Suluk.ID
Wednesday, October 15, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

by Nurul Fahmi
June 12, 2020
in Ngilmu
Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya
Share on Facebook

Selama di rumah sejak pertengahan Maret hingga pertengahan Juni ini, aku telah khatam membaca buku dan kitab.

Meski begitu, sebenarnya aku tidak termasuk orang yang cepat dalam hal membaca buku. Aku sulit konsentrasi terutama ketika memulai membaca. Dan ketika membaca juga tidak bisa cepat. Soal menulis juga sebenarnya masih sangat jauh di bawah para penulis “beneran”. Aku masih lama dalam hal menulis.

Beberapa waktu yang lalu, Buya Husein Muhammad Cirebon memosting dua buku karyanya yang akan terbit. Dua buku itu ditulis dalam waktu dua bulan jaga rumah, menurut istilah beliau. Prof. Mulyadhi Kartanegara malah sudah sering menyelesaikan satu buku dalam waktu kurang dari satu bulan sebelum masa pandemi covid19. Belum lagi penulis yang lain.

Aku sementara hanya bisa melongo dengan berucap “masya Allah..!” atas produktifitas mereka. Waktu begitu sangat berharga bagi mereka. Para penulis banyak meninggalkan karya agung untuk mengisi waktu luang mereka. Sementara kita yang hanya melamun di tengah kesepian tidak mempunyai karya peninggalan di tengah “libur panjang”. Yang didapat hanya cerita dan dongeng yang akan menguap ditelan zaman ketika tidak dituliskan dalam guratan pena atau ketikan digital.

Bagaimanapun kita harus selalu membudayakan membaca. Tidak ada suatu kaum atau daerah yang peradabannya maju tanpa ada kemajuan dalam bidang membaca. Begitu juga soal menulis. Di negara Indonesia ini, menulis masih menjadi momok yang sangat berat. Alasannya, tidak punya kemampuan. Orang yang ceramahnya saja memukau, hafalan Quran, Hadits dan kitab kuning sangat bagus tapi untuk menulis selalu beralasan tidak mampu. Ini kan aneh. Belum usaha sudah bilang tidak mampu. Ini kelemahan ahli-ahli agama di sekitar kita.

Di al-Azhar Kairo dan banyak perguruan tinggi di Timur Tengah, hampir semua dosen punya karya buku. Minimal buku diktat yang pergunakan sebagai referensi wajib mata kuliah. Belum lagi di negara Barat yang sangat maju literasinya. Lha, sedangkan kita belum melakukan “menulis”, sudah mengatakan tidak punya keahlian untuk itu. Ahlinya cuma ceramah. Bolehlah ahli ceramah, tapi yang perlu dicatat, Imam Ghazali, Imam Syafii, Imam Nawawi dikenal hingga kini bukan karena ceramahnya, tapi karena tulisannya.

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: CeramahMenulis
Previous Post

Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit

Next Post

Bahasa Arab Pesantren dan Nasibnya di Masa Depan

Related Posts

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

by Laila Rohmatul Izzah
September 30, 2025
0

Bulan maulid merupakan salah satu bulan besar bagi umat Islam. Bulan di mana datang seseorang yang kelahirannya mampu memadamkan api...

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
October 7, 2025
0

Ada-ada saja memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Next Post
Kenikmatan Membaca Alquran saat Ramadan

Bahasa Arab Pesantren dan Nasibnya di Masa Depan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

Pengajian Rutinan Selasa Wage: Jamaah Diingatkan Bahaya Su’ul Khotimah dan Pentingnya Menjaga Shalat

October 14, 2025
Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

Bupati Nganjuk Hadiri Lomba Baca Puisi SD: “Semangat Tak Bisa Dibeli!”

October 12, 2025
Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

Gelar Workshop Santri Melek Digital, Cetak Konten Kreator

October 11, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025