Suluk.ID
Wednesday, September 17, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Menggelar Sajadah atau Diterjang Orang Lewat

by Nurul Fahmi
May 18, 2020
in Ngilmu
Menggelar Sajadah atau Diterjang Orang Lewat
Share on Facebook

Di masjid kampung saya, kalau waktu salat Jum’at, jamaahnya sangat banyak, bisa mencapai ribuan orang. Karena masjid kampung saya adalah Masjid Besar yang dianggap paling besar se-Kecamatan, walaupun barangkali ada masjid yang lebih besar lagi di kampung lain. Jadi tidak mengherankan juga kalau jemaahnya membludak, apalagi banyak musafir yang juga ikut salat di sana, karena lokasinya yang strategis tepat di sisi utara jalan raya Daendles atau jalur pantura Tuban.

Karena jemaahnya sangat banyak, maka seperti kebanyakan di masjid lainnya, orang yang hendak salat jum’at dalam mencari tempat salat juga bervariasi, ada yang duduk di pinggir dekat tembok, ada yang di pojok, ada yang di dekat tiang, dan ada yang di tengah-tengah. Alhasil, banyak tempat yang masih kosong yang ada di tengah-tengah dan sela-sela para jemaah. Padahal masih ada banyak jemaah yang baru datang dan ia juga mencari tempat kosong untuk ditempatinya.

Dalam keadaan demikian, tidak menutup kemungkinan, ketika seorang jemaah mau menuju tempat yang kosong itu, ia akan melewati banyak jemaah yang lain. Dan di antara mereka yang dilewati juga ada yang masih melaksanakan salat sunah Tahiyatul Masjid. Jemaah yang baru datang dan menuju tempat yang kosong itu -entah tahu atau tidak- terkadang lewat di depan orang yang sedang lewat.

Terkadang, kelihatannya mereka tidak menyangka kalau orang yang dilewati itu sedang salat, karena pas duduk tasyahud akhir. Tapi terkadang juga mereka tahu kalau yang dilewati itu sedang salat, karena jelas masih berdiri. Barangkali yang terakhir ini tidak tahu resiko daripada orang yang lewat atau menerjang orang yang sedang salat. Gawat kalau begitu. Kita perlu waspada, jangan sampai kita melewati atau menerjang orang sedang salat. Kalau kita tahu, kita juga harus memberitahu atau menyarankan orang lain agar jangan menerjang orang yang sedang salat tersebut. Saya teringat sabda Rasulillah:
لَوْ يَعْلَمُ المَارُّ بَيْنَ يَدَيِ المُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ ، لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ أَبُو النَّضْرِ : لاَ أَدْرِي ، أَقَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ، أَوْ شَهْرًا ، أَوْ سَنَةً
“Jika orang yang lewat di depan orang yang salat itu tahu resiko/dosa yang menimpanya, maka berhentinya selama 40 (hari/bulan/tahun) lebih baik daripada lewat di depan orang yang salat”. Abu Nadlr berkata: “aku tidak tahu apakah Nabi berkata 40 hari / bulan / tahun”.(HR. Bukhari).

Maka alangkah baiknya ketika kita sedang salat memberi “pagar” dengan sajadah atau lainnya. Untuk meyakinkan kalau kita dalam kondisi salat dan membatasi “wilayah” kita. Sabda Nabi:
ليستتر أحدكم في صلاته ولو بسهم
“Sebaiknya salah satu kalian menjadikan satir/penghalang dalam salatnya walaupun dengan busur panah”. (HR. Hakim).

Sebenarnya hampir semua masjid-masjid sudah ada garis pembatas depan yang membatasi wilayah orang yang salat, akan tetapi sepertinya masih banyak yang tidak mengindahkan ketika ada orang sedang salat. Maka, sajadah berguna sebagai taukid, penekanan wilayah. Nanti kalau sudah selesai salat, kita bisa melipat sajadah, agar di depan kita bisa dilewati orang yang hendak keluar-masuk barisan salat.

Intinya, kita mau menggelar sajadah sebagai pembatas atau akan diterjang oleh orang yang lewat karena kita tidak memberi batas. Yang terpenting yaitu mengusahakan jangan sampai kita yang mendapat resiko dosa. Allahu a’lam.

Nurul Fahmi

Penulis: Terompah Kiai, Pendidik dan Anggota LTN PC. NU Kab. Tuban

Tags: RamadanSholat
Previous Post

Jangan Belikan Handphone Anak Sekarang, Ingat Pesan Syaikh Wahbah Az-Zuhaili

Next Post

Setahun Suluk.id dan Cita-Cita Dakwah Digital

Related Posts

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

Lebih Dulu Menikah atau ke Mekah? 

by Muchamad Rudi C
September 10, 2025
0

Aja-aja ada memang pertanyaannya. Memang terlihat sepele, tapi menjadi bahan diskusi menarik bahkan sampai serius. Pertanyaan itu muncul ketika saya...

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

Mengawal Informasi Demonstrasi di Platform

by Muchamad Rudi C
September 3, 2025
0

Kepedulian masyarakat kepada negara hingga sampai golongan akar rumput. Terbukti dengan salah satunya obrolan tentang wacana demonstrasi bulan Agustus 2025...

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

Memahami Tren Wacana Untuk Penyampaian Pesan Dakwah Islam

by Abdur Rohman Assidiis
August 19, 2025
0

Suluk.id, Akhir-akhir ini, dunia jagat maya sedang digencarkan oleh wacana perbincangan filsafat. Hal ini dipicu oleh salah satu sosok yang...

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

Memaknai Tiga Ekspresi Kemerdekaan

by Nur Aziz Muslim
August 9, 2025
0

Kemerdekaan bukan sekadar hanya bebas dari penjajahan secara fisik, akan tetapi harus dimaknai sebagai suatu keadaan yang disitu bebas dari...

Next Post
Setahun Suluk.id dan Cita-Cita Dakwah Digital

Setahun Suluk.id dan Cita-Cita Dakwah Digital

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Lima Keutamaan Bagi Orang Yang Senang Mendengarkan Kisah Maulid Nabi

Lima Keutamaan Bagi Orang Yang Senang Mendengarkan Kisah Maulid Nabi

September 16, 2025
Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

Asah Literasi Kader Muda, LTN NU Rejoso Gelar Pelatihan Menulis Berita

September 15, 2025
Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Peringatan Maulid Nabi di PP Al Bidayah Tulungagung, Prof. Abad Badruzzaman: Empat Alasan Bershalawat Kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW

September 13, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025