Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban
Saturday, May 28, 2022
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

by Amrullah Ali Moebin
May 2, 2022
in Pepanggen
0 0
Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

Suluk.id – Setelah berbuka puasa dengan gule kambing dan suwiran pepaya bumbu merah, saya leyeh-leyeh di teras rumah. Belum ada kepastian pemerintah menetapkan Idul Fitri tapi masjid di dekat rumah sudah mengumandangkan takbir. Ah, sungguh syahdu sekali malam ini. Tak lama, kabar hilal sudah terlihat disampaikan oleh para petugas pelihat hilal, akhirnya mushola kecil dekat rumah mengumandangkan takbir. Lega, semua akan merayakan Idul Fitri esok hari. Baik yang puasa duluan maupun belakangan akan menikmati opor ayam besok. 

Tahun ini, hari raya tak seperti setahun lalu bagi sebagian orang. Saya sebagai perantau sungguh menikmati sekali bisa menjalani malam terakhir Ramadhan di rumah bersama Emak dan Adik-adik saya. 

Malam semakin larut, gema takbir terus saja saling bersahut. Saya memutuskan untuk menikmati malam Idul Fitri ini dengan melihat jalanan tapi di tengah perjalanan saya memacu motor menuju arah pesisir pantai. Dalam hati saya kok ingin sambang Makam Waliyullah Syeh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Ayah Sunan Ampel. 

Sampai di jalur Palang-Paciran suasana mulai ramai. Beberapa kendaraan melintas. Mereka adalah orang tua yang sedang momong anaknya. Persis di depan gang masuk makam Mbah Asmoroqondi ramai sekali. Mirip pasar malam. Aneka permainan dan dagangan berjajar di sana. Semua pengunjung tampak gembira. Mereka akan merayakan Idul Fitri. 

Saya memacu motor menuju ke komplek makam Mbah Asmoroqondi. Sesampai di pelataran Masjid tidak seramai biasanya. Kumandang takbir lagi-lagi membuat hati terus berdesir. Hanya ada beberapa orang yang duduk di teras Masjid. Para jamaah itu sedang memandang langit, menikmati sekali suasana malam ini. 

Langkah saya berlanjut masuk ke gerbang makam yang ada di sisi selatan masjid. Hanya ada satu rombongan yang membaca tahlil. Saya memilih duduk di dekat makam Mbah Asmoroqondi. Mata saya secara perlahan memandangi makam itu. Ingin rasanya berbagi cerita pada Mbah Asmoroqondi tapi untuk malam ini saya urungkan. Saya hanya ingin bahagia di depan Mbah Asmoroqondi. 

Dalam pikiran saya hanya muncul bayangan tentang bagaimana perjuangan para Waliyullah itu berjuang saat pertama kali di Bumi Tuban. Cara mereka berkomunikasi dengan masyarakat dan memandu masyarakat saat itu. Apakah mereka berteriak ini haram, itu haram. Ah, tidak demikian. Seperti yang ada di buku, para wali itu berdakwah dengan cara-cara yang sangat epik.

Lamunan saya buyar setelah mendengar pekikan tahlil. Oh, para peziarah sudah mulai ada yang datang lagi. Saya beranjak berdiri. Dalam batin saya mengucap salam ke Mbah Asmoroqondi untuk pamit.

“Mbah, doakan Bangsa ini baik-baik saja. Semoga tradisi masyarakatnya terus lestari tak termakan teknologi dan industri. Sesama warga saling menjaga. Guyub rukun dan tidak kemrungsung,” 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. (*)

Amrullah Ali Moebin

Redaktur suluk.id

Tags: Asmoroqondi
Previous Post

Kisah Tentang KH Zulfa Mustofa

Next Post

LEBARAN, LABURAN, LUBERAN, LEBURAN, DAN LIBURAN

Related Posts

Wisata Krangkeng dan Para Dedemit yang Beradaptasi

Wisata Krangkeng dan Para Dedemit yang Beradaptasi

by Ahmad Natsir
April 16, 2021
0

Tahun 2014, di tepat di tengah makam itu mulai dipasang sebuah lampu besar untuk menerangi makam. Kegelapan pun menghilang kala...

Mengunjungi Pesarean Kiai Shiddiq, Penyebar Islam di Jember

by Dwi Khoirotun Nisa
November 13, 2020
0

Sudah satu tahun enam bulan saya tinggal di Jember. Namun baru seminggu yang lalu saya berhasil melangsungkan agenda ziarah ke...

Kisah Ramadan: Belajar Adat Baru di Pondok Pesantren Langitan

Kisah Ramadan: Belajar Adat Baru di Pondok Pesantren Langitan

by Muhammad N. Hassan
May 8, 2020
0

Setiap memasuki bulan suci Ramadan, saya selalu teringat Ramadhan pada tahun 2009 atau Ramadhan 1430 H. Saat itu saya diberi...

Ngaji Pasanan di Pondok Pesantren Langitan Tuban

Ngaji Pasanan di Pondok Pesantren Langitan Tuban

by Muhammad N. Hassan
May 6, 2020
0

Terkenang masa bertahun-tahun lalu saat bulan Ramadan saya pernah mengikuti kegiatan ngaji “pasanan” di Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban. Sebuah...

Next Post
Sumpah Pemuda(k) dan Pemudi(k)

LEBARAN, LABURAN, LUBERAN, LEBURAN, DAN LIBURAN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

ABOUT ME

FOLLOW & SUBSCRIBE

Terkait

Manakib Mbah Sabil, Mertua Mbah Sambu dan Mbah Jabbar

Manakib Mbah Sabil, Mertua Mbah Sambu dan Mbah Jabbar

May 8, 2022
Sumpah Pemuda(k) dan Pemudi(k)

LEBARAN, LABURAN, LUBERAN, LEBURAN, DAN LIBURAN

May 8, 2022
Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

Menikmati Malam Idul Fitri di Makam Asmoroqondi Tuban

May 2, 2022
Suluk.ID Nahdlatul Ulama Tuban

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In