Suluk.ID
Saturday, May 17, 2025
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
Suluk.ID
Home Ngilmu

Pijakan Perjuangan Menuju Satu Abad Nahdlatul ‘Ulama

by Muhaiminsah
May 22, 2019
in Ngilmu
Pijakan Perjuangan Menuju Satu Abad Nahdlatul ‘Ulama
Share on Facebook

Nahdlatul ‘Ulama (NU) lahir dengan segala prosesnya yang cukup panjang. KH. Hasyim As’ary dan KH. Abdul Wahab Hasbullah melahirkan NU dengan berbagai kesepakatan langit dan bumi.

NU diharapkan mampu menjadi rumah besar umat Islam di Indonesia yang senantiasa mengamalkan ajaran Islam yang sesuai dengan apa yang dilakukan dan diajarkan oleh Rosulullah Muhammad SAW.

NU melukiskan kisahnya di Nusantara dengan berbagai lika liku perjalananya. Umat Islam dan seluruh bangsa ini menyandarkan diri pada kemulyaan NU yang selalu dijaga para muasis dan masyayikhnya.

Berbagai perjalanan suka duka dijalani, namun yang pasti NU tidak pernah berkhianat pada umat, bangsa dan NKRI.

NU tidak berpolitik praktis sebagaimana pernah dilalui pada tahun 1952, dimana saat itu situasi memaksa NU untuk menjadi Partai NU. Hingga saat ini, NU berjalan dan Berjaya sebagaimana khittah, konsisten pada perjuangan 1926, saat awal NU didirikan.

Tidak mudah menjadi pejuang NU yang sejati. Butuh perjuangan untuk menjadi sorang Pejuang. Luas dan tulusnya hati sangat dibutuhkan untuk bisa berada pada barisan langit para Syuhada Nahdlatul ‘Ulama.

Sebagai Ormas Islam yang berhaluan Ahlussunah Wal Jama’ah, setidaknya NU harus berpijak pada tiga pilar keilmuan dalam gerak langkah perjuangannya.

Pertama, Ilmu Syariah atau ilmu Fiqh yang akan membuat ibadah menjadi benar, dimana hal ini menjadi pilar utama yang sangat mendasar bagi warga Nahdliyin.

Dalam bentuk apa pun perjuangan warga NU, harus senantiasa tetap pada koridor syariat Islam di bawah bimbingan para ‘Ulama dan Kyai, dengan berbagai metodologi istinbat hukumnya.

Kedua, aqidah atau Ilmu Tauhid yang akan membuat aqidah menjadi benar. Dengan dasar aqidah yang jelas dan benar, maka setiap perjuangan warga NU akan membawa umat menuju ketauhidan yang hakiki dalam dekapan kekuasaan Allah SWT. Jika salah pijakan dalam bertauhid, maka tentu saja merubah arah perjuangan yang sebenarnya.

Ketiga, tasawuf atau ilmu akhlaq yang akan membuat hati menjadi benar dan bersih menuju ridlo Allah SWT. Tentu saja dalam segala bentuk perjuangan dan aktfitas kehidupan.

Syariat saja tidaklah cukup namun harus juga diimbangi dengan ilmu tasawuf, sebagaimana Imam Syafi’i mengatakan bahwa Fiqh dan tasawuf adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Tiga pilar keilmuan itulah yang dapat menjad pijakan perjuangan warga NU di berbagai bidang. Mulai sosial kemasyarakatan hingga perjuangan pada ranah politik.

Kaum Nahdliyin berjuang di bawah komando pra Kyai, yang tentu saja dengan sanad keilmuan dan spirit perjuangan yang nyambung sampai Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Bagaikan kapal induk yang sangat besar, NU tidak bisa digerakan hanya oleh satu atau dua orang saja. Perjuangan agama dan kebangsaan ini harus diperjuangkan, sehingga fighting Spirit seluruh warga NU tidak akan surut.

Sudah saatnya menjelang 1 abad Nahdlatul ‘Ulama, NU menjadi organisasi bertaraf internsional yang senantiasa membawa kemanfaatan dunia dan akherat.

Muhaiminsah
Muhaiminsah

Wakil Ketua PCNU Tuban

Tags: satu abad NU
Previous Post

Kata Gus Baha Tentang Seorang Wartawan

Next Post

Sunan Bonang dan Brahmana asal India

Related Posts

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

Pandangan NU Tentang Tadabbur Alam

by Redaksi
May 12, 2025
0

Tadabur alam merupakan bentuk perenungan mendalam terhadap ciptaan Allah SWT yang mengajak manusia untuk menyadari kebesaran dan keagungan-Nya. Dalam tradisi...

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

Menumbuhkan Manusia Merdeka: Menyatukan Gagasan Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire untuk Pendidikan Indonesia

by suluk
May 4, 2025
0

Pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu atau mengisi kepala anak dengan pengetahuan. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia....

Membaca Optimisme Masa Depan Pendidikan Indonesia

Membaca Optimisme Masa Depan Pendidikan Indonesia

by Mukani
May 1, 2025
0

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 ini mengambil tema Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Sejak era Presiden...

Mbah Canthing Sebagai Lurah Pertama Desa Mlorah

Filosofi Nyadran dan Akulturasi di Desa Mlorah

by Mukani
April 24, 2025
0

Tradisi nyadran di Desa Mlorah Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk tahun ini digelar hari Jumat Pahing, tanggal 25 April 2025. Ini...

Next Post
Sunan Bonang dan Brahmana asal India

Sunan Bonang dan Brahmana asal India

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sosial Media

Terkait

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

Perspektif Humanis dari Dr. Dzinnun Hadi dalam Bincang-Bincang Wanita Karir

May 15, 2025
Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

Sejauh Kaki Melangkah, Aku Akan Akan Kembali

May 14, 2025
Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

Membangun Komitmen dan Menebar Berkah: Refleksi Dr. Mutrofin tentang Peran Wanita Karier di Era Modern

May 14, 2025
Suluk.id - Merawat Islam yang Ramah

Suluk.id termasuk media alternatif untuk kepentingan dakwah. Dengan slogan Merawat Islam Ramah serta mengajak beragama yang menggembirakan.

Suluk.ID © 2025

  • Redaksi
  • Tentang
  • Disclaimer
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Home
  • Ngilmu
  • Pitutur
  • Kekabar
  • Panutan
  • Pepanggen
  • Kirim Tulisan

Suluk.ID © 2025