Suluk.id, Jombang – Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Urwatul Wutsqo (STIT-UW) Bulurejo Diwek menggelar Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM). Ada 28 peserta mengikuti kegiatan ini, Selasa (20/5). Acara digelar oleh oleh Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM).
LKMM dijadikan agenda pertama setelah pelantikan pengurus BEM pekan lalu. “Meski penyusunan progam kerja masih pekan depan,” ujar Dia Ayu Rismawati, Presiden BEM STIT-UW.
Mahasiswi asal Bojonegoro ini mengakui LKMM dijadikan program peningkatan kompetensi pengurus BEM. “Terutama dalam mengemban tugas untuk merealisasikan program kerja nanti,” ujarnya.
Para peserta LKMM, lanjutnya, merata dari semua tingkatan. “Ada yang semester dua, empat maupun enam, kalau semester delapan sudah fokus menyelesaikan skripsi,” imbuhnya.
Ada beberapa materi yang diberikan dalam LKMM. Mulai dari keorganisasian, kebangsaan, kepemimpinan, manajemen, komunikasi dan kemahasiswaan.
Salah satu narasumber Aris Setiawan memaparkan pentingnya wawasan kebangsaan dalam benak mahasiswa. “Karena lndonesia adalah negara kepulauan dengan keberagaman,” ujarnya.
Dosen asal Blitar ini mendorong peserta untuk bela negara. “Makna bela negara bukan hanya angkat senjata, tapi juga bisa angkat pena, angkat suara dan tindakan nyata,” imbuhnya.
Dia berpesan agar kampus dijadikan sebagai laboratorium nilai-nilai kebangsaan. “Sehingga nantinya bisa menjunjung toleransi, inklusivitas dan semangat gotong royong,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Sholikin. Narasumber ini mendorong peserta mengimpelementasikan komunikasi yang efektif. “Baik di tahap perencaaan, pelaksanaan sampai evaluasi,” ujarnya.
Mahasiswa modern, lanjutnya, dituntut mampu mengidentifikasi informasi yang masuk. “Sehingga tidak mengalami kesalahan saat mengambil kebutuhan,” pungkasnya. (muk)
Dosen STAI Darussalam Krempyang Nganjuk