Suluk.id, Tulungagung – Takmir Masjid Nuja Kelurahan Jepun memulai kembali rutinan Majlis Sholawatan dan Maulid pada Jum’at 16 Mei 2025 malam setelah libur Ramadhan hingga lebaran. Sekitar sepuluh orang pemuda berkumpul duduk melingkar untuk memulai acara pada sekitar pukul 19.30 yang dibuka dengan tawasul oleh Ustadz M. Ni’am F. A selaku tuan rumah dan pengisi mauidhah hasanah.
Berbagai sholawat dan pembacaan maulid diba’ dilantunkan sembari beberapa orang lainnya menyimak dengan seksama. Tepat sebelum rangkaian maulid bait Mahalul Qiyam, Ustadz Ni’am memberikan mauidhah hasanah berupa pesan-pesan mengenai kisah-kisah keistiqomahan Nabi Muhammad dan bagaimana menjadi pemuda.
Ustadz Ni’am yang juga seorang pengajar di Pondok Lubabul Fatah Tulungagung, memberikan apresiasi atas terselenggaranya majlis sholawatan Masjid Nuja dengan mengundang beberapa pemuda untuk meramaikan. Menurutnya, dengan mengutip sebuah kitab, menghadiri sebuah undangan merupakan salah satu amal bernilai ibadah yang utama. Karena menjadi bagian dari memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
“Afdhalul ‘amal idkhalul surur ‘ala mu’min. Seutama-utamanya amal yakni memasukkan kebahagiaan dalam diri seorang mukmin. Dan menghadiri undangan merupakan salah satu bentuknya”jelasnya.
Kemudian, Ustadz Ni’am, alumni Pondok Al Falah Ploso Kediri tersebut menceritakan kisah tentang bahwa keistiqomahan Nabi Muhammad SAW dalam melakukan kebaikan. Seperti pada kisah seorang pengemis buta yang sangat membenci Nabi. Akan tetapi Nabi justru setiap hari mendatanginya untuk menyuapi makan dengan tangan Nabi sendiri. Kesabaran Nabi diperlihatkan ketika harus mendengar hal-hal negatif dari orang yang disuapinya kepada Nabi. Singkat cerita, setelah Nabi wafat, orang buta yang disuapi Nabi sekaligus sangat membeci mengetahui bahwa yang menyuapinya hampir setiap hari adalah Nabi Muhammad SAW.
“Semenjak itulah orang tersebut luluh hatinya dan menyatakan menjadi seorang mualaf. ” kisah Ustadz Ni’am.
Tidak hanya itu, Ustadz Ni’am memberikan dorongan kepada para pemuda-pemudi yang hadir maupun belum hadir dalam majlis. Mengutip dari kitab Imriti bahwa seorang pemuda harus yakin dan bersungguh-sungguh dengan apa yang dilakukannya untuk mengambil manfaatnya.
“Panjenengan yakin sholawat insyaallah barokah manfaat untuk masa depan. Semoga majlis sholawat ini memberikan barokah dan manfaat kepada kita semua. InsyaAllah dengan keistiqomahan juga memberikan ilmu dan rezeki yang senantiasa dicukupi”terangnya.
Agenda acara dilanjutkan dengan menyelesaikan pembacaan maulid diba’, ditutup dengan do’a dan ramah tamah.
Ustadz Suwarni, selaku plt. Ketua takmir Masjid Nuja menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi meramaikan masjid Nuja dan semoga istiqomah dan semakin bermanfaat masjidnya. Selain itu, ia juga mengajak warga masyarakat untuk membantu memakmurkan masjid atau mushola dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi umat.
“Alhamdulillah semkin meriah masjidnya. Tadi juga ada pelatihan menulis dari teman-teman mahasiswa, malam harinya sholawatan dan pengajian. Bisa membantu memeriahkan masjid atau mushola sekitar, khususnya wilayah Jepun dan sekitarnya” ungkapnya. (mrc).

Islamic digital activist. Mugi Barokah Manfaat