Suluk.id – Kabar gembira datang dari dunia akademik. Ada enam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) berubah statusnya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Keenam kampus tersebut adalah IAIN Tulungagung menjadi UIN Sayyid Ali Rahmatullah, IAIN Bengkulu menjadi UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, IAIN Purwokerto menjadi UIN Prof KH Saifudin Zuhri, IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta, IAIN Samarinda menjadi Sultan Aji Muhammad Idris, dan IAIN Jember menjadi UIN KH Ahmad Siddiq Jember.
Perubahan status kampus ini berdasar peraturan presiden (perpres) yang ditetapkan pada 11 Maret 2021. Dengan otomatis perpres yang sebelumnya menyatakan perubahan STAIN menjadi IAIN dicabut.
Menurut perpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo, kampus yang telah bertransformasi di bawah naungan Kementerian Agama ini selain memiliki tugas menyelenggarakan program pendidikan tinggi ilmu lain untuk mendukung penyelenggaraan program pendidikan tinggi ilmu Islam.
Jadi, kelak IAIN akan memiliki fakultas di bidang teknologi maupun lainnya. Seperti kedokteran atau ilmu sosial dan politik.
Rektor IAIN Surakarta, Mudofir menjelaskan perubahan status IAIN Surakarta menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta bertujuan untuk membangun anak bangsa agar memiliki pendidikan yang bermutu.
“Sudah ada 8 guru besar, 72 doktor, dan 11 Program Studi (Prodi) yang telah terakreditasi A. Hal ini menunjukkan bahwa persyaratan alih status telah melebihi standar yang ditetapkan,” kata Mudofir saat diwawancara kompas.com 1 November 2020.
Sementara itu, Rektor IAIN Tulungagung Prof Maftukhin ucapan selamat pada semua pihak atas faktor atas perubahan status IAIN menjadi UIN Satu Tulungagung.
Seperti dikutip dari antaranews.com nama UIN Sayyid Ali Rahmatullah diambil dari nama asli Sunan Ampel, salah satu sunan dari sembilan wali (walisongo) yang menyebarkan dan menyebarkan agama Islam pertama di pulau Jawa.
Sayyid Rahmatulah tinggal dan mengajarkan Islam di wilayah Muara Sungai Brantas, ampel Denta, yang saat ini terletak di Surabaya.
Pemilihan nama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung atau yang nantinya bisa jadi UIN SATU upaya pengawasan kolektif. (*)
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan