Secara bahasa, riba adalah tambahan (الزيادة). Secara syara’, riba adalah pertukaran barang yang tidak diketahui persamaannya dalam ukuran syara’ atau jelas ada kelebihan pada saat transaksi atau terjadi saat mengakhirkan dua barang atau salah satunya (مقابلة عوض بأخر مجهول التماثل في معيار الشرع أو معلوم التفاضل حالة العقد أو واقعة مع تأخير في العوضين أو احدهما).
Jika terjadi tanpa ada transaksi, maka tidak termasuk riba, meskipun hukumnya haram. Namun haramnya di bawah keharaman riba. Ukuran syara’ yang dimaksud adalah takaran dalam barang yang ditakar, timbangan dalam barang yang bisa ditimbang, hitungan dalam barang yang bisa dihitung, dan ukuran dziro’ dalam barang yang bisa diukur dziro’.
Definisi singkat riba:
Ada tambahan dalam emas, perak, dan makanan (الزيادة في الذهب والفضة وسائر المطعومات).
Hukum Riba
Riba hukumnya haram dan termasuk dosa besar dengan dasar Alqur’an, sunnah, dan ijma’ umat.
القران :
واحل الله البيع وحرم الربا
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
السنة :
لعن الله اكل الربا موكله وشاهده وكاتبه
Allah melaknat orang yang memakan riba, kliennya, saksinya, dan juru tulisnya.
لا تبيعوا الذهب بالذهب ولا الورق بالورق ولا البر بالبر ولا الشعير بالشعير ولا التمر بالتمر ولا الملح بالملح الا سواء بسواء عينا بعين يدا بيد ولكن بيعوا الذهب بالورق والورق بالذهب والبر بالشعير والشعير بالبر والتمر بالملح والملح بالتمر كيف شئتم فمن زاد أو استزاد فقد اربي (رواه الشافعي)
Jangan kamu jual emas dengan emas, perak dengan perak, gandum bur dengan gandum bur, gandum Syair dengan gandum Syair, kurma dengan kurma, garam dengan Haram, kecuali nilainya sama, barang dengan barang, dan langsung diterima. Tetapi juallah emas dengan perak, perak dengan emas, gandum bur dengan gandum Syair, gandum Syair dengan gandum bur, kurma dengan garam, Dan garam dengan kurma sesuai kehendak kamu. Barang siapa yang menambah atau mencari tambahan, maka dia telah melakukan riba (HR. Imam Syafii).
Dalam hadis ini jelas bahwa syarat menukar emas dengan emas, perak dengan perak dan makanan adalah bobotnya sama (التماثل), kontak (الحلول), dan diterima di majlis akad (التقابض في المجلس).
Gradualisasi Hukum Riba
Allah melarang riba dalam empat tahapan. Syaikh Ali As-Shabuni dalam Rawaiul Bayan menjelaskan ini.
Pertama, memberikan isyarah bahwa Allah murka terhadap praktek riba dan riba tidak ada pahala sama sekali di sisi Allah.
Ayat yang turun adalah:
وما أتيتم من ربا ليربو في أموال الناس فلا يربو عند الله وما أتيتم من زكاة تريدون وجه الله فأولئك هم المضعفون
Ayat ini turun di Mekah.
Kedua, mengharamkan dengan halus. Hal ini dilakukan dengan menceritakan perilaku Yahudi yang memakan harta riba sehingga laknat Dan murka Allah jatuh pada mereka.
Ayat yang turun adalah:
فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا وأخذهم الربا وقد نهوا عنه
Ayat ini turun di Madinah.
Ketiga, mengharamkan dengan tegas. Namun keharamannya masih sebagian, belum total. Riba yang diharamkan yang keterlaluan, yang berlipat-lipat.
Ayat yang turun adalah:
يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة
Ayat ini turun di Madinah.
Keempat, Allah mengharamkan dengan keseluruhan. Tidak Ada satu jenis riba pun yang diperbolehkan.
Ayat yang turun adalah:
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وذروا ما بقي من الربا أن كنتم مؤمنين – فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من الله ورسوله وان تبتم فلكم رؤوس أموالكم لا تظلمون ولا تظلمون
Menurut Wahbah Zuhaili, riba diharamkan pada tahun 8/9 hijrah.
Macam Riba
Riba dibagi tiga:
Pertama, riba fadli, yaitu jual beli dengan adanya tambahan pada Salah satu barang. Kedua, riba yad, yaitu jual beli dengan mengakhirkan menyerahkan barang kepada kedua orang yang bertransaksi atau Salah satunya. Ketiga, riba nasiah, yaitu jual beli dengan waktu yang ditentukan.
Riba Ada dalam emas, perak, Dan makanan yang dijadikan makanan pokok (seperti jagung), nyamian (seperti kurma), dan berobat (seperti garam, Susu).
Maka, tidak boleh menukar emas dengan emas dan perak dengan perak kecuali:
1. Bobotnya sama (مثماثلا)
2. Kontan (حالا)
Boleh menukar emas dengan perak yang tidak sama bobotnya, tapi harus kontan dan diserahkan sebelum berpisah dari majlis transaksi.
Tidak boleh menukar makanan dengan makanan sejenisnya kecuali:
1. Kadarnya sama (متماثلا)
2. Kontan (نقدا)
Namun boleh menukar makanan dengan sejenisnya seperti jagung dan beras dengan syarat:
1. Ada kelebihan (متفاضلا)
2. Kontan (نقدا)
3. Diserahkan langsung sebelum berpisah (مقبوضا قبل التفرق)
Tidak boleh menjual daging dengan hewan baik sejenis seperti menukar daging kambing dengan kambing atau dari selain jenisnya yang boleh dimakan seperti menukar daging sapi dengan kambing atau Tidak boleh dimakan, seperti menukar daging kambing dengan himar (keledai).
Uang
Uang yang beredar di Indonesia Apa terkena hukum riba ?
Ada perbedaan pendapat.
Pertama, tidak terkena riba karena tidak ada harga yang biasa. Riba juga tidak terjadi pada selain uang, seperti besi, tembaga, timah, dan lainnya tanpa ada perbedaan (الفلوس إذا راجت رواج الذهب والفضة هل يجري فيها الربا ؟ الصحيح أنه لا ربا فيها لانتفاء الثمانية الغالبة فيها ولا يتعدي الربا الي غير الفلوس من الحديد والنحاس والرصاص وغيرها بلا خلاف).
Illat emas dan perak adalah harga keduanya yang sudah lazim. Hal ini tidak ada dalam uang dan barang lainnya meskipun uang sedang mengalami kebaikan harga (وعلة الربا في الذهب والفضة جنسية الأثمان غالبا كما صححه في المجموع ويعبر عنها أيضا بجوهرية الأثمان غالبا وهي منتفية عن الفلوس وغيرها من سائر العروض واحترز بغالبا عن الفلوس إذا راجت فإنها لا ربا فيها كما مر).
Kedua, uang jika ada unsur ribanya jelas riba. Alasannya mengambil alasan di atas, yaitu uang sudah menjadi alat transaksi utama di era sekarang sesuai kebijakan negara masing-masing, sehingga IA mengganti posisi dan fungsi emas.
Keterangan ini Ada dalam kitab Tausyih, Kifayatul Akhyar, Al-Iqna’, Al Fiqh Al Islami, dan Rawaiul Bayan.

Wakil Ketua PCNU Pati, Direktur LESKA, Dosen IPMAFA