Suluk.ID
Sunday, December 7, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Pepanggen

Makam Guru Menjadi Penanda Identitas Asal Keilmuan

Rizal Mumazziq by Rizal Mumazziq
June 9, 2019
in Pepanggen
Share on Facebook

Agar tidak “kepaten obor”, orang Jawa menyarankan agar menzarahi pusara leluhur: orangtua, kakek, buyut, dan seterusnya. Agar tahu asal dan jatidiri. Bulan perziarahan biasanya digelar pada Sya’ban, atau dalam kalender Jawa disebut Ruwah. Konon, Ruwah berasal dari istilah Arwah, jamaknya Ruh.

Di bulan Ruwah, menjelang Ramadan (Sasi Poso), digelar tradisi Nyadran alias Sadran atau ziarah ke makam leluhur, mendoakan arwah mereka sekaligus membersihkan pusaranya. Soal pusara alias makam, orang Jawa memang nggak bisa dipisahkan dari perkara ini.

Soal makam leluhur, orang Jawa memang sensitif. Di antara sebab musabab Perang Jawa adalah saat kompeni membangun jalan yang bakal melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro. Provokasi terselubung dari kompeni.

Jelas ini penghinaan. Demikian pula para korban pembangunan Waduk Kedungombo di tahun 1980-an. Mereka enggan direlokasi karena, di antara alasannya, nggak mau berpisah dengan makam para leluhurnya.

Ke manapun dan di manapun hidup, manakala pulang ke kampung kelahiran, seorang Jawa bisa langsung menziarahi pusara orangtua dan leluhurnya. Semacam terjadi prinsip bumerang: semakin keras dan jauh dilempar, semakin cepat berbalik. Bahkan, di antara yang dicurhatkan para eksil yang berdiaspora di Eropa pasca 1965, adalah kerinduan mereka terhadap keluarga serta makam leluhurnya.

Di kalangan santri, saya kira sama. Makam guru menjadi penanda identitas asal keilmuan dan awal pembentukan karakter. Jadi, jika ada santri lalu hilang identitas kesantriannya, biasanya salah satu faktornya tidak pernah menziarahi pusara guru-gurunya. Ibarat pasir, dia menjauh dari magnet lalu kehilangan daya tarik. Semakin menjauh, semakin melayang kena hempasan angin.

Jadi, kalau tetap ingin berada di poros yang telah digariskan oleh para guru kita, jangan pernah lupa memfatehahi beliau-beliau, dan pilih waktu terbaik menziarahi pusara beliau. Mendekat dengan magnet kita. Mendekat dengan cahaya, biar tidak kepaten obor.
——
Pusara Kiai Ma’ruf Mursyidi, Pengasuh PP. Darun Najaa, Jalen, Mlarak, Ponorogo;
Makam KH. Masroeri Abdurrahman, Pengasuh PP. Darul Falah, Ngrukem, Mlarak, Ponorogo;
Makam keluarga pengasuh PP. Darul Hikam, Joresan Mlarak Ponorogo.

Rizal Mumazziq

Dosen

Tags: KeilmuanMakamZiarah
Previous Post

Puasa dan Komunikasi Transendental

Next Post

Ulil Abshar, Pendekar Barat Bergeser ke Timur

Related Posts

Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

Menjawab Tantangan Zaman Melalui Syair KH. Bukhori Masruri

November 30, 2025
Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

Sholawat Ngelik: Akulturasi Agama dan Budaya di Mlangi yang Lestari Hingga Kini

September 30, 2025
Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

Filosofi Nyadran dan Akulturasi di Desa Mlorah

April 24, 2025
Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

Jejak Laskar Pangeran Diponegoro di Desa Mlorah Rejoso Nganjuk, Mbah Canthing dan Perang Jawa

April 21, 2025
Next Post
Ulil Abshar, Pendekar Barat Bergeser ke Timur

Ulil Abshar, Pendekar Barat Bergeser ke Timur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

Anak Buruh Tani, Fokus Gerakkan Literasi

December 6, 2025
Muktamar & Milad Perdana Komunitas El Himmah: Konsolidasi, Regenerasi, dan Harapan Baru

Muktamar & Milad Perdana Komunitas El Himmah: Konsolidasi, Regenerasi, dan Harapan Baru

December 5, 2025
Penerapan Psikologi Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Strategi

Penerapan Psikologi Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Strategi

December 4, 2025
Load More

MORE ON TWITTER

ADVERTISEMENT

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kerjasama
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025