Suluk.ID
Wednesday, March 3, 2021
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
No Result
View All Result
Suluk.ID
No Result
View All Result
Home Ngilmu

Penjelasan tentang Riba dari Berbagai Kitab

by Jamal Ma'mur Asmani
February 18, 2020
in Ngilmu
Reading Time: 4min read
0 0
0
Penjelasan tentang Riba dari Berbagai Kitab
Share on Facebook

Secara bahasa, riba adalah tambahan (الزيادة). Secara syara’, riba adalah pertukaran barang yang tidak diketahui persamaannya dalam ukuran syara’ atau jelas ada kelebihan pada saat transaksi atau terjadi saat mengakhirkan dua barang atau salah satunya (مقابلة عوض بأخر مجهول التماثل في معيار الشرع أو معلوم التفاضل حالة العقد أو واقعة مع تأخير في العوضين أو احدهما).

Jika terjadi tanpa ada transaksi, maka tidak termasuk riba, meskipun hukumnya haram. Namun haramnya di bawah keharaman riba. Ukuran syara’ yang dimaksud adalah takaran dalam barang yang ditakar, timbangan dalam barang yang bisa ditimbang, hitungan dalam barang yang bisa dihitung, dan ukuran dziro’ dalam barang yang bisa diukur dziro’.

Definisi singkat riba:

Ada tambahan dalam emas, perak, dan makanan (الزيادة في الذهب والفضة وسائر المطعومات).

BacaArtikel

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

Aidil Adha atau Idul Adha

Hukum Riba

Riba hukumnya haram dan termasuk dosa besar dengan dasar Alqur’an, sunnah, dan ijma’ umat.

القران :

واحل الله البيع وحرم الربا
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

السنة :

لعن الله اكل الربا موكله وشاهده وكاتبه

Allah melaknat orang yang memakan riba, kliennya, saksinya, dan juru tulisnya.

لا تبيعوا الذهب بالذهب ولا الورق بالورق ولا البر بالبر ولا الشعير بالشعير ولا التمر بالتمر ولا الملح بالملح الا سواء بسواء عينا بعين يدا بيد ولكن بيعوا الذهب بالورق والورق بالذهب والبر بالشعير والشعير بالبر والتمر بالملح والملح بالتمر كيف شئتم فمن زاد أو استزاد فقد اربي (رواه الشافعي)

Jangan kamu jual emas dengan emas, perak dengan perak, gandum bur dengan gandum bur, gandum Syair dengan gandum Syair, kurma dengan kurma, garam dengan Haram, kecuali nilainya sama, barang dengan barang, dan langsung diterima. Tetapi juallah emas dengan perak, perak dengan emas, gandum bur dengan gandum Syair, gandum Syair dengan gandum bur, kurma dengan garam, Dan garam dengan kurma sesuai kehendak kamu. Barang siapa yang menambah atau mencari tambahan, maka dia telah melakukan riba (HR. Imam Syafii).

Dalam hadis ini jelas bahwa syarat menukar emas dengan emas, perak dengan perak dan makanan adalah bobotnya sama (التماثل), kontak (الحلول), dan diterima di majlis akad (التقابض في المجلس).

Gradualisasi Hukum Riba

Allah melarang riba dalam empat tahapan. Syaikh Ali As-Shabuni dalam Rawaiul Bayan menjelaskan ini.

Pertama, memberikan isyarah bahwa Allah murka terhadap praktek riba dan riba tidak ada pahala sama sekali di sisi Allah.

Ayat yang turun adalah:

وما أتيتم من ربا ليربو في أموال الناس فلا يربو عند الله وما أتيتم من زكاة تريدون وجه الله فأولئك هم المضعفون

Ayat ini turun di Mekah.

Kedua, mengharamkan dengan halus. Hal ini dilakukan dengan menceritakan perilaku Yahudi yang memakan harta riba sehingga laknat Dan murka Allah jatuh pada mereka.

Ayat yang turun adalah:

فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا وأخذهم الربا وقد نهوا عنه

Ayat ini turun di Madinah.

Ketiga, mengharamkan dengan tegas. Namun keharamannya masih sebagian, belum total. Riba yang diharamkan yang keterlaluan, yang berlipat-lipat.

Ayat yang turun adalah:

يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة

Ayat ini turun di Madinah.

Keempat, Allah mengharamkan dengan keseluruhan. Tidak Ada satu jenis riba pun yang diperbolehkan.

Ayat yang turun adalah:

يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وذروا ما بقي من الربا أن كنتم مؤمنين – فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من الله ورسوله وان تبتم فلكم رؤوس أموالكم لا تظلمون ولا تظلمون

Menurut Wahbah Zuhaili, riba diharamkan pada tahun 8/9 hijrah.

Macam Riba

Riba dibagi tiga:

Pertama, riba fadli, yaitu jual beli dengan adanya tambahan pada Salah satu barang. Kedua, riba yad, yaitu jual beli dengan mengakhirkan menyerahkan barang kepada kedua orang yang bertransaksi atau Salah satunya. Ketiga, riba nasiah, yaitu jual beli dengan waktu yang ditentukan.

Riba Ada dalam emas, perak, Dan makanan yang dijadikan makanan pokok (seperti jagung), nyamian (seperti kurma), dan berobat (seperti garam, Susu).

Maka, tidak boleh menukar emas dengan emas dan perak dengan perak kecuali:

1. Bobotnya sama (مثماثلا)
2. Kontan (حالا)

Boleh menukar emas dengan perak yang tidak sama bobotnya, tapi harus kontan dan diserahkan sebelum berpisah dari majlis transaksi.

Tidak boleh menukar makanan dengan makanan sejenisnya kecuali:

1. Kadarnya sama (متماثلا)
2. Kontan (نقدا)

Namun boleh menukar makanan dengan sejenisnya seperti jagung dan beras dengan syarat:

1. Ada kelebihan (متفاضلا)
2. Kontan (نقدا)
3. Diserahkan langsung sebelum berpisah (مقبوضا قبل التفرق)

Tidak boleh menjual daging dengan hewan baik sejenis seperti menukar daging kambing dengan kambing atau dari selain jenisnya yang boleh dimakan seperti menukar daging sapi dengan kambing atau Tidak boleh dimakan, seperti menukar daging kambing dengan himar (keledai).

Uang

Uang yang beredar di Indonesia Apa terkena hukum riba ?

Ada perbedaan pendapat.

Pertama, tidak terkena riba karena tidak ada harga yang biasa. Riba juga tidak terjadi pada selain uang, seperti besi, tembaga, timah, dan lainnya tanpa ada perbedaan (الفلوس إذا راجت رواج الذهب والفضة هل يجري فيها الربا ؟ الصحيح أنه لا ربا فيها لانتفاء الثمانية الغالبة فيها ولا يتعدي الربا الي غير الفلوس من الحديد والنحاس والرصاص وغيرها بلا خلاف).

Illat emas dan perak adalah harga keduanya yang sudah lazim. Hal ini tidak ada dalam uang dan barang lainnya meskipun uang sedang mengalami kebaikan harga (وعلة الربا في الذهب والفضة جنسية الأثمان غالبا كما صححه في المجموع ويعبر عنها أيضا بجوهرية الأثمان غالبا وهي منتفية عن الفلوس وغيرها من سائر العروض واحترز بغالبا عن الفلوس إذا راجت فإنها لا ربا فيها كما مر).

Kedua, uang jika ada unsur ribanya jelas riba. Alasannya mengambil alasan di atas, yaitu uang sudah menjadi alat transaksi utama di era sekarang sesuai kebijakan negara masing-masing, sehingga IA mengganti posisi dan fungsi emas.

Keterangan ini Ada dalam kitab Tausyih, Kifayatul Akhyar, Al-Iqna’, Al Fiqh Al Islami, dan Rawaiul Bayan.

Jamal Ma'mur Asmani

Wakil Ketua PCNU Pati, Direktur LESKA, Dosen IPMAFA

Tags: hukumkitabriba
Previous Post

Ada-Ada Saja, Corona (قرن) Dihubungkan dengan كرونا Virus Wuhan Itu!

Next Post

Tradisi Tahunan Haul Sayyid Abdullah Dasin Tambakboyo Tuban

Related Posts

Memaknai Status Jomblo Berdasarkan Keterangan Gus Baha

Pesan Gus Baha, Dalam Rumah Tangga Jangan Membahas Hal Serius

by Mahfudz Muntaha
November 9, 2020
0

KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha selalu punya cara unik untuk menyapaikan tausiyahnya. Salah satunya saat beliau memberikan nasihat pernikahan...

aswaja

Aswaja Sebagai Cara Berpikir dan Bertindak

by Muhammad Rouf
November 2, 2020
0

Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau yang lebih dikenal dalam kalangan NU (Nahdlatul Ulama’) dengan singkatan “aswaja” atau “sunni” adalah salah...

Aidil Adha atau Idul Adha

Aidil Adha atau Idul Adha

by Nurul Fahmi
July 31, 2020
0

Kami sering membaca ungkapan selamat hari raya dalam bahasa Arab yang tertulis dengan kata "aidul / aidil" dan "idul", baik...

Fenomena Artis Hijrah Jadi Pendakwah, Memotret Islam dan Budaya Populer

Menjemput Kembali Jati Diri Bangsa Melalui Pendidikan Pesantren

by Redaksi
July 20, 2020
0

Keragaman adat, budaya dan keyakinan yang ada di Indonesia hingga saat ini masih lestari dengan segenap kompleksitas permasalahannya. Satu sisi,...

Next Post
Tradisi Tahunan Haul Sayyid Abdullah Dasin Tambakboyo Tuban

Tradisi Tahunan Haul Sayyid Abdullah Dasin Tambakboyo Tuban

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

POPULAR

Mengenai Pilkada, Kader NU yang Maju Mewakili Siapa?

Meneguhkan Moderatisme; Agen Dakwah Rahmatan lil ‘Alamin

February 11, 2021
BAGANA NU, Gambar nu.or.id

Bencana Alam, Degradasi Lingkungan Hidup dan Peran Serta NU

February 11, 2021

Abah Isun, Kyai Kampung

January 6, 2021
Load More

MORE ON TWITTER

Suluk.ID

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan. Media ini dikelola Lembaga Ta’lif wan Nasr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Tuban.

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen

Suluk.ID © 2020 - Dibuat dengan ♥ LTN NU Tuban.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In