Suluk.ID
Sunday, January 24, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya

by Nurul Fahmi
June 12, 2020
in Ngilmu
Reading Time: 2min read
0 0
0
Dikenal bukan Karena Ceramahnya, Tapi Karena Tulisannya
Share on Facebook

Selama di rumah sejak pertengahan Maret hingga pertengahan Juni ini, aku telah khatam membaca buku dan kitab.

Meski begitu, sebenarnya aku tidak termasuk orang yang cepat dalam hal membaca buku. Aku sulit konsentrasi terutama ketika memulai membaca. Dan ketika membaca juga tidak bisa cepat. Soal menulis juga sebenarnya masih sangat jauh di bawah para penulis “beneran”. Aku masih lama dalam hal menulis.

Beberapa waktu yang lalu, Buya Husein Muhammad Cirebon memosting dua buku karyanya yang akan terbit. Dua buku itu ditulis dalam waktu dua bulan jaga rumah, menurut istilah beliau. Prof. Mulyadhi Kartanegara malah sudah sering menyelesaikan satu buku dalam waktu kurang dari satu bulan sebelum masa pandemi covid19. Belum lagi penulis yang lain.

Aku sementara hanya bisa melongo dengan berucap “masya Allah..!” atas produktifitas mereka. Waktu begitu sangat berharga bagi mereka. Para penulis banyak meninggalkan karya agung untuk mengisi waktu luang mereka. Sementara kita yang hanya melamun di tengah kesepian tidak mempunyai karya peninggalan di tengah “libur panjang”. Yang didapat hanya cerita dan dongeng yang akan menguap ditelan zaman ketika tidak dituliskan dalam guratan pena atau ketikan digital.

BacaArtikel

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

Aidil Adha atau Idul Adha

Bagaimanapun kita harus selalu membudayakan membaca. Tidak ada suatu kaum atau daerah yang peradabannya maju tanpa ada kemajuan dalam bidang membaca. Begitu juga soal menulis. Di negara Indonesia ini, menulis masih menjadi momok yang sangat berat. Alasannya, tidak punya kemampuan. Orang yang ceramahnya saja memukau, hafalan Quran, Hadits dan kitab kuning sangat bagus tapi untuk menulis selalu beralasan tidak mampu. Ini kan aneh. Belum usaha sudah bilang tidak mampu. Ini kelemahan ahli-ahli agama di sekitar kita.

Di al-Azhar Kairo dan banyak perguruan tinggi di Timur Tengah, hampir semua dosen punya karya buku. Minimal buku diktat yang pergunakan sebagai referensi wajib mata kuliah. Belum lagi di negara Barat yang sangat maju literasinya. Lha, sedangkan kita belum melakukan “menulis”, sudah mengatakan tidak punya keahlian untuk itu. Ahlinya cuma ceramah. Bolehlah ahli ceramah, tapi yang perlu dicatat, Imam Ghazali, Imam Syafii, Imam Nawawi dikenal hingga kini bukan karena ceramahnya, tapi karena tulisannya.

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: CeramahMenulis
Previous Post

Sujud: Berbisik di Bumi, Menggema di Langit

Next Post

Bahasa Arab Pesantren dan Nasibnya di Masa Depan

Related Posts

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
0

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan...

aswaja

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

by Muhammad Rouf
November 2, 2020
0

Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau yang lebih dikenal dalam kalangan NU (Nahdlatul Ulama’) dengan singkatan “aswaja” atau “sunni” adalah salah...

Aidil Adha atau Idul Adha

Aidil Adha atau Idul Adha

by Nurul Fahmi
July 31, 2020
0

Kami sering membaca ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab yang tertulis dengan kata "aidul / aidil" dan "idul", baik...

Fenomena Artis Hijrah Jadi Pendakwah, Memotret Islam dan Budaya Populer

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

by Redaksi
July 20, 2020
0

Keragaman adat, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia hingga saat ini masih lestari dengan segenap kompleksitas permasalahannya. Satu sisi,...

Next Post
Kenikmatan Membaca Alquran saat Ramadan

Bahasa Arab Pesantren dan Nasibnya di Masa Depan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Mengembalikan Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Pasca Pilkada

December 10, 2020
Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

Mbah Imam, NU dan Segala Guyonannya

November 29, 2020
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In