TUBAN – Pesantren memiliki tugas penting dalam kehidupan masyarakat. Fatwa para ulama pun kian ditunggu untuk menyelesaikan beberapa persoalan.
Peringatan Haul ke 36 tahun KH. Muslich dan Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tanggir pun mengambil momentum untuk mengelar Bahtsul Masa’il Kubro yang digelar mulai tanggal 11-12 Januari 2020.
Pada kesempatan kali ini Bahtsul Masa’il Kubro mengangkat tema “Peran santri dalam transformasi ilmu syar’i”.
Ketua Pelaksana Bahtsul Masa’ail Kubro Mahmud Zubed mengatakan Bahtsul Masa’il Kubro menyikapi berbagai problem sosial keagamaan masyarakat.
Menurutnya, permasalahan tersebut diserap dari problem problem publik yang beredar di masyarakat. Mulai dari problem hukum sertifikasi pernikahan, Dakwah Santri, Sanad, Pelelangan Aset Fris trevel, Jualan Online, Eksploitasi Dunia lain.
“Dalam Bahsul Masa’il Kubro di hadiri kurang lebih 30 Pondok Pesentren Se-Jawa Timur dan Jawa Tenggah, di mana rata rata delegasi yang dikirim adalah para ustadz yang sudah lihai dalam membaca kitab kuning,” katanya.
Dia menjelaskan bathsul masa’il kubro sengaja mengakat tema peran santri dalam transformasi ilmu syar’i tujuannya untuk mempersiapkan diri santri selama di pesantren untuk siap terjun di masyarakat yang majemuk.
“Dengan mendalami ilmu agama sedalam-dalamnya dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan dakwah agar bisa diterima masyarakat perdesaan maupun perkotaan misalnya. Itu tidak ada jalan kecuali dengan memiliki ilmu agama yang luas wawasannya,” terangnya.
Dia melanjutkan memperbanyak hubungan dengan berbagai pihak itu juga sebuah persiapan menghadapi kehidupan yang sangat kompleks. Intinya bagaimana agar santri menjadi orang-orang yang bermanfaat, bisa memberi solusi, memecahkan masalah atas problem-problem kehidupan di masyarakat yang semakin lama semakin rumit, bukan justru sebaliknya, menjadi sumber masalah kehidupan itu sendiri.
“Maka, santri harus rajin belajar, rajin ibadah, rajin bekerja, harus senantiasa mencerdaskan dirinya dengan sansntiasa tidak berhenti belajar untuk mendapatkan kebahagian di dunia maupun di akhirat. inilah tujuan dari Bahsul Masa’il,” kata Zubed.
Dia pun mengundang masyarakat Tuban dan sekitarnya dan para Alumni Pondok Pesentren Raudlatut Thalibin Tanggir bahwa Haul ke 36 KH. Mushlich dan Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tanggir Singgahan Tuban akan di laksanakan tepat pada Rabu malam Kamis atau pada bulan Jumadil Ula 1441 H.
Dalam Haul KH. Mushlich dan Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tanggir banyak sekali rentetan acara yang sudah di lalui dan akan dijalankan mulai dari Festifal-festifal, Parade budaya, Bahtsul masa’il kubro, Khotmil Qur’an bin nadhor dan bil hifdzi, Reuni kelas, Tahlil umum dan pengajian umum yang akan di hadiri oleh Habib Luthfi bin Yahya.
Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Tanggir sekarang adalah putra dari KH. Mushlich yaitu KH. Manshur Muslich. (*)
Pendidik, Pejuang Keluarga