Tulungagung, 26 Mei 2025 – Sebuah pengakuan tersirat namun kuat kembali hadir di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pada kegiatan Asesmen Lapangan Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) dua asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) memberikan sinyal positif terhadap perkembangan kampus ini yang dinilai memiliki semangat bertumbuh dan konsistensi dalam membangun mutu kelembagaan.
Prof. Dr. Setia Gumilar, M.Si, salah satu asesor dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengungkapkan bahwa ini adalah kali ketiga dirinya ditugaskan menilai program studi di UIN SATU. Ia menyebutkan, pengalaman-pengalaman sebelumnya memberi kesan bahwa kampus ini senantiasa menunjukkan kemajuan yang berkesinambungan. “Saya sudah dua kali ke sini sebelumnya, dan hari ini adalah kali ketiga saya menilai. Saya menyaksikan langsung bagaimana kampus ini berkembang baik dari sisi akademik maupun kelembagaan,” tuturnya secara daring.
Sementara itu, rekan sejawatnya, Prof. Dr. Dudung Abdurrahman, M.Hum dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga turut menilai kesiapan SPI dengan pendekatan objektif dan apresiatif. Keduanya hadir secara daring melalui Zoom, sementara kegiatan luring diadakan di Gedung Prajna Paramita lantai 2 dan diikuti oleh seluruh unsur pimpinan kampus.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Abd. Aziz, M.Pd.I, membuka kegiatan dengan semangat optimis. Ia menekankan bahwa asesmen bukanlah momen menegangkan, melainkan bagian dari refleksi institusional dan momentum memperkuat kualitas. “Kita ingin Prodi SPI ini tidak sekadar survive tapi unggul. Dan ini bukan semata urusan administratif melainkan cita-cita akademik kita bersama,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri lengkap oleh jajaran pimpinan kampus, mulai dari Rektor, Wakil Rektor, Biro AUPK, Dekanat, para Ketua Lembaga, Kepala Pusat Studi, hingga Koordinator dan Sekretaris Prodi. Keterlibatan kolektif ini menandai betapa seriusnya kampus ini dalam menjaga standar mutu dan memosisikan diri sebagai perguruan tinggi Islam yang progresif.
Model asesmen kali ini menggabungkan format hybrid yang efisien yakni dengan diskusi dan presentasi dilakukan secara langsung oleh civitas akademika Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, sementara para asesor menilai dari lokasi masing-masing melalui platform digital.
Rekam jejak penilaian yang terus menerus dari BAN-PT menjadi bukti bahwa UIN SATU semakin diperhitungkan dalam peta pendidikan tinggi keislaman nasional. Ke depan Prodi SPI diharapkan mampu menjadi salah satu pionir kajian sejarah Islam yang adaptif terhadap tantangan zaman sekaligus kokoh dalam landasan keilmuannya.“Semoga hasilnya nanti bukan hanya unggul di atas kertas, tapi betul-betul menjadi titik tolak kemanfaatan untuk mahasiswa dan masyarakat luas,” ujar salah satu dosen muda SPI dengan penuh harap.
Penulis: Ahmad Misbakhul Amin