Suluk.ID
Saturday, May 17, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Panutan

Tentang A Khoirul Anam, Wapemred NUonline yang Telah Tiada

by Jamal Ma'mur Asmani
June 24, 2021
in Panutan
Tentang A Khoirul Anam, Wapemred NUonline yang Telah Tiada
Share on Facebook

suluk.id – Tidak terbayang, Mas A Khoirul Anam berpulang secepat itu. Tidak ada kabar mengenai sakit beliau. Justru beliau dalam minggu-minggu kemarin masih update sebuah acara ilmiah di MUI.

Saya tidak banyak berinteraksi dengan Mas Khoirul Anam. Saya banyak mengikuti tulisan-tulisan beliau, baik di facebook, membaca buku karya beliau, dan sesekali mendengar pengajian beliau di FB.

Salah satu momentum ketemu beliau bersama geng LTNNU PBNU adalah saat ada acara di PBNU. Jika tidak salah adalah saat bedah buku “KH A Suyuthi Abdul Qadir Guyangan” yang diadakan di gedung Lantai 8 PBNU oleh Ikamaru Jakarta dan Sekitarnya .

Seperti biasa, jika ada acara di PBNU, pasti saya berkunjung ke perpustakaan PBNU, melihat berbagai khazanah keilmuan, dokumentasi sejarah NU, dan beli buku yang menarik di bawah komando Kiai Syatori yang ramah dan penuh kekeluargaan.

Saat bercengkrama dengan Mas A Khoirul Anam ini, banyak ide yang disampaikan kepada penulis.

Salah satunya:

Sudah saatnya NU bergerak dari literasi konvensional (tulis menulis) ke literasi aktual, berupa video dan lain-lain. Hal ini menurut Mas A Khoirul anam adalah keniscayaan. Dakwah via youtube dalam bentuk video dan sejenisnya sudah dikembangkan oleh ideologi lain dan terbukti efektif.

Kelompok lain menggunakan video dakwah secara disiplin dan konsisten. Bahkan dalam sehari mereka mengupload 4 kali secara istiqamah; saat makan pagi, shalat dhuha, setelah shalat dhuhur, dan setelah maghrib. Empat waktu itu sangat efektif memasukkan doktrin dan nilai kepada publik, wabil khusus pada followers yang setia menunggu.

Teknis operasional dilakukan secara profesional. Satu narasumber dibackup oleh empat atau lima teknisi profesional dengan reward profesional. Bahkan reward narasumber lebih kecil dibanding tim teknisi.

Memberikan Teladan

Mas A Khoirul Anam tidak hanya berteori. Beliau menginspirasi dengan memberikan teladan langsung. Beliau mengaji di facebook, mengunggah di youtube dengan konten yang bernas dan ilmiah.

Masih teringat dalam benak itu ketika beliau mengaji lewat FB kitab Tanwirul Qulub. Beliau sangat kelihatan sebagai seorang santri yang saat mondok serius belajar kitab kuning, sehingga mampu menjelaskan secara gamblang.

Beliau juga menjelaskan hal-hal kecil yang sangat dibutuhkan publik, seperti tata cara shalat, mulai membaca fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tahiyyat, dan lain-lain.

Bahkan, beliau juga mengaji materi yang bagi kalangan santri termasuk materi berat, yaitu ilmu faraidl. Ilmu tentang pemberian hak waris pasca kematian seseorang itu banyak tidak diminati, tapi Mas A Khoirul anam menjelaskannya dengan renyah-ilmiah.

Sungguh dalam pengajian-pengajian ini beliau menampilkan diri sebagai sosok santri khas pesantren salaf NU yang mendalam penguasannya terhadap kitab kuning. Tidak mungkin beliau berani mengaji online jika penguasaan kitab kuningnya tidak memadai.

Inspirasi Kader Muda

Legacy Mas A Khoirul Anam sangat banyak bagi kader-kader muda NU. Pertama, kader-kader NU harus belajar berliterasi sebagai kemampuan dasar. Potensi jurnalistik dalam bentuk tulis menulis adalah kemampuan utama yang harus digali dan dikembangkan secara optimal.

Kedua, kader-kader NU harus menggunakan media digital (FB, youtube, dan lain-lain) dan memanfaatkan sebagai media dakwah supaya ideologi dan doktrin Aswaja Nahdliyyah menjadi mainstream publik. Aswaja Nahdliyyah inilah yang menekankan toleransi, moderasi, dan progresi yang mengawal PBNU (Pancasila, Binneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Undang-Undang Dasar 1945).

Ketiga, mengkombinasikan ilmuwan dan teknisi profesional. Dakwah digital membutuhkan sosok ulama-ilmuwan dan teknisi profesional yang berkolaborasi untuk menghadirkan dakwah efektif.

Masih banyak legacy Mas A Khoirul Anam bagi kader-kader muda NU. Namun tiga hal di atas merupakan legacy fundamental yang harus hidup dalam pergulatan anak muda NU di tengah gempuran globalisasi sekarang ini.

Selamat jalan Mas A Khoirul Anam, semoga jejak jejak perjuanganmu selalu menginspirasi anak-anak muda NU, amiin.

تغمده الله تعالى بالرحمة والمغفرة والرضا واسكنه فسيح جناته امين يا رب العالمين

Pati, Kamis, 24 Juni 2021

Jamal Ma'mur Asmani
Jamal Ma'mur Asmani

Wakil Ketua PCNU Pati, Direktur LESKA, Dosen IPMAFA

Tags: Khoirul AnamNuonline
Previous Post

Perkuat Transparansi Dan Akuntabilitas NU Care Lazisnu Kecamatan Wonodadi Blitar Luncurkan Aplikasi Simzis

Next Post

Film Sebagai Media Dakwah, Mahasiswa KPI UIN Tulungagung Raih Juara di Kompetisi Film Nasional

Related Posts

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

by Mukani
April 21, 2025
0

Tumenggung Sri Moyo Kusumo adalah salah satu pejabat di Kerajaan Mataram Islam. Tugas utamanya adalah menikahkan masyarakat. Dia diperkirakan lahir...

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

by Mukani
April 21, 2025
0

Fakta baru ditemukan dari peta tentang Desa Mlorah masa klasik yang disimpan di Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde...

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

Mbah Canthing dan Sejarah Desa Mlorah

by Mukani
April 21, 2025
0

Oleh: Mukani - Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan Belanda ke Sulawesi tahun 1830, banyak...

Cak Ulung, Penggerak Kader Muda Kini Telah Meninggalkan Kita

Cak Ulung, Penggerak Kader Muda Kini Telah Meninggalkan Kita

by Muchamad Rudi C
May 11, 2024
0

Suluk.id - Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun. Angga Ulung Tranggana kerap disapa cak Ulung dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah...

Next Post
Film Sebagai Media Dakwah, Mahasiswa KPI UIN Tulungagung Raih Juara di Kompetisi Film Nasional

Film Sebagai Media Dakwah, Mahasiswa KPI UIN Tulungagung Raih Juara di Kompetisi Film Nasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

May 15, 2025
Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

May 14, 2025
Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

May 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025