Suluk.id, Tulungagung – Sekitar 50 peserta yang terdiri atas warga masyarakat, aktivis Yayasan Bumi Peradaban Nusantara, alumni UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, serta mahasiswa, berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di kawasan bawah Candi Dadi, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, pada Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan pelestarian lingkungan yang diinisiasi oleh Yayasan Bumi Peradaban Nusantara, dengan tujuan utama untuk mengembalikan dan menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan dan pegunungan Tulungagung.
Sebanyak 300 bibit pohon trembesi ditanam secara gotong royong mulai pukul 07.00 WIB. Peserta membawa alat tanam masing-masing dan bekerja bersama di area sekitar lereng bawah Candi Dadi, yang selama ini dikenal sebagai wilayah dengan potensi sumber air yang mulai berkurang.
Ketua Yayasan Bumi Peradaban Nusantara, Naibin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan ekologis untuk menjaga keseimbangan alam.
“Kami berharap pohon-pohon ini dapat tumbuh subur dan membantu memulihkan kembali sumber air yang mulai menurun. Alam yang terjaga adalah warisan untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan, Maftukhin, menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya aksi lokal, tetapi bagian dari rencana besar untuk membangun kawasan hijau lintas kabupaten di wilayah selingkar Gunung Wilis.
“Selain di Tulungagung, target besar kami adalah menanam pohon trembesi, apak, dan beringin di seluruh kawasan Selingkar Wilis—meliputi Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, dan Nganjuk—yang kami sebut dengan gerakan TUNGGALROGO MANDIRI. Ini gerakan lintas wilayah untuk memulihkan daya dukung ekologi dan kemandirian lingkungan,” terang Maftukhin.
Gerakan TUNGGALROGO MANDIRI diharapkan menjadi model kolaborasi ekologis yang melibatkan masyarakat, kampus, dan komunitas lokal dalam menjaga kelestarian sumber daya alam, khususnya air dan tanah di kawasan pegunungan selatan Jawa Timur.
Kegiatan penanaman pohon ini diharapkan menjadi agenda rutin tahunan, sekaligus inspirasi bagi komunitas lain untuk ikut serta dalam gerakan penghijauan dan pelestarian lingkungan di sekitar situs bersejarah seperti Candi Dadi. (*)

Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan







