda onthel dari rumah berangkat ba’dal Dhuhur, tetapi karena olahraga jam 5 jelas tidak bisa dibajak dari rumah Mentoro Soko yang jaraknya kalau lewat tambangan Glendeng sekitar 10 km sehingga setiap pelajaran olahraga saya menginap di rumah keluarga Sudirman ini maka lebih akrablah kami sekaligus sangat mengenal jiwa,watak dan perilaku beliau.
Sudirman saat itu sekolah di STM. Dia anak rajin patuh pada orang tua sedang keahliannya seni dan olahraga khususnya bela diri dan karena bakat dan hobinya itulah yang disukai anak-anak Muda sehingga di rumahnya menjadi sanggar dan karena dia bakat seni dan suka menulis indah di pohon sekitar rumah yang ditulisi “ARENA BOYS ” yang artinya ya Sanggar Remaja gitu.
Dia belajar bela diri ikut Perguruan Tapak Suci yang saat itu gurunya Pak Zen yang kebetulan kakak dari teman saya di IAIN Bojonegoro namanya Mukti. Sudirman lahir tanggal 13 September 1952 satu tahun dengan saya, kalau saya 20 Februari 1952.
Dia putra dari Bapak Sukardi dengan ibu Jainem, karena orang tua beliau pisah Sudirman ikut ayahnya yang kemudian menikah dengan ibu Tarmijah yang setelah menikah namanya diganti kakak dari Hj Kasriah ibu saya sehingga menjadi saudara sepupu saya.
Selepas dari STM Sudirman muda ini tidak melanjutkan sekolah tetapi ikut membantu orang tuanya. Sukardi maupun Karmijah adalah Penjahit yang berlangganan banyak sekali maka Sudirman juga membantu menjahit namun dalam perjalanan berikutnya dia diterima menjadi PNS di Kementerian Kehakiman simpanan di LAPAS Bojonegoro.
Setelah pensiun beliau masih mengabdikan diri pada masyarakat lewat keahliannya mengobati orang dengan jalan pengobatan alternatif. Setelah dewasa dijodohkan dengan gadis cantik bernama Supiah.
Supiah gadis dari desa yang lahir 19 April 1960. Dia adalah putra dari Samsuri dari Desa Prambontergayang Soko Tuban dengan ibu Sri Kanah dari desa Mentoro Soko Tuban. Samsuri adalah ke 6 dari 7 bersaudara yaitu : Surat, Jarmijan, Darminah, Maryam, Masir, Samsuri dan Boniah.
Perkawinan Samsuri dan Sri Kanah dikaruniai dua anak yaitu Munijah dan Jami’ah yang saat itu tinggal di Prambontergayang namun ketika anaknya masih kecil-kecil Samsuri sudah dipanggil oleh Allah, sehingga Sri Kanah dengan kedua anaknya pulang ke Mudi Mentoro, tetapi karena orang tuanya Bapak Radiyo alias Mbah Ahmad Thohir sudah meninggal maka beliau bertiga iku saudara yang tua yaitu ibu Kasriah.
Di sini beliau bertiga ikut tinggal beberapa tahun sampai pada suatu saat Bapak Sukardi yang selalu rutin ziarah kubur setiap hari Jum’at Pahing dimana dulu famili dari Bojonegoro baik Pak De Samsuri istrinya Bu De Sujimah, Pak Lik Suhadak setiap Jum’at Pahing selalu Ziarah kubur ke makam Karangkali dan saya selalu ingat karena mampir ke rumah dan kami saya dan adik Kasiyani pasti disangoni.
Pada saat itulah Pak Sukardi kedua keponakan yang lucu-lucu , sesampainya di rumah diberitahukan kepada Bu Karmijah dan karena dari perkawinan keduanya tidak punya anak maka beliau mengarahkan untuk mengambil anak sekaligus ibunya . Maka keduanya dolan ke Mentoro dan menyampaikan niatnya kepada ibu Kasriah.
Perlu diketahui bahwa keadaan ekonomi keluarga Mentoro saat itu belumlah baik hanya petani kecil Pak Surat setelah berhenti dari Tentara juga belum bekerja, baru kemudian jadi Pegawai BUMN Kantor Pos. Sedangkan Pak Sukardi dan Bu Karmijah saat itu ekonominya lebih baik, sehingga diharapkan ibu Sri Kanah, Munijah diboyong ke Jantur Muyoagung Bojonegoro. Nama Jami’ah diubah menjadi Supiah.
Supiah dilihat dari jalur ibu Sri Kanah bisa diketahui memiliki keluarga besar atau “The big family” beliau adalah saudara ke 2 dari 6 bersaudara dari Mbah Ahmad Thohir/Radiyo dengan Mbah Thohirah yaitu : Hj. Kasriah + 1. Yasman, 2 Surat, Sri Kanah + Samsuri , Suratin. ,Siti Asyiyah + Samani,an Suhadak + Maryam Dan ada lagi saudara tertua dari Mbah Thohirah yaitu: Bajuri meninggal di Sidoarjo.
Sedang saudara seayah yaitu putra Mbah Ahmad Thohir dengan Mbah Bakirah adalah : Supinah + Jaelan, Karmijah + Sukardi, Basar + Sarmini, Sujimah + Samsuri,Sujirah,Basiman + Saripah.
Supiah dan Munijah kalau di urutan ke atas memiliki leluhur: Supiah dan Munijah binti Sri Kanah binti Thohirah binti Masyhudan bin Kyai Kasan Puro bin Ki Ngapriyah Il bin Ki Ngapriyah l bin Ki No Dirono bin Pangeran Nuyungso bin Pangeran Perkulo ll bin Pangeran Perkulo l bin Ki Panjawi bin Ki Ageng Malik bin Ki Ageng Enis bin Ki Ageng Selo bin Raden Getas Pandowo bin Raden Bondan Kejawan bin Prabu Brawijaya lV.
Kemudian setelah beberapa waktu berlalu Sri menikah dengan orang. Munijah ikut ibunya Sri Kanah sedang Supiah diambil anak angkat, jadi Pak Sukardi punya anak Sudirman ibu Karmijah punya anak Supiah yang kemudian dijodohkan dan hidup penuh sampai punya 3 anak yaitu : Yoyon Sukaryono, Yuli Cahyanti dan Martin Ronaldin.
Syahdan keluarga ini bahagia hidup Sakinah mawadah warahmah sampai tanggal 1 Februari 2020 Ibu Supiah dipanggil oleh Allah SWT dan disusul Bapak Sudirman pada tanggal 9 Juli 2021.
Inna lillahi wa inna ilaih roji’un. Semoga Bapak Sudirman dan Ibu Supiah diterima semua yang Sholehnya dan diampuni semua salah dan dosanya serta Husnul khatimah serta ditempatkan di Roudlotul Jannah yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran dan diampuni panjang umur sehat dan banyak Rezeki yang banyak, halal dan Barokah serta dapat melanjutkan amal Sholehnya kedua orang tuanya.
Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal Alamiin.
Tuban, Juli 2021
Kasduri Al Anshori.
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan