Suluk.id, Nganjuk – Pawai Budaya disaksikan ribuan warga memadati jalan-jalan di Desa Jintel Kecamatan Rejoso, Senin (18/8). Acara ini digelar memperingati HUT Ke-80 Rl.
Pawai berlangsung meriah dan menarik. Perhatian ribuan warga yang memadati jalur pawai sejak pagi hari. Para peserta mengelilingi wilayah Desa Jintel.
Tepat pukul 09.00 WIB, pawai dimulai. Cuaca cerah berpadu dengan angin sepoi-sepoi menambah kesejukan di tengah kemeriahan.
Pawai diikuti empat dusun yang ada di Desa Jintel. Keempatnya adalah warga Dusun Ngringin, Kedungwinong, Balongasem dan Jintel.
Ratusan peserta dari berbagai kalangan mengenakan kostum khas budaya Tentu lengkap dengan atribut kemerdekaan.
Barisan pawai tertata rapi. Mobil backbone Polsek Rejoso berada di barisan paling depan, diikuti Pemerintah Desa Jintel, para Ketua RW dan RT, serta warga.
Di sepanjang rute, sorak-sorai penonton mengiringi langkah peserta. Ini menciptakan suasana penuh semangat kemerdekaan.
Acara ini juga dihadiri Camat Rejoso Teguh Ovi Andriyanto bersama unsur keamanan. Baik Polsek, Koramil dan Linmas serta Anggota Karang Taruna Desa Jintel.
Kegiatan juga disemarakkan oleh rombongan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Jintel. Mereka berasal dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Ketua Panitia Mudhayatun Khasanah menyampaikan terima kasih kepada warga empat dusun. “Kehadiran dan partisipasi Panjenengan semua adalah bukti nyata bahwa persatuan dan kekompakan warga Desa Jintel tetap terjaga,” ujar Sekretaris Desa Jintel ini.
Camat Rejoso dalam sambutannya mengingatkan agar masyarakat tidak melupakan jasa pahlawan.”Pawai budaya ini wujud persatuan dan kesatuan. Warga Desa Jintel harus tetap semangat dan kompak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jintel Jito A mengapresiasi antusiasme warga. “Terima kasih kepada warga Desa Jintel atas semangat dan loyalitasnya. Ini bukti kecintaan kita terhadap tanah air,” katanya.
Sedangkan Ketua Karang Taruna Desa Jintel, Abdul Kharis, menambahkan bahwa pawai budaya bukan sekadar hiburan. “Tetapi sarana mempererat persaudaraan, melestarikan budaya, dan menanamkan nilai gotong royong,” ujar guru agama lslam ini.
Kemeriahan tidak berhenti di garis finis. Panitia menyiapkan hiburan musik dangdut serta undian berhadiah dengan sekitar 200 hadiah menarik. Mulai dari kulkas, televisi, mesin cuci, hingga seekor kambing.
Pawai Budaya Desa Jintel tahun ini menjadi tonggak baru perayaan HUT RI di desa tersebut. Masyarakat berharap kegiatan ini bisa digelar kembali di tahun-tahun mendatang sebagai tradisi untuk mempererat kekompakan dan melestarikan budaya lokal. (muk)
Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk