Suluk.ID
Sunday, June 1, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Keutamaan Sedekah dalam Kitab Tanqihul Qoul

by Muchamad Rudi C
April 25, 2025
in Ngilmu
Keutamaan Sedekah dalam Kitab Tanqihul Qoul
Share on Facebook

suluk.id- bersedekah telah menjadi ibadah yang sering kali dilakukan oleh umas Islam. Baik mereka yang dalam keadaan berada maupun tidak sedekah bisa dilakukan. Banyak keutamaan sedekah. Dalam Kitab Tanqih al-Qoul al-Hasis fi Syarh Lubab al-Hadis, karya Syekh Muhammad bin Umar al-Nawawi Al-Bantani atau populer dengan nama Syekh Nawawi Al Bantani, menyebutkan beberapa fadhilah  atau keutamaan dari bershodaqah.

SHODAQOH MENCEGAH KEMATIAN BURUK

Setiap makhluk yang beryawa pasti akan mengalami mati. Begitupun manusia. Sebagai umat islam yang meyakini bahwa masih ada kehidupan abadi setelah kematian yakni akhirat, maka setiap kehidupan yang kita jalani di dunia sekarang harus sesuai dengan jalan yang ditempuh oleh ulama sholihin hingga Rasulullah SAW. Hal tersebut menjadi penting karena apapun yang kita lakukan di dunia ini menjadi bekal di kehidupan akhirat. Salah satu gerbang menuju kehidupan akhirat adalah kematian. Sebagai muslim pasti menginginkan akhir hidup dengan cara yang baik atau khusnul khotimah.

Shodaqoh menjadi salah satu cara agar terhindar dari kematian buruk. Dalam kitab Tanqih al – Qoul disebutkan bahwa kematian buruk yakni kematian yang tidak terpuji. Seperti halnya mati dalam keadaan terbakar atau tenggelam. Walaupun dalam pandangan hadis lain, salah satu tanda khusnul khotimah adalah mati dalam keadaan tenggelam. Akan tetapi dalam kitab ini tenggalam dan terbakar mungkin dapat diartikan mati dalam keadaan tersiksa terlebih dahulu. Karena, mati dalam keadaan lebh baik adalah ketika malaikat maut menghampiri. Kemudian izin mengambil nyawa kita dengan disuguhkan pemandangan nikmat-nikmat disurga tanpa adanya siksaan.

SHODAQOH SEMBUNYI-SEMBUNYI MENCEGAH DARI MURKA ALLAH SWT DAN SHODAQAH TERANG-TERANGAN MENJADI PERISAI DARI API NERAKA

Cara bershodaqah dalam islam di kategorikan menjadi dua cara, secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Maksudnya, shodaqah yang dilakukan menampakan atau tidak di hadapan orang lain. Keutamaan shodaqah secara sembunyi-sembunyi dapat mencegah dari murka Allah SWT. Murka Allah SWT sendiri sangat menakutkan, dengan kehendak-Nya gunung yang begitu besar dengan mudah dikeluarkannya magma mendidih dan awan panas yang mematikan, dengan kehendak-Nya gelombang laut besar dapat menghantam dan meluluhlantakkan bangunan-bangunan, dan lain sebagainya, sungguh Maha Dahsyat Murka-Nya.

Keutamaan shodaqah secara terang-terangan dapat menjadi tameng atau perisai yang kuat dari panasnya api neraka. Tidak hanya siksaan yang ada di dunia, tetapi juga dengan mudah Allah menjadikan api neraka akhirat lebih panas dari magma yang paling panas pun di dunia ini. Sungguh sangat pedih adzab-Ku, Allah SWT berfirman dalam Kalam-Nya Al – Qur’an.

Jadi, bershodaqah dengan cara sembunyi-sembunyi atau terang-terngan dengan niat ikhlas, kita akan mendapat ridha Allah dan keselamatan dari murka Allah SWT di dunia hingga akhirat kelak.

SHODAQAH MENCEGAH DARI 70 PINTU KEBURUKAN

Shodaqah dapat mencegah dari 70 pintu keburukan. Pengarang kitab Tanqih al-Qoul menjelaskan beberapa keburukan tersebut dengan penyakit kusta. Penyakit kusta yang sangat membahayakan. Seperti yang pernah terjadi pada umat terdahulu yang tidak mau menyembah sang Kholiq (Allah SWT). Pintu – pintu keburukan ini juga dapat dilihat sebagai seluruh kejadian-kejadian, hal-hal buruk yang dapat menimpa manusia. Mulai dari kejadian disebabkan oleh sesama manusia hingga takdir yang sudah ditetapkan. Karena shodaqah juga dapat merubah dan mencegah takdir buruk.

SHODAQAH MENCEGAH API NERAKA

Sesungguhnya tempat yang paling buruk di akhirat adalah neraka. Manusia akan dihidupkan kembali dan akan merasakan pedihnya siksa neraka. Hingga Nabi bersabda “Takutlah kalian semua kepada (siksa) neraka”. Maka dari itu hal yang dapat mencegah antara manusia dan siksa neraka adalah dengan bershadaqah dan amal kebaikan.

Bershodaqah tidak harus mewah dan banyak, Rasulullah melanjutkan sabdanya “bersedekahlah walau dengan satu biji kurma, jika tidak bisa, dapat pula dengan menggunakan perkataan – perkataan yang baik”. Artinya sedekah merupakan hal mudah dilakukan. Berbuat baik, lemah lembut dari perbuatan dan perkataan dapat menjadi sebab keselamatan dari siksa neraka. Nabi dawuh “jangan malu untuk memberi sedikit, karena sesungguhnya perkara yang sedikit (shodaqah), (bukanlah hal) yang lebih sedikit darinya”.

Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa janganlah seseorang membentak orang yang meminta-minta, karena pada hari kiamat nanti, malaikat akan membentak-bentaknya pula. Dari situ penting digaris bawahi bahwa shodaqah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan untuk dilakukan dengan cara yang sangat mudah. Akan tetapi jika tidak bisa menunaikan, tolaklah dengan cara yang baik, karena bisa jadi menolak dengan cara yang baik dapat menjadi sebuah shodaqah.

SHODAQAH MENAMBAH HARTA

Kita mengeluarkan harta untuk shodaqah tidak sama sekali akan menguranginya. Justru bisa menjadi barokah atau tambahnya kebaikan. Baik itu harta maupun kebaikan-kebaikan lain yang dapat mencegah dari hal merusak di dunia hingga akhirat.

Nabi bersabda, shodaqah merupakan sesuatu yang agung. Rasulullah mengulanginya dalam tiga kali kesempatan. Hal tersebut menandakan sedekah dapat dilakukan dengan cara yang mudah akan tetapi manfaat untuk diri sendiri dan orang lain akan terasa sangat besar.

SHODAQAH MENOLAK MUSIBAH DAN MEMANJANGKAN UMUR

Memanjangkan umur dalam kitab ini dimaksudkan semakin barokah (menambah kebaikan) pada hal ketaatan kepada Allah SWT. Dengan begitu umur yang diberikan Allah SWT akan memberikan manfaat untuk menunaikan ibadah atau kebermanfaatan untuk orang lain. Kitab ini mencontohkan bentuk shodaqah bermacam-macam, seperti berbuat baik, berbakti kepada orang tua, silaturahim, dan lain sebagainya. Perbuatan – perbuatan tersebut dapat mengubah kesialan menjadi keberuntungan.

Dengan begitu, shadaqah merupakan ibadah yang mempunyai banyak keutamaan dan sangat mudah dilakukan. Tidak harus menjadi kaya terlebih dahulu untuk melakukan shodaqah. Kita dapat memulai membiasakan diri untuk selalu memberi. Bisa berupa material atau tidak harus secara material, tetapi juga dapat melalui perbuatan baik. Kita tidak tahu apa yang menjadikan Allah SWT ridho kepada hambaNya. Semoga shodaqah-shodaqah kecil yang kita lakukan dapat menjadikan Allah SWT ridho dalam setiap kehidupan kita di dunia hingga akhirat kelak. Wallahu A’lam bisshowab. (MUCHAMAD RUDI CAHYONO)

 

Muchamad Rudi C

Islamic digital activist. Mugi Barokah Manfaat

Tags: kitabNabisedekah
Previous Post

Kasus ACT dan Boom Filantropi

Next Post

Menciptakan Media Pembelajaran canggih berbasis Holobox Augmented Reality, Septi berhasil Meraih Gelar Doktor dari UPI Bandung

Related Posts

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

by Ahmad Misbakhul Amin
May 28, 2025
0

Dalam rangka meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an sekaligus menyiapkan generasi pengajar yang kompeten di bidang tahsin dan tajwid, Komunitas Hanifa Darul...

Feminisme Dalam Bingkai Syariat: Mencari Titik Temu di Tengah Ketegangan

Feminisme Dalam Bingkai Syariat: Mencari Titik Temu di Tengah Ketegangan

by Ahmad Nur Fadhil
May 27, 2025
0

Suluk.id - Narasi feminisme dan agama sering kali bersinggungan di titik yang penuh ketegangan, terutama menyangkut isu-isu terkait hak perempuan...

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

by Redaksi
May 12, 2025
0

Tadabur alam merupakan bentuk perenungan mendalam terhadap ciptaan Allah SWT yang mengajak manusia untuk menyadari kebesaran dan keagungan-Nya. Dalam tradisi...

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

by suluk
May 4, 2025
0

Pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu atau mengisi kepala anak dengan pengetahuan. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia....

Next Post
Menciptakan Media Pembelajaran canggih berbasis Holobox Augmented Reality, Septi berhasil Meraih Gelar Doktor dari UPI Bandung

Menciptakan Media Pembelajaran canggih berbasis Holobox Augmented Reality, Septi berhasil Meraih Gelar Doktor dari UPI Bandung

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Dibuka Pendaftaran Graduate Forum: Hadirkan Ilmuan Dalam dan Luar Negeri

Dibuka Pendaftaran Graduate Forum: Hadirkan Ilmuan Dalam dan Luar Negeri

May 29, 2025
Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

Kelas Akselerasi Mu’allimul Qur’an Metode Hanifa: Upaya Menstandarkan Bacaan Al-Qur’an Secara Komprehensif

May 28, 2025
Prabowo Subianto Dan Gagasan Kepemimpinan Islam : Dari Salahudin Al Ayubi Hingga Muhammad Al Fatih

Prabowo Subianto Dan Gagasan Kepemimpinan Islam : Dari Salahudin Al Ayubi Hingga Muhammad Al Fatih

May 26, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025