Tulungagung – Media sosial tak hanya menjadi tempat hiburan, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar. Hal ini dibuktikan oleh Amanda Suci, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, yang berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Presenter yang diadakan oleh Public Speaking UIN Sunan Ampel Surabaya.
Amanda mengaku bahwa ketertarikannya dalam dunia penyiaran berawal sejak SMA, saat mengikuti lomba news anchor. Namun, perjalanan mendalami dunia presenter semakin intens setelah ia mulai memanfaatkan media sosial, khususnya TikTok, sebagai sarana belajar dan latihan.
“Aku sering lihat video challenge baca prompter di TikTok, dari situ belajar teknik membaca naskah dengan intonasi yang baik. Media sosial juga membantuku melihat branding dan karya peserta lain di lomba-lomba sebelumnya,” ungkapnya.
Selain belajar secara mandiri melalui media sosial, Amanda juga aktif mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) KPI UIN SATU Tulungagung. Training skills ini memberikan wawasan lebih luas tentang dunia penyiaran, jurnalistik, dan public speaking.
Keberhasilannya meraih Juara 2 di ajang prestisius ini pun menjadi bukti bahwa pemanfaatan media sosial secara positif dapat meningkatkan keterampilan dan peluang dalam berkompetisi.
“Persiapan lomba kemarin cukup mepet, jadi sempat merasa kurang maksimal. Tapi ternyata di balik kehopeless-an ini masih ada rezekiku,” tambahnya.
Amanda berharap agar generasi muda bisa lebih banyak memanfaatkan media sosial untuk belajar dan mengasah keterampilan. “Jangan pernah takut untuk mencoba. Semoga semakin banyak yang termotivasi untuk belajar dan berkompetisi,” pesannya.
Prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya bahwa media sosial bukan sekadar tempat hiburan, tetapi juga ruang belajar yang dapat membuka banyak peluang, termasuk meraih prestasi di tingkat nasional.

Islamic digital activist. Mugi Barokah Manfaat