Suluk.id, Nganjuk — Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk (Kopling) dengan didukung Badan Bahasa Kemendikdasmen Rl menggelar Workshop Menulis Buku, Minggu (5/10). Berlokasi di Gedung Mpu Sindok, kegiatan ini diikuti 60 peserta. Baik dari kalangn guru, siswa, dosen maupun pegiat literasi lainnya.
Agenda ini masuk rangkaian Festival Literasi Anjuk Ladang 2025. Hadir sebagai narasumber Mukani, penulis buku profesional bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Rl.
Kegiatan workshop dimulai dengan wisuda dari Sekolah Menulis Nganjuk angkatan lX. Sebanyak 13 dinyatakan sebagai wisudawan di tahun 2025 ini.
“Para wisudawan sudah melewati masa inkubasi pelatihan selama dua bulan penuh,” ujae Winarto, pendiri Kopling. “Mereka yang diwisuda ini sudah menerbitkan minimal satu buku sebagai syarat lulus,” imbuhnya.
Pihak Kopling, lanjutnya, berharap para wisudawan terus menerbitkan buku. “Wisuda ini sebagai awal untuk terus menulis,” pintanya.
Saat memaparkan materi, Mukani lebih memaparkan seluk beluk perbukuan di lndonesia. “Penulis sejati tidak sekedar mengeluh, tapi terus berkarya meski dukungan fasilitas minim dirasa,” ujarnya.
Penulis 35 judul buku ini memotivasi tidak malu dalam berkarya. “Menurut kita mungkin karya kita masih jelek, tapi bisa jadi menarik menurut orang lain,” ujarnya.
Dosen STIT-UW Jombang ini memberikan tips agar naskah bisa diterbitkan. “Mintalah kata pengantar dari profesor, atau minimal emdorsement,” pesannya.
Bagi penulis pemula, pria berkopyah ini mendorong menerbitkan ontologi. “Biar lebih enteng, baik yang isinya fiksi maupun non-fiksi,” ujar bapak dua putra ini.
Ditemui usai acara, ketua Kopling Heru Awurwabumi menjelaskan Festival Literasi Anjuk Ladang 2025 bisa digelar karena dukungan penuh Kemendikbud Rl. “Dalam hal ini Badan Bahasa,” ujarnya.
Pembukaan sudah dilakukan akhir September 2025 kemarin. “Dihadiri langsung oleh Kepala Balai Bahasa Jawa Timur,” imbuhnya.
Pasca workshop menulis buku, pihaknya akan menggelar lomba baca puisi jenjang SD/MI se-kabupaten. “Tempatnya di pendopo, insya Allah pekan depan,” ujarnya.
Dalam festival literasi ini, Kopling juga akan menggelar lomba cipta puisi bagi siswa jenjang SMP/MTS. “Untuk siswa jenjang SLTA, akan digelar lomba cipta cerpen, lokasinya di SMPN 2 Nganjuk,” imbuhnya.
Dia menyampaikan rasa bangganya terhadap eksistensi Kopling yang telah berdiri selama tujuh tahun ini.
“Kopling adalah masyarakat sempit yang selama ini eksis di Nganjuk. Kami tidak hanya menulis buku, tapi juga berkegiatan di hampir semua hal yang berbau tulisan,” jelasnya.
Para peserta antusias mengikuti kegiatan workshop. Salah satunya Sulasa Yuhanti, guru di MTsN 3 Nganjuk. Bersama dua muridnya, dia sudah menerbitkan buku di acara ini.
“Keduanya buku solo dua murid saya, yang buku atas nama saya sudah tahun kemarin,” ujarnya. “Semoga festival ini mampu menggerakkan tradisi literasi di Nganjuk,” pintanya. (syi)
Kontributor: Syifa, peserta pelatihan
Suluk.id merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan